Cari Blog Ini

Jumat, 13 Desember 2019

UAS Jurnalistik Online: Pres Rilis Jasa Marga


PRESS RELEASE
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
No. 226/2019
Tanggal 12 Desember 2019

Opsi Judul: Diresmikan Hari Ini, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Segera Beroperasi Tanpa Tarif Hingga Selesai Libur Nataru
Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek II Diresmikan
Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), tepatnya di titik KM 38, Kamis (12/12). Jalan layang terpanjang di Indonesia tersebut akan segera beroperasi tanpa tarif dalam waktu dekat hingga selesainya libur Natal 2019 dan tahun baru (Nataru) 2020. Hal ini guna mendukung kelancaran arus lalu lintas pada periode libur Nataru.

Turut hadir dalam peresmian Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) hari ini antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Desi Arryani, dan Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan, diharapkan dengan selesainya Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini, persoalan kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting tidak terjadi lagi.

“Saya berikan penghargaan untuk selesainya pekerjaan jalan tol ini. Saya paham pengerjaannya sangat rumit dikarenakan posisi proyek yang ada di tengah lalulintas sangat padat,” ujar Joko Widodo.

Selain itu, tambahnya, ada pula pengerjaan proyek-proyek lainnya, seperti pembangunan LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dengan adanya Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini, Ia mengharapkan, dapat mengurangi kepadatan sebanyak 30% dari Lalulintas Harian Rata-Rata (LHR) Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang berkisar 200 ribu unit kendaraan per hari. Berkurangnya kepadatan ini juga sekaligus dapat mengurangi biaya BBM para pengguna jalan.

Pada kesempatan sama, Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dapat diakses melalui dua pintu masuk dan keluar, yakni Simpang Susun (SS) Cikunir dan Karawang Barat.

“Ada fitur keselamatan di jalan tol ini, yaitu delapan titik emergency U-Turn dan 113 unit CCTV,” lanjutnya.

Tambah lagi, ia menambahkan, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) juga dilengkapi dengan beberapa armada kendaraan, yaitu mobil derek, patroli jalan raya, patroli layanan jalan tol, rescue, dan ambulance sehingga pengguna jalan tol merasa aman dan nyaman.

Jalan Tol Layang Japek sepanjang 38 Km ini berada tepat di sebagian ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500). Untuk saat ini, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) hanya untuk kendaraan tujuan jarak jauh, khusus untuk kendaraan golongan I non bus dan non truk. Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT JJC yang merupakan anak usaha dari Jasa Marga.

Meski sudah diresmikan hari ini, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) belum bisa dilewati oleh umum karena masih ada pekerjaan finishing minor. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) baru akan dibuka untuk umum dalam waktu dekat tanpa dikenakan tarif.

“Beroperasi tanpa tarif hingga selesainya libur Nataru, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dapat menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang hendak ke Cikampek atau Bandung sekaligus dapat memecah konsentrasi kepadatan yang kerap terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting,” kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani di sela-sela Peresmian Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated).

Bila nantinya sudah beroperasi, Jasa Marga mengimbau agar pengguna ketika melintasi Jakarta-Cikampek II (Elevated) berada di rentang kecepatan 60-80 Km/jam, memastikan kendaraan dan pengemudi dalam kondisi prima, dan memastikan kecukupan saldo kartu uang elektronik serta BBM. Bila pengguna jalan tol ingin beristirahat sejenak, dapat menggunakan berbagai fasilitas di Rest Area yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, yaitu Rest Area Km 51, 57, dan 62 yang semuanya mengarah ke Cikampek. Untuk arah sebaliknya, yakni arah Jakarta, pengguna bisa mengunjungi Rest Area Km 6.

___

Keterangan lebih lanjut hubungi:
1. Djoko Dwijono
Direktur Utama
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek
Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta 13560
Telp. 021 841 3526, 841 3630

2. Dwimawan Heru
Corporate Communication & Community Development Group Head
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta 13550
Telp. (021) 841 3526 / ext. 117/118

Senin, 02 Desember 2019

Press Rilis: Jasa Marga Persiapkan Jalan Layang Jakarta-Cikampek


Press Rilis:

Opsi judul: Menteri Basuki : Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Siap Diresmikan
Opsi judul: Jasa Marga Siap Operasikan Jalan Layang Jakarta-Cikampek


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek (Japek) sepanjang 36,4 Km akan siap diresmikan untuk dibuka mendukung Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Saat ini pekerjaan yang tersisa menurut Menteri Basuki hanya tinggal tahap finishing menghaluskan bagian sambungan jembatan (expansion joint) dan melengkapi rambu/markas jalan.

"Ada 26 expansion joint yang akan dihaluskan, finishingnya tinggal untuk menambah kenyamanan. Tadi kita sudah coba 80 km/jam masih cukup nyaman, itu kecepatan maksimum di jalan tol ini. InsyaAllah besok sore bisa selesai, karena ada 20 tim yang siap bekerja. Sehingga kalau Bapak Presiden ingin meresmikan tanggal 12 Desember 2019 sudah siap," kata Menteri Basuki usai meninjau kesiapan Jalan Tol Layang Japek, Selasa malam (10/12).

Dikatakan Menteri Basuki, usai diresmikan Presiden nanti, jalan tol tersebut baru akan dibuka untuk umum sekitar 2-3 hari kemudian untuk memastikan kesiapan kebersihan dan kelengkapan rambu jalan. "Diusahakan lebih cepat lebih baik, tapi sebelum tanggal 20 Desember 2019 dipastikan sudah bisa dipakai untuk umum tanpa tarif hingga Libur Tahun Baru 2020," ujarnya.

Menurut Menteri Basuki, Jalan Tol Layang Japek dibangun dengan banyak tantangan karena merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia. "Lalu lintas (traffic) padat 200 ribu per hari, sehingga membutuhkan kehati-hatian tinggi. Waktu pengerjaan (window times) nya hanya dari jam 10 malam-5 pagi. Sabtu-Minggu, hari raya libur. Ditambah lagi ada dua proyek lain secara bersamaan yakni kereta cepat dan LRT, sehingga membutuhkan banyak koordinasi hampir setiap minggu rapat," tuturnya.

Menteri Basuki mengatakan, meski dari aspek struktur Jalan Tol Layang Japek mampu untuk menahan kendaraan bertonase besar namun akan dilakukan pembatasan kendaraan dimana yang boleh melintas hanya kendaraan bertonase ringan Golongan I dan II . Hal ini terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan akibat perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang. "Untuk itu akan dipasang portal batas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk, dan akan dilengkapi 113 kamera yang dipasang oleh PT. Jasa Marga untuk keamanan," kata Menteri Basuki.

Sementara itu Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono berharap dengan dibukanya jalan tol layang tersebut dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga sekitar 30%. "Kendaraan golongan I pribadi diharapkan dapat beralih ke atas sehingga mengurangi kepada di bawah," ujarnya.

Djoko menyatakan, jalan tol layang tersebut dilengkapi dengan 8 akses jalur darurat yang terhubung dengan setiap simpang susun (interchange) di jalur eksisting. "Tujuannya agar ketika ada kondisi darurat bisa segera ada akses evakuasi lewat interchange yang dilengkapi tangga ke bawah. Delapan titik tersebut ada di KM 13, 17, 21, 24, 28, 31, 36 dan 38," ungkapnya.

Jalan Tol Layang Japek berada tepat di sebagian ruas Tol Jakarta-Cikampek eksisting, membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500). Kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Japek, sementara kendaraan tujuan jarak jauh terutama golongan I dan II menggunakan Tol Layang Japek. Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT. Jasa Marga.

Proyek pembangunan Jalan Tol Layang Japek dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk (Kerjasama Operasi) dengan biaya konstruksi sebesar Rp 11,69 triliun. Jalan tol ini memilki 9 Zona Konstruksi yakni, Zona I Cikunir – Bekasi Barat sepanjang 2,94 km, Zona II Bekasi Barat – Bekasi Timur sepanjang 3,42 km, Zona III Bekasi Timur – Tambun sepanjang 4,40 km, Zona IV Tambun – Cibitung sepanjang 3,30 km, Zona V Cibitung – Cikarang Utama sepanjang 4,66 km, Zona VI Cikarang Utama – Cikarang Barat sepanjang 1,96 km, Zona VII Cikarang Barat – Cibatu sepanjang 3,11 km, Zona VIII Cibatu – Cikarang Timur sepanjang 3,00 km, dan Zona IX Cikarang Timur – Karawang Barat sepanjang 9,58 km.

Turut hadir dalam tinjauan tersebut, Direktur Utama PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)