Tekonologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Teknologi Informasi (TI) menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern.
Berdasarkan beberapa contoh
dari Teknologi Informasi tersebut, maka peran Teknologi Informasi dapat kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Peranan dan penerapan Teknologi Informasi
ini dapat melingkupi banyak bidang, antara lain dalam hal: Pendidikan,
Kesehatan, Perbankan, Bisnis maupun Perusahaan. Karena Teknologi Informasi yang
perkembangannya begitu cepat, secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk
menggunakannya dalam segala aktivitasnya.
Menurut Haag dan Keen (Abdul
Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni 2003: 2) “Teknologi informasi adalah seperangkat
alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas – tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi”
Martin (Abdul Kadir dan Terra
Ch. Triwahyuni 2003: 2) menuturkan bahwa: “Teknologi informasi tidak hanya
terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.”
Selanjutnya William dan Sawyer
(Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni 2003: 2) menyatakan bahwa “teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.”
Dari uraian diatas, penulis
menyimpulkan bahwa sistem teknologi informasi adalah seperangkat teknologi yang
menggabungkan teknologi komputasi dan komunikasi, baik berupa hardware maupun
software yang terintegrasi untuk menampilkan, memproses, dan menyimpan serta
menghasilkan informasi berkualitas secara sistematis dan informasi tersebut
dapat berupa data, suara atau video.
Dewasa ini perkembangan
teknologi komunikasi berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut
gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam
perjalanannya, tapi sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai
perubahan di bidang komunikasi maupun di bidang-bidang kehidupan lain yang
berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud.
Perubahan-perubahan yang kelak
terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi
komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan
memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution,
1989).
Perkembangan teknologi saat
ini yang paling signifikan terlihat adalah perkembangan komunikasi yang bahkan
dapat memberikan perubahan sosial di dalam masyarakat. Disini dapat dikatakan
bahwa teknologi komunikasi merupakan suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi.
Teknologi komunikasi juga
dijelaskan juga sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan
nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan
informasi dengan orang lain” (Rogers: 1986).
Teknologi komunikasi juga bisa
dikatakan tepat guna jika penggunaannya memang sesuai (tepat guna) dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada pada masa kini. Teknologi komunikasi tepat guna
ini bisa juga dijadikan solusi bagi permasalahan dalam masyarakat. Adapun
teknologi komunikasi tepat guna tersebut pastinya memiliki kriteria yaitu:
a. Apabila teknologi
komunikasi itu dapat mempergunakan semaksimal dan seluas mungkin sumber-sumber
yang tersedia di suatu tempat.
b. Apabila teknologi
komunikasi tersebut sesuai dengan keadaaan ekonomi dan sosial masyarakat
setempat
c. Apabila teknologi
komunikasi membantu memecahkan masalah dan persoalan yang sebenarnya ada di
dalam masyarakat.
Teori Difusi Inovasi Sesuatu
hal yang baru dan menyebabkan perubahan dalam masyarakat selalu berhubungan
dengan difusi inovasi. Difusi Inovasi juga dijabarkan sebagai proses dimana
suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu
tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial (the process by which an
innovation is communicated through certain channels overtime among the members
of a social system) (Rogers: 1983).
Difusi Inovasi pada dasarnya
terdiri dari dua padanan kata yaitu difusi dan inovasi. Inovasi adalah suatu
gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau
kelompok masyarakat. Ungkapan dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktek
atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain.
Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap
ide, praktek atau benda tersebut.
Sedangkan difusi dapat
dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial (Rogers:1983).
Dari kedua padanan kata di
atas, maka difusi inovasi adalah suatu proses penyebar serapan ide-ide atau
hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi
secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu kurun
waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke bidang yang
lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.
Dengan adanya difusi inovasi
inilah bisa memberikan pengaruh positif dengan diadopsinya suatu inovasi (ilmu
pengetahuan, tekhnologi, bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem
sosial tertentu sehingga inovasi ini bisa berguna bagi kehidupan sosial di
dalam masyarakat tersebut.
Sistem sosial dapat berupa
individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat. Komponen
dalam Difusi Inovasi Proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) komponen pokok,
yaitu: suatu inovasi, yang dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu,
dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial
(Rogers: 1983).
1. Inovasi. Berkaitan dengan
gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang atau
masyarakat. Disini, penting sekali adanya kebaruan inovasi diukur secara
subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Konsep baru ini
terbentang antara konsep pengenalan, persuasi dan keputusan menggunakannya
(adopsi)
2. Saluran komunikasi, adalah
alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Jika
komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang
banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan
efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap
atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling
tepat adalah saluran interpersonal.
3. Jangka waktu, yakni proses
keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk
menerima atau menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan
dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses
pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang (relatif lebih awal
atau lebih lambat dalam menerima inovasi), dan (c) kecepatan pengadopsian
inovasi dalam sistem sosial.
4. Sistem sosial merupakan
kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk
memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Proses Putusan Inovasi Dalam
Proses Difusi Inovasi, pastinya terdapat penerimaan ataupun penolakan suatu
inovasi yang menjadi keputusan penerimanya. Penerimaan atau penolakan suatu
inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang/individu dalam menerima suatu
inovasi.
Menurut Rogers (1983), proses
pengambilan keputusan inovasi adalah proses mental dimana seseorang/individu
berlalu dari pengetahuan pertama mengenai suatu inovasi dengan membentuk suatu
sikap terhadap inovasi, sampai memutuskan untuk menolak atau menerima,
melaksanakan ide-ide baru dan mengukuhkan terhadap keputusan inovasi.
Pada awalnya Rogers (1983) menerangkan
bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang
baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu:
1. Tahap Awareness
(Kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu inovasi
sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut.
2. Tahap Interest (Keinginan),
yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang membentuk sikap terhadap
inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik pada hal
tersebut.
3. Tahap Evaluation
(Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan apakah ia menolak atau
menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi.
4. Tahap Trial (Mencoba),
yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya sehingga ia
mulai mencoba suatu perilaku yang baru.
5. Tahap Adoption (Adopsi),
yaitu tahap seseorang memastikan atau mengkonfirmasikan putusan yang diambilnya
sehingga ia mulai mengadopsi perilaku baru tersebut. Dari pengalaman di
lapangan ternyata proses adopsi tidak berhenti segera setelah suatu inovasi
diterima atau ditolak. Kondisi ini akan berubah lagi sebagai akibat dari
pengaruh lingkungan penerima adopsi.
Oleh sebab itu, Rogers (1983)
merevisi kembali teorinya tentang keputusan tentang inovasi yaitu: Knowledge
(pengetahuan), Persuasion (persuasi), Decision (keputusan), Implementation
(pelaksanaan), dan Confirmation (konfirmasi).
1. Tahap pengetahuan. Dalam
tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu
informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran
komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak, maupun
komunikasi interpersonal diantara masyarakat. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh
beberapa karakteristik dalam pengambilan keputusan, yaitu: (1) Karakteristik
sosial-ekonomi, (2) Nilai -nilai pribadi dan (3) Pola komunikasi.
2. Tahap persuasi. Pada tahap
ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi/detail mengenai
inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon
pengguna. Inovasi yang dimaksud berkaitan dengan karakteristik inovasi itu
sendiri, seperti: (1) Kelebihan inovasi, (2) Tingkat keserasian, (3)
Kompleksitas, ( 4) Dapat dicoba dan (5) Dapat dilihat.
3. Tahap pengambilan keputusan.
Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang
keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan
mengadopsi atau menolak inovasi.
4. Tahap implementasi. Pada
tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang berbeda-beda tergantung
pada situasi. Selama tahap ini individu menentukan kegunaan dari inovasi dan
dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal itu.
5. Tahap konfirmasi. Setelah
sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan
mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang
tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.
Inovasi dan Teknologi
Komunikasi Inovasi baru dikaitkan dengan teknologi komunikasi yaitu saat
teknologi komunikasi tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu yang
baru (inovasi) di masyarakat. Teknologi komunikasi ini tidak saja hanya
berhubungan dengan media teknologi, namun juga berkaitan dengan pendekatan
media komunikasi yang digunakan. Media teknologi berkaitan dengan perangkat
keras, sedangkan pendekatan komunikasi berhubungan dengan perangkat lunaknya.
Beberapa penerapan dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis,
sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.
A. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya
menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi
dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi menyebabkan
perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning
(ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem
manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan
B. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi
dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai
E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi
internet.
C. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan Dalam dunia perbankan Teknologi
Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat
internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat
dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo,
pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.
D. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi pembelajaran terus
mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data,
video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang
murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih.
Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar
mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif dan efisien sehingga
dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
E. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan Sistem berbasis kartu cerdas (smart
card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang
datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat
mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses
operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi
untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
Semakin cepatnya perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut manusia untuk mencoba membuat
perubahan di segala jenis kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil
maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya sektor kehidupan yang
ada diharapkan membuka inovasi baru bagi kita untuk menciptakan sesuatu yang
baru untuk kemajuan peradaban manusia. Namun semua inovasi tersebut hendaknya
harus dibatasi oleh aturan hukum negara dan budaya bangsa Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA:
Bungin, Burhan. 2013.
Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.
Denzin, Norman K dan Lincoln,
Yvonnas. 2009. Handbook Of Qualitative Research. Sage Publication : United
States Of America
Nasution, Z. 1989. Teknologi
Komunikasi dalam Perspektif: Latar Belakang dan Perkembangannya. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Patton, Michaael Quinn. 2001.
Qualitative Research and Evaluation Methods. Sage Publication : United States
Of America
Rogers, Everett M.
Commmunication Technology, The New Media in Society, London : The free Press
Collier Macmillan Publisher
Rogers, Everett M. 1983.
Diffusion of Innovations, Third edition, London : The Free Press Collier
Macmillan Publisher