Cari Blog Ini

Kamis, 11 Januari 2024

SKK Migas Berhasil Komersialisasikan Gas dengan Kadar CO2 30%

 

SIARAN PERS

Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) TIS Petroleum E&P Blora Pte. Ltd. berhasil menyelesaikan Proyek EPF (Early Production Facility) RBG Blok – I di Wilayah Kerja Blora, Provinsi Jawa Timur. Keberhasilan proyek juga ini menjadi tonggak penting bagi SKK Migas bersama KKKS karena berhasil mengoptimalkan cadangan gas yang memiliki kadar CO2 sebesar 30%.

Pada tanggal 12 Desember 2023, proses komisioning gas ke pembeli telah berhasil diselesaikan, diikuti oleh proses kondensat pada tanggal 23 Desember 2023, demikian disampaikan oleh Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro.

“Saat ini, Lapangan RBG Blok - I berproduksi sebesar 4 MMSCFD (juta kaki kubik gas per hari) gas dan 35 BCPD (barel kondensat per hari). Keberhasilan dalam melakukan komersialisasi gas dengan kandungan CO2 yang cukup besar memberikan optimisme bagi kami untuk dapat melakukan hal serupa pada lapangan-lapangan lain yang memiliki karakteristik serupa,” kata Hudi pada hari Rabu (10/1) di Jakarta.

Menurut Hudi, masih ada sejumlah lapangan gas yang belum dioptimalkan karena mengandung kadar CO2 yang cukup tinggi.

"Kami berencana untuk meyakinkan para investor bahwa tidak perlu khawatir. Kami memiliki pengalaman dalam mengkomersialisasi gas-gas ini sehingga dapat diterima oleh para pembeli di masa mendatang," jelasnya.

Hudi kemudian mengatakan, kedepan kapasitas produksi gas dari lapangan Lapangan RBG Blok - I dapat mencapai 10 MMSCFD. "Kami menyampaikan apresiasi atas pencapaian luar biasa dari KKKS TIS Petroleum E&P Blora Pte. Ltd. dalam menyelesaikan proyek ini. Keberhasilan ini merupakan hasil dari kolaborasi yang erat dan sinergi yang kuat antara SKK Migas, KKKS, dan para pemangku kepentingan, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi gas nasional," ujar Hudi.

Hudi menuturkan bahwa nilai investasi dari Proyek EPF RBG Blok – I mencapai US$ 7,2 juta atau sekitar Rp 112 miliar. Investasi ini meliputi biaya sewa EPF, pemasangan Custody Meter Package, serta kegiatan re-entry dan komplesi Sumur RBG-3. "Kami berharap bahwa investasi ini tidak hanya meningkatkan produksi gas nasional, tetapi juga mampu menghasilkan efek berganda dengan adanya pertumbuhan industri hulu migas, khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasi," paparnya.

Minggu, 02 Juli 2023

Pantauan Peningkatan Volume Lalu Lintas Kendaraan Tanggal 30 Juni 2023 Di Gerbang Tol Jabotabek dan Jawa Barat Pada H+1 Hari Raya Idul Adha 1444 H

Latihan Press Rilis:



Jakarta (01/07), Pantauan lalu lintas tanggal 30 Juni 2023 pada H+1 Hari Raya Idul Adha 1444 H/ Tahun 2023, Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) mencatat volume lalu lintas di Ruas Tol wilayah Jabotabek dan Jawa Barat. Adapun lalu lintas terdistribusi melalui Gerbang Tol (GT) dengan rincian sebagai berikut:

Jasa Marga mengimbau kepada masyarakat yang akan menikmati libur panjang agar mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan dengan memastikan fisik dan kendaraan dalam kondisi prima, memperhatikan kecukupan BBM dan saldo e-toll untuk kenyamanan perjalanan.

Jasa Marga juga mengimbau kepada pengguna jalan hanya menggunakan satu e-toll yang sama ketika tapping di gerbang tol masuk dan tapping di gerbang tol keluar di jalan tol dengan sistem transaksi tertutup seperti Ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi serta Jalan Tol JORR II.

Lakukan pembaharuan informasi lalulintas, terutama terkait rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan kepadatan lalulintas di jalan tol dengan mengakses kanal informasi resmi milik Jasa Marga melalui media sosial, aplikasi Travoy, Call Center 24 jam Jasa Marga di nomor telepon 14080.

1. GT Kapuk Jalan Tol Soedijatmo
Pantauan peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Kapuk atau kendaraan yang dari Bandara Soekarno Hatta tercatat 61.725 kendaraan atau lebih rendah 20.35% dibanding volume lalu lintas harian normal sebanyak 77.492 kendaraan.

2. GT Halim Jalan Tol Dalam Kota
Peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Halim atau arah Jakarta sebanyak 64.964 kendaraan atau meningkat 0.21% dibanding volume lalu lintas harian normal sebanyak 64.831 kendaraan.  

3. GT Cikunir 6 Jalan Tol JORR E
Terpantau sebanyak 13.532 kendaraan menuju Jakarta dari Jalan Layang MBZ melalui GT Cikunir 6, meningkat 31.75% dibandingkan lalu lintas harian normal sebanyak 10.271 kendaraan.

4. GT Pasteur Jalan Tol Padaleunyi
Sementara itu, volume lalu lintas transaksi di GT Pasteur (keluar) menuju Kota Bandung tercatat 34.637 atau lebih rendah 10.61% dari lalin normal sebanyak 38.750 dan volume lalu lintas transaksi yang meninggalkan Kota Bandung melalui GT Pasteur tercatat 32.323 kendaraan atau meningkat 2.91% dibanding lalu lintas normal sebanyak 31.409 kendaraan.

5. GT Cileunyi Jalan Tol Padaleunyi
Jasa Marga mencatat sebanyak 35.479 kendaraan keluar menuju wilayah Rancaekek, Garut, Sumedang dan sekitarnya melalui GT Cileunyi. Volume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi meningkat 21.69% dibandingkan lalu lintas harian normal sebanyak 29.155 kendaraan.
Sedangkan volume lalu lintas transaksi dari arah sebaliknya atau yang menuju arah Bandung/Jakarta melalui GT Cileunyi tercatat 34.860 kendaraan atau meningkat 19.94% dibanding lalu lintas normal sebanyak 29.065 kendaraan.***


Rabu, 09 Desember 2020

Jurnalistik Online 12 Wartawan dan Peliputan Online










Pengertian Wartawan

wartawan/war·ta·wan/ n orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi; juru warta; jurnalis;

-- amplop cak wartawan yang suka menerima uang atas berita yang dimuatnya;
-- cetak wartawan pencari berita untuk media cetak: puluhan -- cetak meliput kegiatan di Kejaksaan Agung;
-- foto wartawan pencari berita dengan menggunakan kamera;
-- lepas wartawan yang tidak menjadi staf tetap salah satu surat kabar, tetapi hanya menyumbangkan tulisan mewakili beberapa penerbitan pers;

kewartawanan/ke·war·ta·wan·an/ n yang berhubungan dengan wartawan



Menurut Wikipedia, Wartawan atau jurnalis atau pewarta adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/dimua di media massa secara teratur.



Pengertian wartawan lainnya adalah orang yang bekerja mencari, mengumpulkan, memilih, mengolah berita dan menyajikan secepatnya kepada masyarakat luas melalui media massa, baik media cetak ataupun elektronik. Yang mana disebut wartawan adalah meliputi reporter, editor, juru kamera berita, juru foto berita, redaktur dan editor audio visual.



UU No. 40 Tahun 1999: Wartawan adalah orang yang teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik (Pasal 1 ayat 4)



Tugas Wartawan

Dalam buku Blur: How to Knoe What’s True in The Age of Information Overload, karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, tugas dari seorang wartawan adalah sebagai berikut:

1. Authenticator

Adalah masyarakat membutuhkan wartawan yang dapat memeriksa keauntentikan suatu berita atau informasi.

2. Sense Maker

Adalah wartawan dapat menerangkan apakah informasi masuk akal atau tidak.

3. Investigator

Adalah wartawan harus terus mengawasi kekuasan dan membongkar kejahatan

4. Withness Bearer

Adalah harus meneliti dan memantau kejadian-kejadian tertentu dan dapat bekerja sama dengan reporter.

5. Empowerer

Adalah saling melakukan pemberdayaan antara wartawan dan warga untuk menghasilkan percakapan yang terus menerus pada keduanya.

6. Smart Aggregator

Seorang wartawan harus cerdas berbagi sumber berita yang dapat dihandalkan, laporan yang mencerahkan bukan hanya hasil karya wartawan itu sendiri.

7. Organizer

Yaitu organisasi berita, baik yang sudah lama atau baru.

8. Role Model

Yaitu tidak hanya berkarya dan menghasilkan karya, tetapi juga tingkah laku wartawan masuk dalam ranah publik harus dijadikan contoh.



Tugas seorang wartawan adalah melaporkan dan menulis tentang berbagai topik atau berita. Lalu mempublikasikannya ke media massa seperti televisi, surat kabar dan stasiun radio berita yang mana tugasnya adalah mengumpulkan berita.



Tujuan Wartawan

Tujuan dari seorang wartawan adalah untuk mendapatkan informasi, informasi yang bisa digali, bisa dirinci sebagai berikut:

· Untuk mendapatkan fakta atau bukti nyata

· Untuk mendapatkan fakta yang penting dari suatu wawancara, reporter wajib menemukan sumber yang kredibel dan dapat dipercaya dengan informasi yang akurat.

· Wartawan dapat saja mewancarai orang yang ditemuinya dijalan untuk meminta pendapatnya tentang kondisi atau masalah tertentu.



Kode Etik Jurnalistik

Seorang wartawan ketika menjalankan pekerjaan harus memegang kode etik jurnalistik. Yang tujuannya adalah supaya wartawan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya yaitu mencari dan menyajikan informasi.


Berikut ini adalah Kode Etik Jurnalistik

1. Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk

2. Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik

3. Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah

4. Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul

5. Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan asusila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan

6. Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap

7. Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun kebenarannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.

8. Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kuli, agama, jenis kelamin dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani

9. Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentan kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.

10. Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar dan atau pemirsa

11. Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.



Jenis-Jenis Wartawan

Berikut adalah jenis-jenis wartawan, yaitu:

ü Wartawan Profesional

Wartawan profesional adalah wartawan yang menjadikan pekerjaan kewartawanan sebagai profesi sehari-hari. Atau dianggap itu adalah sebuah pekerjaan utama.

ü Wartawan Freelance

Wartawan freelance adalah wartawan yang tidak terikat pada satu surat kabar atau berita saja. Dia melakukan tiga kewartawanan. Sedangkan karyanya disalurkan ke berbagai media, dia tidak terikat pada satu penerbitan atau surat kabar.

ü Wartawan Kantor Berita

Wartawan kantor berita adalah wartawan dari satu kantor berita atau news pers agency. Wartawan ini bertugas mencari berita untuk suatu kantor berita, lalu berita di salurkan atau dijual ke berbagai lembaga penerbitan yang memerlukan.





Skill Khusus Wartawan Media Online

Jurnalisme online pun menjadi cara baru untuk bercerita, para wartawan di ajak untuk berfikir di luar kotak untuk menceritakan sesuatu. Hardnews biasanya bersifat singkat, padat dan memiliki jangka waktu. Namun dengan adanya jurnalisme online ini dapat memuat berita berita yang serius dan penting: tidak singkat, jelas, dan dapat terus di update dengan mudah perkembangan salah satu topic tersebut.

Sekarang ini media massa online banyak diminati oleh masyarakat, berita yang ditulis di sebuah media massa online pun tetap ditulis oleh seorang wartawan. Namun apakah tugas yang dipegang oleh wartawan media cetak dan wartawan media online sama?

Masyarakat awam pasti memiliki presepsi tersendiri terhadap profesi seseorang sebagai wartawan. Menurut mereka wartawan adalah seseorang yang melakukan liputan dan melaporkan hasilnya. Memang hal tersebut tidak salah.

Tugas pokok seorang wartawan memang mengumpulan data, menulis, dan menyampaikannya kepada publik. Ketika masuk ke masalah cara mengemas berita, masing masing media akan berbeda-beda. Seperti media cetak, laporannya dipublikasikan menggunakan kertas, radio melalui suara, dan televisi melalui visualisasi video. Di Amerika jauh sebelum indonesia mengenal dunia internet sudah mengembangkan new media. Diantaranya media massa online.

Sekarang di Indonesia media massa online sudah semakin berkembang, sudah banyak portal portal berita online seperti Kompas.com, dan Detik.com. Malah hampir setiap media massa cetak ataupun televisi sekarang memiliki media massa online pula untuk mengembangkan bisnisnya.

Namun berbeda media massa tradisional dengan media massa online ini. Ada kekhususan yang dimiliki oleh media massa online ini. Contohnya ruang publikasi. Halaman media online tidak terbatas seperti media cetak, apalagi televisi atau radio. Karena media online memiliki space yang luas untuk pemberitaannya maka sekarang banyak rubik rubik yang di buat oleh media online untuk menyalurkan berita berita yang lebih spesifik. Tulisan dan ulasan yang dilakukan oleh wartawan dapat sangat dalam dan sangat panjang sesuai apa yang di kehendaki wartawan tersebut.

Sangat menarik jika bekerja di media massa online. Definisi sebagai seorang wartawan atau Journalist tetap sama. Namun dalam cara berkerjanya yang berbeda dengan wartawan media tradisional. Media cetak memiliki rentang waktu deadline yang cukup lama. Misalnya jika kita melakukan liputan di pagi hari, kita bisa mengirimkan beritanya pada saat sore hari.

Sementara jika kita bekerja sebagai wartawan media online, kita dituntut untuk membuat laporan secepat yang kita bisa atau secepat kemauan redaksi. Sifat media jenis ini ialah mengejar kecepatan berita. Sehingga harapannya pembaca dapat mengetahui suatu kejadian secara up to date saat itu juga. Dalam hitungan menit masyarakat sudah dapat mengetahui kejadian yang berlangsung di suatu tempat yang jauh.

Karena sifatnya demikian, wartawan online selalu dituntut untuk ekstra cepat dalam membuat sudut pandang dari sebuah peristiwa yang baru saja diliputnya. jauh lebih cepat dari wartawan media cetak. Di sinilah sulitnya menjadi wartawan media online. Jika kita tidak melakukannya dengan teliti sering kali terjadi kesalah pahaman dengan apa yang terjadi. Karena menuntut kecepatan seringkali berita yang dilaporkan belum diselidiki secara mendalam, sehingga sering terjadi kesalahpahaman.

Media online yang menganggap bahwa kecepatan memuat laporanlah sebagai kekuatan satu-satunya, memiliki strategi untuk mempersingkat waktu. Wartawan di lapangan memang tidak diharuskan untuk membuat berita. Tugas wartawan di lapangan adalah mengumpulkan data-data metah dan dilaporkan kepada redaksi. Contoh data mentah iyalah kutipan-kutipan narasumber, keadaan di lapangan. Setiap redaksi sudah memiliki tim penulis sendiri yang bertugas menyusun data-data mentah yang diberikan oleh wartawan di lapangan. Dengan demikian waktu dalam pempublikasian dapat dipangkas.

Wartawan Media Online Harus Serba bisa. Jurnalis Online tidak hanya dituntut bisa menulis berita dengan baik, cepat, dan ringkas, tapi juga mesti mampu menguasai banyak hal terkait multimedia sehingga menjadi “adaptable journalist” (wartawan yang mampu beradaptasi dengan aneka media).

Sekarang pun para pembaca mungkin sudah mulai bosan dengan cara penulisan yang biasa-biasa saja. Kecepatan memanglah senjata utama bagi media online. Namun, terkadang berita yang disajikan menjadi kurang mendalam atau keakuratan isi berita seringkali dipertanyakan. Banyak pula media media online yang menggunakan strategi “click bait”.Strategi ini merupakan cara cepat mendapatkan jumlah klik pada website atau artikel mereka dengan menggunakan gambar atau judul artikel yang bisa dibilang hiperbola. Strategi ini sudah menjadi makanan sehari hari para pengejar visitor ataupun pembaca.

Tetapi sekarang beberapa media online besar seperti CNNindonesia.com, kompas.com, the Jakarta post mulai mengembakan “Long Form Journalism”. Dimana dalam longform journalism ini wartawan lebih dibutuhkan skill dalam mengoprasikan atau menggunakan segala macam media yang ada. Dalam longform journalism ini pun media di tuntut untuk menyajikan juga visual yang interaktif seperti video, gambar, chart, bahkan infografis yang dapat mempermudah pembaca.

Skill utama wartawan media online setelah bisa menulis adalah menguasai internet dan karakteristik media online. Serbabisa merupakan salah satu prinsip jurnalistik online yang terangkum dalam BASIC (Brevity, Adaptability, Scannable, Interactivity, Community) sebagaimana dikemukakan Paul Bradshaw (Senior Lecturer, Online Journalism, Magazines and New Media, School of Media, Birmingham City University, UK (mediacourses.com) seperti yang dipublikasikan di Online Journalism Blog.

Ketika membahas prinsip “adaptability”, Bradshaw mengemukakan, adaptability (penyesuaian) adalah keterampilan kunci (key skills) wartawan di era new media. Era jurnalis hanya menulis naskah (teks) atau hanya merekam video dan audio, telah berlalu. Saat ini, suratkabar, majalah, TV, dan radio pun juga versi online (website). Karenanya, kontennya pun disesuaikan dengan karakter konten media online, yakni:

(Hyper) Text Audio Video Still images Audio slideshows Animation Flash interactivity Database-driven elements Blogs (dalam hal ini: daftar artikel/berita/informasi tekstual). Microblogging/Text/email alerts (Twitter) Community elements – forums, wikis, social networking, polls, surveys Live chats Mapping Mashups (aplikasi web).

“Jurnalis online mesti cerdas memilih format yang paling pas untuk melaporkan berita: teks, video, audio, map, atau gabungan,” kata Bradshaw.

Senin, 07 Desember 2020

PERKEMBANGAN ICT 12 IMPLEMENNTASIKAN SOCIAL MEDIA UNTUK KEGIATAN KOMUNIKASI

 




Teknologi adalah bagian penting dalam kehidupan Anda saat ini. Segala sesuatu menerapkan teknologi untuk memudahkan berbagai aktivitas. Salah satu teknologi yang berkembang sangat pesat sekarang adalah teknologi komunikasi. Berbagai temuan dan inovasi pada teknologi komunikasi telah membawa Anda dan kita semua ke peradaban baru. Era digital yang sangat modern menjadikan teknologi komunikasi memberikan keuntungan yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Namun begitu, terdapat beberapa dampak negatif yang juga membayangi perkembangan teknologi komunikasi yang ada sekarang. Artikel berikut akan membahas tentang dampak positif dan negatif perkembangan teknologi komunikasi yang tidak boleh Anda lewatkan. Berikut informasinya.

Dampak Positif Perkembangan Teknologi Komunikasi

1. Menghubungkan Orang di Seluruh Dunia

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini memiliki dampak global. Artinya, jika dahulu Anda memiliki keterbatasan jarak untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain tidak demikian dengan sekarang. Tidak terbatas antar kota dan antar wilayah saja, komunikasi saat ini dapat terjalin bahkan ke semua orang yang ada di seluruh penjuru dunia. Bukan hanya itu saja, Anda pun dapat terhubung dengan sangat cepat bahkan dalam hitungan detik saja.

2. Penyebaran Informasi yang Cepat

Perkembangan teknologi juga memberikan dampak positif pada penyebaran informasi. Jika dahulu Anda mengandalkan surat kabar atau televisi untuk tahu informasi terkini, sekarang internet mengambil peran keduanya. Kehadiran internet membuat penyebaran informasi terjadi dengan sangat cepat bahkan real time. Apa yang terjadi detik ini di belahan bumi lain dapat secara langsung Anda ketahui saat itu juga.

3. Munculnya Media Sosial

Salah satu perkembangan teknologi komunikasi ditandai dengan munculnya media sosial. Media sosial adalah sarana untuk Anda bisa terhubung dengan teman, keluarga, kerabat dimana saja melalui suatu platform khusus. Contoh sosial media yang banyak dipakai oleh masyarakat adalah Facebook, Instagram dan Twitter. Selain menghubungkan Anda dengan teman lama dan kerabat yang jauh, media sosial dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis. Melakukan promosi dan jual beli lewat media sosial bahkan kini menjadi cara yang sangat efektif dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

4. Sarana Berbagi File

Perkembangan teknologi komunikasi yang ada sekarang juga memudahkan Anda untuk berbagi file. Mulai dari musik, video, film dan berbagai data lainnya dapat Anda peroleh dengan beberapa klik saja. Melalui media perantara internet, kegiatan berbagi file ini menjadi lebih mudah lagi untuk dilakukan.

5. Memajukan Peradaban Manusia

Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat juga mendukung kemajuan peradaban manusia. Kini masyarakat yang tinggal di pelosok atau desa-desa terpencil juga dapat menikmati internet. Oleh karena itu, informasi yang mereka dapatkan saat ini tidak bergantung pada narasumber buku saja. Melalui internet, tiap orang mendapat tambahan pengetahuan dan wawasan yang baru dengan sangat mudah dan cepat. Pemerataan pendidikan pun sekarang menjadi hal yang tidak mustahil lagi mengingat teknologi komunikasi sekarang dapat dirasakan manfaatnya bahkan di tempat terpencil.

Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Komunikasi

Disamping memberikan banyak dampak positif, ternyata masih ada dampak negatif yang bisa terjadi dalam perkembangan teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi komunikasi yang ada sekarang justru menurunkan semangat juang bagi sebagian orang. Karena segalanya terasa mudah, banyak orang misalnya yang hanya murni melakukan copy paste dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Dalam bidang bisnis, kemajuan teknologi komunikasi juga memicu maraknya cyber crime. Kejahatan virtual seperti hacking dan carding juga telah merugikan banyak orang. Oleh sebab itu Anda harus lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi online agar tidak terjerumus dalam penipuan.

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang ada sekarang juga menyerang kehidupan sosial masyarakat. Tindakan cyberbullying, penyebaran berita hoax, ujaran kebencian dan konten pornografi dinilai cukup meresahkan. Efek yang ditimbulkan pun bukan perkara sepele karena akan merusak generasi bangsa dan memecah belah persatuan.

► Evolusi Perkembangan Teknologi Informasi

Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Tidak berlebihan jika salah satu pakar IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: “seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar Amerika !”. Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk dipelajari, yaitu bagaimana evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada secara signifikan mempengaruhi persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang bergerak di bidang jasa.

Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern.

Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya. Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.

►Perkembangan Teknologi Era Komputerisasi

Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa.

Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan dari perusahaan perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya sehari-hari.

Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional, seperti simulasi-simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan manufaktur.

► Era Kemajuan Teknologi Informasi

Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti mini computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan mini computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing) pada suatu perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual.

Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa. Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management). Hampir di semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, dimana komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut.

Kunci dari keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur, cepat, terus-menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya (strategis). Ditekankan oleh beberapa ahli manajemen, bahwa perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free market”. Di dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi tradisional melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-divisi atau departemen.

Dalam teori organisasi modern, dimana persaingan bebas telah menyebabkan customers harus pandai-pandai memilih produk yang beragam di pasaran, proses penciptaan produk atau pelayanan (pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan istilah-istilah manajemen seperti “market driven” atau “customer base company” yang pada intinya sama, yaitu kinerja perusahaan akan dinilai dari kepuasan para pelanggannya. Sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini, peranan komputer dan teknologi informasi, yang digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait lainnya, dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis. Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya, seorang pelanggan dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, akan mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut: cheaper (lebih murah), better (lebih baik), dan faster (lebih cepat). Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, kunci dari kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang handal.

Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (BusinessProcess Reengineering), re-strukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM, instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain sebagainya. Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan

► Perkembangan Teknologi Era Globalisasi Informasi

Belum banyak buku yang secara eksplisit memasukkan era terakhir ini ke dalam sejarah evolusi teknologi informasi. Fenomena yang terlihat adalah bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial.

Ketika sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan menjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi menjulang. Sulit untuk ditemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak awal tahun 1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu untuk mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual world of computer.Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik lagi. Melalui virtual world of computer, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet. Sulit untuk dihitung besarnya uang atau investasi yang mengalir bebas melalui jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui electronic transaction dengan mempergunakan electronic money.

Tidak jarang perusahaan yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi.Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar. Hal terakhir yang paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan bahwa lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang sedemikian ketat, namun karena adanya faktor-faktor external lain seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), sosial budaya (reformasi), yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan baru yang harus ditaati perusahaan.

Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisa ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi informasi yang cocok untuk perusahaan, yaitu teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju menjawab tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriented Database Management System), Object Technology, Distributed Object, dan lain sebagainya.

► Akibat Kemajuan Teknologi "Perubahan Pola Pikir Sebagai Syarat"

Dari keempat era di atas, terlihat bagaimana alam kompetisi dan kemajuan teknologi informasi sejak dipergunakannya komputer dalam industri hingga saat ini terkait erat satu dan lainnya. Memasuki abad informasi berarti memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi. Mempergunakan teknologi informasi seoptimum mungkin berarti harus merubah mindset. Merubah mindset merupakan hal yang teramat sulit untuk dilakukan, karena pada dasarnya “people do not like to change”. Kalau pada saat ini dunia maju dan negara-negara tetangga Indonesia sudah memiliki komitmen khusus untuk mengambil bagian dalam penciptaan komponen-komponen sistem informasi, bagaimana dengan Indonesia?

Masih ingin menjadi negara konsumen? Atau sudah mampu menjadi negara produsen?

Paling tidak, hal yang harus ada terlebih dahulu di setiap manusia Indonesia adalah kemauan untuk berubah. Tanpa “willingness to change”, sangat mustahillah bangsa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kembali bangsa yang hancur ditelan krisis saat ini.

Demikian informasi terkait dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Anda sebagai warga negara yang baik harus lebih bijak dan jeli dalam memanfaatkan teknologi komunikasi yang ada sekarang. Semoga kedepannya akan selalu ada solusi yang dapat memberantas dampak negatif yang kemungkinan akan semakin meningkat.

PERKEMBANGAN ICT 11 FUNGSI SOSIAL MEDIA UNTUK KEHUMASAN PERIKLANAN DAN APRESIASI DESAIN



Pergeseran pola komunikasi di era digital telah menjadikan citizen journalism sebagai suatu fenomena baru, komunikasi sekarang bukan lagi two-step communication model, tetapi multi-step communication model, yang memposisikan individu menjadi kekuatan baru yang dapat mempengaruhi opini publik sehingga penyajian materi yang kaya data menjadi yang utama (content is the king).

Sebenarnya sosial media memang sangat menguntungkan untuk pemasaran hanya saja jika social media marketers paham tentang karakteristik sosial media yang digunakan dengan hubungannya pada bisnis yang sedang direpresentasikan. Setiap sosial media memiliki karakteristik, setidaknya mewakili hal berikut; jenis audiens, ukuran, serta konten seperti apa yang efektif untuk direpresentasikan.

Agar bisnis Anda berjalan lancar di situs jejaring sosial melalui social media marketing seharusnya Anda membangun strategi terlebih dahulu yang akan dilaksanakan saat berbisnis melalui social media marketing, antara lain yaitu:

1.Fokus Pada Satu Sosial Media
Media sosial yang tersedia saat ini sudah cukup banyak. Namun untuk pemasaran, jangan pakai semua media sosial. Pilihlah satu media sosial yang tepat dan sesuai dengan target pasar Anda. Karena, ada beberapa pertimbangan kenapa Anda harus fokus disatu media sosial yaitu masalah sumber daya yang Anda miliki sudah cukup dan paham untuk menjalankan pemasaran media sosial. Jika Anda menjalankannya sendiri, kemungkinan besar tidak akan sanggup harus mengurus beberapa media sosial sekaligus. Jadi cara yang efektif untuk menjalankan strategi pemasaran via media sosial pertama-tama, fokus pada satu media sosial saja digunakan untuk pemasaran Anda.

Inilah sosial media yang bisa Anda gunakan untuk bisnis Anda antara lain
· Facebook : Pastikan untuk setup geo-targeting
· Instagram : Bagus untuk usaha kecil
· Twitter : Dapat mengkaji percakapan di Twitter yang pastinya akan memberikan pemahaman yang bagus

Jika Anda sudah menentukan satu sosial media yang akan Anda gunakan, Anda bisa mempromosikan konten Anda secara menyilang antar sosial media yang telah Anda pilih. Dengan diverfikasinya pemasaran online Anda, Anda akan memperluas jangkauan bisnis Anda lebih dari yang Anda bahkan dapat membayangkan.

2.Membangun Kredibilitas
Jika Anda telah menentukan satu media sosial yang menurut Anda efektif sebagai tempat pemasaran produk. Saatnya membangun kredibilitas produk. Tahap awal yang bisa dilakukan adalah dengan mencoba membangun brand awareness. Tahap ini, Anda harus menjelaskan identitas produk yang Anda jual tersebut. Baik dari segi produk, kegunaan produk, serta produk Anda tawarkan untuk siapa.

3.Fokus Pada Target
Kesalahan yang paling sering terjadi pada pengusaha yang baru menjalankan strategi social media marketing adalah mengincar seluruh orang. Inilah kesalahan terbesar, Anda bisa memilih orang-orang yang memang menjadi fokus Anda. Tak perlu mengincar orang yang tidak tertarik dengan produk, karena hal tersebut hanya akan membuat Anda membuang-buang tenaga saja. Fokuslah pada konsumen yang ingin Anda incar.

4.Membangun Relasi di Sosial media
Dalam dunia sosial media, membangun koneksi sangatlah penting.
Tidak dapat dibantah lagi jika aktif dalam memanfaatkan jejaring sosial maka nanti Anda pasti bisa berkomunikasi dengan banyak orang baik yang berasal dari mancanegara bahkan internasional. Dalam memaksimalkan bisnis Anda agar dapat berkembang di media sosial maka tambah dan perluaslah relasi Anda. Dengan begitu, kemungkinan besar Anda dapat bertemu dengan calon investor yang tertarik dengan bisnis Anda.

5.Memperhitungkan Waktu dan Uang
Sebagai pemilik bisnis, Anda tahu waktu adalah uang.
Apabila Anda berencana menggunakan strategi di social media marketing untuk menjalankan bisnis Anda dalam cara yang paling efisien, selalu FOKUS dalam mengelola bisnis Anda merupakan salah satu hal terpenting.

Cara mudah untuk tetap pada tujuan sosial media Anda antara lain
1. Menjabarkan tujuan Anda
2. Tulis tujuan Anda
3. Membuat rencana untuk secara jelas membuat strategi, objektif dan taktik.
4. Mengatur deadline dari tujuan yang dapat Anda capai secara realistis.

Apabila Anda merasa bahwa telah keluar dari jalur saat menggapai tujuan Anda, Anda dapat melihat lagi rencana yang telah Anda buat dan kembali ke rencana awal.

Ketika Anda mulai mendapat laba, Anda dapat menggunakan Iklan Facebook dengan mengatur budget Anda. Anda bisa terus tetap menjaga anggaran yang Anda miliki dan juga iklan tersebut tetap bekerja untuk Anda.

Menggunakan strategi disocial media marketing Anda sangatlah berpengaruh dengan kesuksesan bisnis online yang akan Anda bangun. Karena disatu sisi menggunakan sosial media untuk berbisnis memang dinilai sangat efektif. Jadi, tunggu apalagi? Segeralah berbisnis online menggunakan sosial media dengan membangun strategi yang tepat.

Mencermati perkembangan pola komunikasi pemerintah dan swasta di era digital telah membawa konsekuensi bahwa petugas humas organisasi pemerintah sesungguhnya tidak lagi tunggal, namun seluruh pegawai di organisasi pemerintah harus dapat berperan sebagai humas bagi organisasi kerjanya.

Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma komunikasi pemerintah dan swasta dimana penyampaian komunikasi pemerintah dan swasta yang tunggal dan terjadwal dalam gaya komunikasi tradisional, kini telah berubah menjadi majemuk dan anytime dengan channeling yang tidak hanya media masa mainstream, namun berkembang menjadi micro/targeted channel (youtube, blogs, instragram dll).

Perubahan pola komunikasi diera digital, dengan semakin masifnya penetrasi internet, diproyeksikan akan semakin mempercepat transformasi ke “pola komunikasi model baru”, yang menuntut adanya perubahan pola komunikasi pemerintah dan swasta kepada publik.

Premis ini bukan tanpa alasan yang mendasar, merujuk 2018 Global Digital Report terkait pengguna internet di Indonesia, menunjukkan telah mencapai angka 132 juta orang atau berkisar 50% dari penduduk dengan durasi penggunaan internet 8 jam 51 menit setiap harinya.

Dari data statistik tersebut di atas, Indonesia sejatinya telah memasuki fase interactive communication era sebagai tahapan lebih lanjut dari pengembangan era telekomunikasi. Era ini ditandai dengan penggunaan internet sebagai media baru (new media). Transformasi ini menegaskan bahwa second media age, dengan pola simetris dan interaktif, telah mulai menggeser dominasi media broadcast seperti surat kabar, radio dan televisi, pemberitaan yang viral dan menjadi tranding topic dalam media sosial bahkan acapkali menjadi pemberitaan utama pada media mainstream.

Hadirnya era digital dan terjadinya pergeseran pola komunikasi, dengan trend meningkatnya penggunaan internet seyogyanya menjadi momentum bagi pucuk pimpinan dalam kelembagaan organisasi pemerintah dan swasata untuk menjadikan praktisi humas (hubungan masyarakat) atau PR (public relations) dan seluruh SDM untuk mampu berubah dan beradaptasi dengan mentrasformasikan diri dalam paradigma baru komunikasi pemerintah dan swasta tersebut.

Langkah Strategis Transformasi
Trasnformasi komunikasi pemerintah dan swasta sebagai langkah strategis dapat dilakukan dengan menata ulang rencana komunikasi strategis (strategic communication plan), sebagai peta jalan perubahan dengan pola kekinian, melakukan market intelejen sehingga strategi komunikasi publik disesuaikan dengan penerima pesan.

Eksistensi praktisi humas, PR atau pengelola informasi publik dan swasta pada organisasi pemerintah dan korporasi perlu mendapatkan dukungan dari seluruh SDM yang ada dalam organisasi pemerintah dan swata untuk mengoptimalkan sinergitas dalam mempercepat diseminasi informasi dan capaian kerja organisasi pemerintah dan swasta.

Suksesnya diseminasi informasi dan capaian kerja organisasi pemerintah dan swasta perlu didukung dengan penyiapan konten yang berkualitas (content is the King) dan data yang akurat sebagai narasi tunggal sekaligus materi agenda setting terkait kinerja program dan kegiatan pemerintah dan swasta guna mendapatkan dukungan dan kepercayaan publik.

Hal ini sangat diperlukan dalam mendukung agenda-agenda kerja pemerintah dan swasta secara keseluruhan, strategisnya positioning SDM sebagai praktisi humas, PR atau pengelola informasi publik dan privat dipertegas dalam riset, Sallot dan Johnson (2006), yang melakukan survei terhadap pers di Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa 44 persen media berita di AS dipengaruhi oleh praktisi humas, yang menjadikan output pekerjaan praktisi humas sebagai agenda setting. Bahkan, surat kabar bergengsi seperti the Washington Post dan New York Times mendapatkan lebih dari setengah konten mereka berasal dari siaran dan konferensi pers.

Oleh karena itu, praktisi humas harus mampu mentransformasi mindset dari bekerja secara linier dan business as usual menjadi visioner (think ahead) dan kreatif serta inovatif, berpikir holistik dan lintas sektor (think across), memiliki kompetensi layaknya seorang chief editor atau newsroom head, utamanya dalam meningkatkan kemampuan menghasilkan konten komunikasi publik yang menarik, lebih padat, berisi, inovatif dan kreatif dengan mengedepankan pemanfaatan media sosial dalam mengakselerasi diseminasinya.

Strategi komunikasi pemerintah dan swasta yang dikembangkan harus mampu melayani kebutuhan informasi public (service delivery culture), membentuk citra positif institusi, memberikan update mengenai apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan, apa manfaatnya bagi masyarakat, merangkul umpan balik dari publik,praktisi komunikasi publik di K/L harus dapat berperan sebagai “mata dan telinga”.

Coorporate level strategy dalam merancang manajemen strategik komunikasi pemerintah dan swasta harus dapat diterjemahkan secara kongkrit sampai dengan tingkatan fungsional level strategy, melalui perencanaan, implementasi dan evaluasi sebagai suatu kerangka kerja terintegratif, hal ini diperlukan dalam memberikan arah rencana strategis organisasi sehingga adaktif terhadap perubahan-perubahan lingkungan strategis eksternal yang terjadi dengan cepat.

Perubahan budaya kerja (coorporate culture) dari yang berorientasi output menjadi berorientasi outcome dan benefit perlu terus ditumbuhkembangkan dalam organisasi sehingga praktisi humas yang ada tidak hanya berkutat menghabiskan seluruh energi dan waktunya untuk “kerja pola-pola lama”, seperti menyiapkan rilis, menyiapkan konferensi pers, peliputan dan dokumentasi.

Untuk itu praktisi komunikasi pemerintah di K/L pemerintah harus dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi dan mengubah mindset bekerja dari pelayanan teknis semata menjadi praktisi komunikasi publik yangvisioner (think ahead) dan bekerja dalam ritme inovatif dan kreatif, berpikir holistik dan lintas sektor(think across) sehingga terjadi transformasi menuju kinerja pemerintahan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan strategis (dynamic government).

Dalam pengembangan kompetensi petugas atau praktisi humas (PR), utamanya peningkatan kemahirannya (skills) soal media online, dapat terus dibudayakan kebiasaan baru yang kondusif dalam mendukung perubahan paradigma komunikasi pemerintah dan swasta, antara lain

· Secara sederhana dapat dimulai dengan melembagakan budaya Blogging, membuat blog pribadi untuk melatih keterampilan menulis di media online,
· Netizen diajak dengan menjadi user internet yang aktif.
· Share dan publikasi info aktual, aktif di forum-forum online atau masyarakat dunia maya serta
· Terus aktif mengembangkan Strategi dengan mendalami strategi komunikasi pemerintah dan swasta, dengan Googling, misalnya dengan kata kunci “social media strategy”.

Pengembangan SDM komunikasi pemerintah dan swasta sebagai prasyarat dalam mendukung perwujudan think ahead, berpikir strategis layaknya pemimpin redaksi dalam merencanakan dan membuat framing pemberitaan terkait dengan apa yang telah, sedang dan akan dikerjakan oleh K/L, menetapkan berbagai channeling yang akan digunakan dan target audience yang akan disasar dengan mendasarkan pada monitoring media merujuk pada keyword tertentu melalui goggle alert.

Pola baru dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat perlu terus dikembangkan dengan menggali umpan balik , keterlibatan masyarakat harus menjadi fokus perhatian dengan interaktif dalam menyerap aspirasi masyarakat, utamanya untuk mengetahui outcome dari program dan kegiatan K/L.

Cara-cara penyajian dan kemasan komunikasi publik harus mengacu pada kemasan kekinian yang menjadi trend dan mudah dicerna, tanpa mengurangi makna subtansial dari pesan, model-model penyajian melalui infografis, vblog, animasi serta modeling analisis berita dengan coding teknologi secara realtime.

Di era digital media, komunikasi pemerintah dan swasta yang dilakukan tidak cukup hanya menyampaikan informasi saja, tetapi harus dikelola secara terintegrasi dengan membangun sinergitas dan koordinasi antara K/L terkait data dan informasi kebijakan dan program lintas sektor, untuk itu dashboard komunikasi pemerintah yang terintegrasi antar K/L, perlu terus dikembangkan melalui interface data sebagai one big data yang dapat menjadi rujukan bersama sebagai materi diseminasi komunikasi pemerintah sekaligus sebagai alat kendali pimpinan dalam melakukan perubahan dibelakang panggung (manufacturing quality) dan depan panggung (service quality).

Dalam berkomunikasi praktisi humas pada K/L pemerintah perlu terus mengefektifkan dan mengefesiensikan komunikasi pemerintah yang dilakukan, dengan meningkatkan sinergitas antara K/L, menghapus sekat-sekat sektoral, sehingga komunikasi publik pemerintah dapat mendukung conversation di digital media guna memenangkan “pertempuran udara” sekaligus menciptakan atmosfir yang kondusif terkait citra positip kinerja pemerintah.

Perubahan mindset dari owning economy menjadi sharing economy terkait dengan konten komunikasi publik perlu terus digelorakan, konsep berbagi konten, untuk mendapatkan narasi tunggal menjadi satu keniscayaan, hilangkan belenggu dengan pola pikir konvensional,dan sektoral gunakan pola-pola baru dengan inovasi dan kreatifitas sehingga efektifitas dan efesiensi komunikasi publik dapat dicapai.

Ibarat sebuah paduan suara dan simfoni orkestra, harmonisasi pengelolaan komunikasi pemerintah dan swasata sangatlah penting, mengingat banyak topik, agenda dan kegiatan yang memerlukan pengelolaan yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik, konsistensi dan kejelasan dalam agenda setting serta narasi tunggal menjadi isu strategis yang perlu terus ditangani secara profesional sehingga dapat berkonstribusi dalam membangun image positif tentang kinerja pemerintah.

Kita tentunya berharap dengan paradigma baru komunikasi pemerintah dan swasta di era digital akan semakin meningkatkan kualitas dan responsif komunikasi pemerintah dan swasta dalam mendiseminasikan kerja-kerja pemerintah dan swasta secara efektif, guna menciptakan persepsi positip dalam membangun kepercayaan (trust) dari masyarakat, sehingga efektifitas agenda-agenda pembangunan yang tersebar di berbagai K/L pemerintah dan swasta dapat terus dipacu sebagai jawaban terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Rabu, 25 November 2020

Jurnalistik Online 10: Pengertian Wawancara dan Penerapannya

Pengertian Wawancara, Teknik, Langkah , Metode, Jenis, Ciri, Tujuan & Contoh : Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data

Pengertian Wawancara

Baca Cepat

1. Pengertian Wawancara

1. Bentuk wawancara

2. Jenis Wawancara

1. Wawancara bebas

2. Wawancara terpimpin

3. Wawancara bebas terpimpin

3. Tahap Tahap Wawancara

4. Syarat wawancara

2. TUJUAN WAWANCARA

1. LANGKAH WAWANCARA

2. SAAT WAWANCARA

3. ETIKA WAWANCARA

4. LAPORAN WAWANCARA

5. Bentuk Wawancara

3. Teknik Wawancara

4. Metode Wawancara

1. A. MASA PERSIAPAN

2. B. MASA LATIHAN

3. C. RENCANAKAN KUNJUNGAN

4. D. PELAKSANAN KUNJUNGAN

5. E. KONSEP WAWANCARA

5. Ciri – Ciri Wawancara

1. WAWANCARA PERSONAL

2. WAWANCARA TELEPON

3. BENTUK

6. Contoh Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.

Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.

Menurut Para Ahli
Charles Stewart dan W.B. Cash

Wawancara adalah proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.

Robert Kahn dan Channel

Wawancara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.

Koentjaraningrat

Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka.

Lexy J. Moleong

Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu).

Denzig

Wawancara dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.

Lexy J Moleong (1991:135)

Menjelaskan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden berhadapanlangsung (tatap muka) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan mendapatkandata tujuan yang dapat menjelaskan masalah penelitian.

Sutrisno Hadi ( 1989:192 )

Wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang dapat melihat mukayang orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alatpemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) atau manifest.

Ankur Garg

Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari informasi.

Bentuk wawancara

Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
Wawancara pribadi.
Wawancara dengan banyak orang.
Wawancara dadakan / mendesak.
Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.

Jenis Wawancara

Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Wawancara bebas

Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.

Wawancara terpimpin

Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.

Wawancara bebas terpimpin

Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.


Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki Pewawancara

Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
  1. Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
  2. Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.
  3. Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.
  4. Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
Jenis-jenis wawancara

1).Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.

2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.

3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.


Tahap Tahap Wawancara

1). Tahap Persiapan

a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.

2). Tahap Pelaksanaan

a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.

3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.

a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.

Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.

Syarat wawancara
Syarat-syarat wawancara di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Ada pewawancara atau wartawan
2. Ada narasumber atau orang yang diwawancarai
3. Ada bahan yang di pertanyakan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berwawancara adalah sebagai berilut:

1. Menentukan topik wawancara
2. Menetapkan narasumber
3. Menulis daftar pertanyaan
4. Merencanakan kegiatan wawancara
5. Mengidentifikasi pernyataan yang tepat untuk pendahuluan wawancara
6. Membuat janji dengan narasumber dan mengawali kegiatan wawancara
7. Menyempurnakan pernyataan untuk menutup wawancara
8. Melaksanakan wawancara

Persiapan seorang wawancara
Persiapan seoarang pewawancara antaralain sebagai berikut:
1.Sebelum melakukan wawancara seroang pewawancara sebaiknya menyusun daftar pertanyaan serang pewawancara harus memiliki pengetahuan seputar hal-hal yang akan di wawancarai

2.Ketika melakukan wawncara bersikaplah sopan dan jangan memojokkan narasumber

3. Jadilah pendengar yang baik, jangan mengulang pertanyaan
4.Catatlah hal-hal pokok/penting dari hasil wawancara

5.Rangkumlah hasil wawancara, dan janganlah menulis yang bukan hal-hal pokok/penting dari berita jadikanlah sebagai bahan menulis berita

Kerangka wawancara
Kerangka wawancara adalah segala hal yang berisi atau menyangkut kegiatan wawncara seperti
1. Topik wawancara
2. Calon narasumber
3. Pokok-pokok isi pertanyaan


TUJUAN WAWANCARA

Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasidi mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

LANGKAH WAWANCARA
Menentukan topik wawancara
Menentukan tujuan wawancara
Menyusun daftar pertanyaan
Menentukan narasumber
Melakukan wawancara
Mencatat pokok-pokok wawancara
Menyusun laporan wawancara

SAAT WAWANCARA
Memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan wawancara
Menyebutkan nama narasumber dengan benar
Bersikap sopan terhadap narasumber
Pertanyaan harus sesuai dengan tema
Hindari pertanyaan yang berbelitdan membingungkan
Jadilah pendengar yang baik saat wawancara
Jangan berdebat dengan narasumber
Mencatat semua informasi penting untuk mepermudah dalam membuat laporan
Mengucapkan terima kasih bila wawancarai telah selesai

ETIKA WAWANCARA
Identifikasi diri dengan menyebutkan nama
Jelaskan tujuan dan topic wawancara
Datanglah tepat waktu yang dijanjikan
Memperhatikan penampilan , termasuk cara berpakaian
Bersikap sopan , satun , dan ramah
Menggunakan Bahasa yang komunikatif

LAPORAN WAWANCARA
Topik
Narasumber
Tujuan wawancara
Tempat wawancara
Tanggal wawancara
Informasi hasil wawancara
Kesimpulan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara:
Tentukan topic wawancara dan nara sumber yang akan diwawancarai.
  • Tanyakan informasi yang ingin didapat dari narasumber secara singkat sesuai dengan topik dan narasumber.
  • Berbicaralah dengan bahasa yang sopan dan santun.
  • Hindari pertanyaan yang menyinggung narasumber.
  • Cara melakukan wawancara
  • Tentukan topik dan narasumber yang akan kamu wawancarai.
  • Susunlah daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepada narasumber sesuai dengan topic yang kamu tentukan.
  • Lakukan wawancara sederhana sesuai dengan daftar pertanyaan yang kamu buat dengan narasumber.
  • Gunakan bahasa Indonesia yang santun, baik, dan benar.
  • Catatlah semua informasi yang kamu peroleh.
  • Untuk penilaian catatlah informasi tersebut dalam bentuk laporan.
  • Serahkan laporan pada gurumu untuk dinilai.
Bentuk Wawancara
  1. Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
  2. Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
  3. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
  4. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
  5. Wawancara pribadi.
  6. Wawancara dengan banyak orang.
  7. Wawancara dadakan / mendesak.
  8. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
Keberhasilan atau kegagalan ditentukan oleh sikap wawancara selain jurnalis juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif.

Wawancara yang komunikatif dan hidup juga dibentuk oleh isu-isu dan informasi tentang materi pelajaran baik oleh pembicara dan wartawan.

Teknik Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data,sedangkan pengumpulan data antara lain ada 3,yaitu:
Metode pengmatan secara langsung
Metode dengan menggunakana pertanyaan(wawancara)
Metode khusus

Dalam pembagian diatas,dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si pengambil data langsung atau tidak langsung bergaul sampai dengan subjek penelitian

Perbedaan wawancara dengan dengan percakapan sehari-hari:
Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal
Responden selalu menjawab pertanyaan
Pewawancara selalu bertanya
Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban tetapi harus selalu bersikap netral
Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumya pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide

Wawancara merupakan proses interakasi anatara pewawancara dan responden.walaupaun bagi pewawancara proses tersebuta adalah satu bagian dari langkah-langkah dalam penelitian,tetapi belum tentu bagi responden ,wawancara adalah langkah dalam penelitian,tetapi belum tentu bagi responden,wawancar adalah bagian dari penelitian.

andaikata pewawancara dan responden menganngap bahwa wawancara adalah bagian dari penelitian,tetapi sukses tidakanya pelaksanaan wawancara bergantung sekali dari proses interaksi yang terjadi.Suatu hal yang piling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah wawasan dan pengertian(insight)

Masalah isyarat-isyarat yang berada di bawah persepsi(subliminal cues) sukar dikenali karena antara pewawancara dan responden belum saling mengenal.Karena itu pewawancara sedapat mungkin dapat memperbaiki wawasan atau pengertian dalam interaksi,antara lain:
Siaga terhadap banyak isyarat dan mencoba isyarat tertentu
Memcoba membawa isyarat tersebut ke batas yang diberi makna


Metode Wawancara

A. MASA PERSIAPAN

Sebelum peneliti melaksanakan tugas lapangan, beberapa hal harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu dengan masak.

Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat responden sudah ditentukan. Sudah ditetapkan cara mencari ganti (subtitusi) responden yang karena sesuatu hal tidak dapat ditemui. Kuesioner sudah disusun dengan baik dan sudah ditentukan bahasa apa yang akan dipakai.

Bila akan menggunakan bahasa daerah, dapat ditempuh dua cara: pertama, terjemahan kuesioner sudah selesai dikerjakan; kedua, terjemahan dikerjakan oleh seluruh pewawancara secara “gotong-royong”, yaitu secara bergiliran pewawancara menerjemahkan pertanyaan demi pertanyaan.

Sesudah itu, hasil terjemahan diperbaiki oleh peneliti, dan selanjutnya diperbanyak untuk dibagikan kepada semua pewawancara sebagai pedoman menyampaikan pertanyaan. Keuntungan cara yang kedua ini ialah pewawancara lebih menghayati isi tiap pertanyaan, karena mereka ikut terlibat dalam pemikiran terjemahannya.

Jadwal latihan untuk pewawancara direncanakan dengan seksama. Organisasi lapangan dan jadwal harian di lapangan di susun. Orientasi lapangan dilakukan oleh peneliti dan tempat tinggal yang cocok ditetapkan.


B. MASA LATIHAN

Latihan wawancara diadakan untuk memberikan bekal keterampilan kepada wawancara untuk mengumpulkan data dengan hasil baik. Karena tidak ada ukuran standar untuk survei ataupun pewawancara, maka tak ada pula program latihan yang baku.

Sifat, materi dan lamanya program latihan disesuaikan dengan kebutuhan survai yang akan dilakukan. Misalnya tergantung pada jumlah dan kualitas pewawancara, waktu yang tersedia, mudah atau sulitnya kuesioner yang harus dipelajari dan juga besarnya anggaran yang tersedia. Pada prinsipnya yang perlu diberikan selama masa latihan formal ialah :
Penjelasan tujuan penelitian
Penjelasan tujuan tugas pewawancara dan menekankan pentingnya peranan pewawancara.
Penjelasan tiap nomor pertanyaan dalam kuesioner, baik konsep yang terkandung di dalamnya maupun tujuan pertanyaan tersebut. Diberikan alasan mengapa pertanyaan disusun demikian. Apa tujuan pertanyaan tertentu. Pada hakekatnya pewawancara harus mengetahui dengan tepat maksud semua pertanyaan, supaya dapat mengumpulkan informasi yang tepat dan jelas.
Penjelasan cara mencatat jawaban responden. Bila jawaban belum jelas digunakan teknik probing.
Penjelasan cara pengisian dan arti dari semua tanda-tanda pengisian kuesioner.
Pengertian yang mendalam tentang pedoman wawancara, untuk mengurangi sejauh mungkin kegagalan dalam mendekati responden. Pedoman wawancara mencakup etika, sikap, persiapan dan taktik wawancara.
Prosedur wawancara, dari memperkenalkan diri sampai dengan meninggalkan responden.
Orientasi tentang masalah apa yang dapat timbul di lapangan dan bagaimana mengatasinya.
Latihan wawancara


C. RENCANAKAN KUNJUNGAN

D. PELAKSANAN KUNJUNGAN
OPENING INTERVIEW

Adalah wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya atau tidak terkait
REAL INTERVIEW
CLOSING INTERVIEW

E. KONSEP WAWANCARA
SITUASI WAWANCARA

situasi wawancara terbabi menjadi 4,yaitu

1. waktu wawancara harus dicari sedemikina rupa sehingga bagi responden merupakan waktu yang tidak digunakan untuk pekerjaan lain,dan dijaga agar responden tidak menggunakan waktu terlalu lama untuk wawancara

2. tempat untuk wawancara haruslah suatu tempat yang dapat diterima oleh responden dan masyarakat sekelilingnya

3. kehadiran orang lain dalam wawancara dapat menambah komunikasi,dan ada pula yang dapat mengurangi kelancaran komunikasi.

4. sikap masyarakat dalam wawancara ,harus diperhatikan,agar terjalin komunikasi yang baik

FAKTOR PEWAWANCARA

Faktor pewawancara ada empat yaitu

1.Karakteristik sosial

Yaitu faktor yang pentung dalam komunikasi wawancara.penampilan dari pewawancara ,latar belakang dari sosial dari pewawancara , merupkana sifat yang dapat melancarkan atau menghambat komunikasi.ciri-ciri sosial, sikap, kesehatan, latar belakang dari responden juga merupakan sifat-sifat yang mempengaruhi interaksi .

2.Keterampilan melaksanakan wawancara

Keterampilan dalam bertanya ataupun gerak- gerik yang mengundang jawaban yang tepat dan lancar sangat diperlukan bagi seorang pewawancara .

3.Motivasi

Pewawancara harus mempunyai motivasi yang tinggi serta meras aman dalam melaksanakan wawancara.

4.Rasa aman

Pewawancara harus dapat membuat pertanyaan serta situasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai rasa aman.

FAKTOR RESPONDEN
ISI SCHEDULE KUISIONER

Kuisioner adalah alat lain untuk mengumpulkan data atau daftar pertanyaan. Pertanyaaan- pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut cukup terperinci dan lengkap. jika yang menuliskan ke kuesioner adalah responden,maka daftar pertanyaan tersebut disebut kuesioner.

Sedangkan yang vmenulis isiannya adalah pencatat yang membawakan daftar isian dalam suatu tatap muka,daftar pertanyaan tersebut disebut scedule.walaupun nama yang diberikan kepada daftar pertanyaan disebut kuesioner atau schedule tetapi isi dari daftar pertanyaan tersebut sama saja sifatnya.

kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis yang berhubungan dengan masalah penelitian,dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawanban yang mempunyai makana dalam menguji hipotesis.


Ciri – Ciri Wawancara

WAWANCARA PERSONAL

Wawancara personal adalah wawancara pribadi misalnya seseorang tokoh penting didatangi secara khusus untuk mendapatkan pendapat atau informasi tentang sesuatu yang perlu dijelaskan secara panjang lebar.

Untuk wawancara model ini,wartawan perlu mempersiapkan gambaran masalah dan butir pertanyaannya. Ini penting untuk mendapat informasi dan pendapat yang diinginkan. Dan dengan persiapan itu wartawan dapat mengendalikan pembicaraan sehingga tidak menyimpang kemana-mana.


A. DOOR TO DOOR

B. MAIL INTERCEPT INTERVIEWS

WAWANCARA TELEPON

Wawancara telepon adalah wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Lazim digunakan dalam keadaan mendesak. Pada wawancara via telepon wartawan tidak menangkap suasana orang yang diwawancarai.

BENTUK

A. WAWANCARA TERSTRUKTUR

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya.

Dalam wawancara terstruktur pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternative saja.Jawaban yang paling mudah terhadap pertanyaan terstruktur adalah “ya” atau “tidak”.Beberapa contoh dari pertanyaan terstruktur adalah:


a.Apakah anda mempunyai mobil dinas?

-ya -tidak

b.Apakah anda setuju dengan recana kenaikan harga BBM?

-ya -tidak


Adakalanya pertanyaan sudah terstruktur dengan sendirinya,karena jawaban yang dapat diberikan kepada pada pertanyaan tersebut hanya satu saja.misalanya”Berapakah umur anda pada hari ulang tahun anda yang terakhir?”

—- tahun

Namun adakalanya juga pertanyaan tidak dapat dibuat berstruktur karena kita tidak mengetahui jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut.dalam hal ini maka pertanyaan dibuat menjadi semi terstruktur,dimana di bawah alternative-alternatif jawaban ditambahkan “lain-lain”


Contoh:

a.menngapa anda tidak mengikuti program BIMAS?

-Tidak mengetahui ada program BIMAS di desa ini

-takut mengambil resiko

-tidak dibenarkan oleh tuan tanah

-alasan lain-lain


Wawancara terstruktur ada baiknya ada pula buruknya,kebaliaknya adalah:

a.wawancara terstruktur mudah dianalisa

b.jawaban yang diberikan akan lebih mendapat gambaran yang lebih jelas dari pertanyaan yang diajukan

c.responden sendiri memberikan penilaian sendiri terhadap jawaban yang harus diberikan


disamping kebaikan maka petanyaan tersttuktur mempunyai kelemahan sebagai berikut:

a.mendorong responden membertikan jawaban ,padahal responden tidak tahu akan masalah tersebut

b.jawaban dapat menimbulkan bias(ambigu/pengertian ganda),karena jawaban yang diinginkan tidak termasuk dalam alternative-alternatif penelitian

c.menutup kemungkinan ada jawaban lain yang lebih relevan yang tidak dipikirkan oleh si pembuat peneliti

Wawancara terstruktur hanya baik dibuat untuk mengetahui hal-hal yang mempunyai sedikit alternative jawaban


B. WAWANCARA TAK TERSTRUKTUR

Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat telah ditentukan sebelumnya mengenai jenis-jenis pertanyaan, urutan, dan materi pertanyaannya.

Wawancara tak terstruktur atau disebut juga dengan pertanyaan terbuka berarti juga pertanyaan yang dibuat sedemiakian rupa dan jawabannya serta cara pengungkapannya dapat bermacam-macam.Bentuk wawancara tertruktur jarang digunakan dalam kuesioner,tetapi banyak digunakan dalam inter guide.Responden mempunyai kebebasan dalam menjawab pertanyaan terbuka

Contoh Wawancara

1. Menurut Anda sendiri… apakah Anda ini pintar?

(ingat, ada beda antara rendah hati dan rendah diri. Dan ini bukanlah waktu untuk menjadi sempurna pada keduanya.)

Iya. Dalam artian bahwa kepintaran di sini bukan sekedar diukur dari hasil tes IQ. Saya pikir kepintaran seseorang akan benar2 tampak ketika seseorang menghadapi beragam situasi dan berinteraksi dengan banyak orang. Dan dari aspek itulah saya merasa miliki keunggulan.

Saya memiliki rasa percaya diri yg besar pada kemampuan saya untuk bekerja dengan orang lain, menyelesaikan permasalahan bisnis, dan juga membuat keputusan yg terkait urusan kerja. Tentu saja masih ada banyak hal yang saya belum tahu, tapi saya optimis bahwa saya bisa mempelajarinya.

Sehingga saya lalu juga mengartikan kepintaran sebagai kemampuan yg baik untuk mengajukan pertanyaan pintar, mendengarkan dengan seksama, dan menyadari tak ada orang yg tahu tentang segalanya.


2. Apakah Anda merasa bosan bila harus melakukan pekerjaan yg sama berulang-ulang?

Tidak juga. Bila pekerjaan itu memang sudah menjadi tugas saya, maka saya tidak akan merasa bosan karena itu memang tanggung jawab saya untuk merampungkannya dengan kemampuan terbaik. Menurut saya, pekerjaan itu tidaklah harus punya sifat menghibur, yg penting saya telah meyakini bahwa itu adalah harga yg harus dibayar untuk meraih kesuksesan yg lebih tinggi.

Saya berpendapat bahwa bila ada seseorang yang mudah bosan dengan repetisi, maka dia bisa jadi akan mengalami masalah yg cukup serius nantinya. Karena terkadang kita harus mengesampingkan kesukaan kita dan berfokus pada melakukan apa2 yang memang harus dilakukan – meskipun itu bukanlah suatu hal yg baru.

Saya pikir sampai saat ini saya sudah terlalu sibuk untuk mengerjakan tugas saya sehingga sampai2 tidak sempat untuk merasa bosan


3. Anda lebih menyukai kerja dalam tim atau sendirian?

Bekerja dalam tim adalah salah satu elemen terpenting dalam sukses karir dan juga hidup. Sepengetahuan saya, bila seseorang tidak bisa bekerja dengan baik dalam tim, maka dia pun biasanya juga akan susah untuk bekerja dan berkomunikasi secara produktif dalam hubungan orang per orang.

Meskipun kerja tim amatlah penting, namun saya tetap mampu produktif dalam bekerja sendirian. Terkadang tekanannya memang terasa lebih berat, tapi saya sudah terbiasa untuk menganggapnya sebagai tantangan.

Terkait manakah yg saya pilih; apakah bekerja dalam tim atau sendiri, maka itu tergantung pd manakah cara yg terbaik untuk merampungkan pekerjaan. Atas pilihan mana pun, saya masih bisa bekerja sama kerasnya dan dgn inisiatif penuh.


4. Apakah Anda suka bekerja dengan “benda”; apapun bentuknya?

(bila memang iya, apalagi pekerjaannya memang membutuhkan kompetensi teknis)

Ya, sedari dulu saya memang punya bakat dan kecepatan dalam mempelajari kemampuan teknis. Saya suka sekali bekerja dengan mesin dan gadget. Ketertarikan saya itu membuat saya bisa mengoperasikan banyak perangkat.

Meskipun begitu saya juga punya kemampuan untuk mengkonseptualisasi sebuah penugasan dan lalu menerjemahkan konsep itu ke dalam bentuk konkrit implementasi di lapangan (baca: artinya klo Bapak ngasih saya perintah, bapak ndak perlu tahu tentang cara pengoperasian perangkat/mesin/gadget untuk memfasilitasi perintah itu.

Cukup katakan saja perintahnya, ntar saya bisa kok mendayagunakan semua perangkat/mesin itu untuk memfasilitasi keinginan bapak.)


5. Apakah Anda suka bekerja dengan angka?

(bila memang iya, or bila pekerjaannya membutuhkan kemampuan analitis dan matematis)

Tentu saja. Itu memang yang menjadi dasar untuk pekerjaan ini. Saya punya bakat yg kuat dlm mengurusi angka saya mampu menangani sisi hitung2an dari bisnis. Pencatatan dan pembukuan yg akurat memang bagian manajemen yg penting dan bisa membantu dalam menunjukkan wilayah2 yg bisa dikembangkan. Dan di bagian situlah saya memiliki bakat dan kemampuan.


6. Apakah Anda suka bekerja dengan orang?

(bila memang iya, atau situasi yang diharapkan memang adalah kerja tim)

Iya, sangat. Bila kita bermaksud untuk memenuhi target dan menindaklanjuti rencana pertumbuhan yang telah dicanangkan, maka kita memang harus mengatur dan mengkoordinasi kerja dari banyak orang. Saya percaya dengan kekuatan sinergi dalam kerja tim, di mana daya kreativitas yang muncul di sana akan lebih besar ketimbang yang bisa dimunculkan oleh orang per orang secara sendiri-sendiri.

(tapi bila tidak, atau bila pekerjaannya menuntut Anda untuk bisa kerja sendirian)

Saya selalu bisa bekerja dengan orang lain, tapi saya tak punya kesulitan untuk bekerja sendirian. Saya punya kemampuan inisiatif yang besar. Saya juga bisa membuat target-target secara mandiri, atau menjalani target yang ditugaskan dan merampungkannya.


7. Apakah Anda betah menangani hal-hal detail?

Iya, saya kira begitu. Saya bersedia melakukan apa-apa yang ditugaskan kepada saya. Bila ketelitian ekstra pada detail adalah salah satu prasyarat di dalamnya, maka saya pun akan melakukannya.

Saya percaya bahwa sukses dan percepatan karir adalah hasil langsung dari terlaksanya tugas dengan baik, termasuk di dalamnya adalah ketelitian pada hal-hal yang detail.


8. Apakah Anda punya jiwa kompetitif?

Iya, saya punya itu. Menurut saya, sifat kompetitif itu diperlukan agar bisa sukses di lingkungan korporat.

Namun dengan sifat kompetitif ini bukan berarti berkompetisi secara ganas dengan rekan kerja untuk mendapatkan pengakuan, kenaikan gaji, atau promosi. Bila saya bekerja dengan baik dan selalu memberikan upaya terbaik, saya yakin imbalannya pasti akan datang.

Yang penting, kompetisi terbesar adalah dengan diri saya sendiri. Maksudnya, saya selalu berusah memecahkan rekor pribadi saya sendiri – untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih cepat dari yang sudah pernah saya lakukan.


9. Apa yang Anda lakukan bila Anda punya cara pandang yang berbeda dengan atasan?

Yang jelas saya bukan seorang yes-man. Tapi meskipun begitu, saya cukup berhati-hati dengan bagaimana saya mengekspresikan pendapat. Saya tidak akan seenaknya menyatakan ketidaksepakatan saya atas pimpinan di depan banyak orang. Karena saya tahu rata-rata orang tidak suka dicela di depan umum.

Selama rapat berlangsung, saya biasanya membuat mencatat dengan baik, lalu memberikannya kepada orang lain secara rahasia. Saya percaya kita bisa menunjukkan ketidaksepakatan dengan tanpa menunjukkan sikap pertentangan.

Yang penting kan bukan ketidaksepakatan kita itu, namun adalah agar pendapat kita didengar dan dihargai. Dan saya tahu betul bahwa cara kita menyampaikan sesuatu akan menentukan apakah pendapat kita akan didengarkan atau tidak.


Pertanyaan-pertanyaan saat wawancara kerja :

1. Wawancara kerja biasanya di tanya apa ?

Jawabanku :

Psikotes, tes umum, interview diri dan kemampuan, interview gaji

2. Terus jawaban yang benar gimana ?

Jawabanku :

Jangan mengada-ada, Percaya Diri, dan sesuaikan dengan kemapuan anda kalo masalah gaji

3. Gimana biar gak grogi ?

Jawabanku :

Ya itu, percaya diri, anggap mereka yang membutuhkan kita, bukan sebaliknya

4. Berapa kali sudah wawancara kerja ?

Jawabanku :

Banyak


Pertanyaan Terkait Keluarga
Sebutkan pekerjaan orang tua Anda?

Pikirkan jawaban Anda dg cermat. Hindari ucapkan sesuatu yg bernada negatif, seperti “Ayah saya cuma seorang tukang bersih-bersih” atau “Ibu saya nganggur di rumah” atau “Ibu saya tidak bekerja”.

Ini bisa terjadi bila Anda mengandalkan spontanitas ketika menjawabnya -tidak melatihnya dulu- sementara Anda berada dalam kondisi PeDe yg lemah. Tunjukkan kebanggaan atas latar belakang keluarga meskipun itu semisal sangat sederhana: “Ayah saya adl seorang penjaga kebersihan, dan ibu saya adl seorang ibu rumah tangga yg aktif.”

Tapi hati-hati untuk tidak berlebihan sehingga terkesan congkak juga lho. Jangan sampai ada kesan bahwa Anda merasa kompeten atau jagoan mentang2 orang tua adl orang -yg menurut perkataan Anda- berpangkat & terpandang.

Apakah Anda masih tinggal bersama orang tua?

Klo emg iya ya ga papa to. Yang penting berikan kesan bahwa Anda telah membuat pengaturan yg menunjukkan tanggung jawab alih2 ndak bondo.

“Iya, saya tinggal bersama kedua orang tua. Kami membuat pengaturan bahwa beban listrik dan air saya yang tanggung, sementara biaya perawatan rumah orang tua yang tanggung.

Pengaturan semacam ini membuat saya masih bisa mengalokasikan pemasukan bersih saya untuk pengembangan diri seperti untuk membeli buku atau mengikuti berbagai training dan seminar”.

(ndak usah ngaku klo uangnya juga dibuat utk beli novel, komik atau DVD PS2 )

Seberapa jauh rumah Anda dari sini (kantor)?

Jika Anda pas tinggal di tempat yg emang juauh dari kantor, ada baiknya Anda katakan bahwa Anda bersedia mencari tempat yg lebih dekat dengan kantor. Terutama bila Anda melamar pada kerjaan yg membutuhkan kehadiran sewaktu2 (misal surveyor).

“Jarak dari rumah ke sini 8 kilometer tepat, terhitung dari pintu rumah ke gerbang kantor. Dan pagi ini sudah saya catat: jarak tersebut saya tempuh selama 47 menit”

atau

“Berkendara dengan motor dari rumah butuh waktu sekitar 1 jam 50 menit, untuk jarak 18 kilometer dari rumah saya ke sini. Itu dengan pertimbangan kemacetan tidaklah terlalu parah. Saya tidak keberatan berkendara jauh dua kali sehari – toh saya sedari dulu suka memulai aktivitas lebih awal. Namun jika saya diterima di sini, bisa jadi saya akan mempertimbangkan untuk pindah di daerah sekitar sini”.

Berapa banyak waktu yg Anda habiskan bersama keluarga?

Perlu hati-hati juga untuk menjawab pertanyaan ini. Anda bisa jadi sedang diwawancara oleh interviewer yang work-oriented dan punya prinsip bahwa pekerjaan adalah segala-galanya, atau bisa jadi Anda diwawancara oleh mereka yang amat mementingkan keluarga.

Sebelum Anda menjawab, coba Anda lihat-lihat dulu ruangan sekitar Anda (sebaiknya segera setelah Anda masuk ke ruangan). Apakah di sana ada foto keluarga, aksesoris meja yang itu terkesan dibuat oleh anak-anak, atau yg lain. Yang berikut ini adalah jawaban umum. Silahkan Anda modifikasi sendiri.

“Saya rasa saya biasa menghabiskan waktu yg cukup dengan keluarga saya. Bagi saya, keluarga itu penting. Adalah keterikatan yang kuat dengan keluarga yang membuat saya amat temotivasi untuk sukses dalam karir. Keluarga saya adalah inpsirasi saya dalam bekerja keras.

Saya juga miliki tanggung jawab yg besar pada pekerjaan saya, seperti halnya tanggung jawab saya pada keluarga. Dan hal ini telah dimengerti dengan baik oleh keluarga saya. Keluarga saya memahami bahwa saya memiliki komitmen profesional yg harus dijaga terkait dengan karir dan pekerjaan.”

Menurut pendapat Anda, pernikahan yg sukses itu seperti apa?

Meskipun Anda belum menikah misal, mestinya Anda sudah punya gambaran tentang hal ini.

“Saya pikir pernikahan yang sukses itu adalah pernikahan yang didasarkan atas rasa saling menghormati dan percaya satu sama lain, dengan cukup waktu untuk saling berbagi, berkomunikasi satu sama lain, dan juga memberi. Klo salah satu anggota keluarga tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka, pernikahan itu akan jadi menyengsarakan.

Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif untuk saling memahami kebutuhan satu sama lain dalam hubungan keluarga sesungguhnya mengajari kita untuk bisa sukses dalam pekerjaan. Lebih dari itu, pernikahan yang sukses akan mendorong kita untuk bisa lebih melesat di karir dan pekerjaan. Seluruh orang sukses yang saya tahu mengawali sukses karir mereka dari keluarga. Sehingga saya pikir pernikahan yg sukses patut untuk dicapai.”

Apakah Anda membuat pengaturan finansial untuk diri Anda?

Apapun jawaban Anda, yang penting itu menggambarkan tanggung jawab dan penilaian yg bagus.

“Iya, tentu saja.”

atau

“Tidak item per item, sih. Yang jelas secara mendasar saya memang membuat perencanaan dan budgeting untuk keperluan pribadi (dan keluarga) saya. ”

Apakah Anda punya tabungan?

(Hampir) Setiap orang pasti punya tabungan, kan. Meskipun isinya cuman tinggal 10 ribu perak, tapi kan ya punya sih Biasanya pertanyaannya nggak sampe nanyakan saldo kok

“Iya, saya ada tabungan. Biasanya saya menyisihkan 5 persen dari pemasukan bersih saya untuk ditabung”

Apakah Anda sekarang memiliki hutang?

Wadoh, ini Semoga saja Anda ndak punya hutang, sehingga njawabnya jadi gampang Jika semisal Anda punya hutang, tunjukkan bahwa Anda tidak sedang berada dalam lilitan hutang yg sedemikian pelik, dan bahwa Anda sedemikian perhitungannya sehingga tidak sembarangan dalam berhutang.

“Saya saat ini sedang memiliki tanggungan untuk kontrakan rumah dan motor, tapi yang jelas neraca keuangan keluarga saya masih sehat. Itu karena saya tidak pernah membuat hutang yang itu melebihi kemampuan saya untuk membayarnya”

Apakah Anda punya penyakit kronis yang perlu kami ketahui?

Semoga saja Anda sedemikian sehatnya sehingga bisa menjawab pertanyaan ini dengan “Tidak” yang lancar. Namun jika Anda memang ada penyakit kronis, cukup katakan saja penyakit yg sekiranya memang akan berpengaruh pada produktivitas kerja Anda, dan juga penyakit2 yang dengan jelas akan terdiagnosa pasca -semisal- Anda nanti diterima.

“Tidak, Pak. Saya tidak memiliki penyakit yang sekiranya akan mengganggu produktivitas saya. Saya memang sempat terkena diabetes selama kurang lebih 2 tahun. Namun Alhamdulillah saya mampu mengendalikan dan mendisiplinkan diri sehingga terbukti sampai sekarang saya tak pernah mengalami masalah serius dengan kesehatan dan produktivitas saya.”

Jadi Anda dulu kuliah di mana?

“Saya kuliah di _______, ______ (nama kota)”

Mengapa Anda memilih PT itu?

“Saya memilih ______(nama PT) karena atmosfir kompetitif yg ada di sana dan juga reputasi baik yg dimiliki oleh ______ (nama PT). Meskipun saya bisa memilih PT yang lain, _____ (nama PT) amat menekankan kompetensi praktis dan memfasilitasi aktivitas kemahasiswaan yg relevan dengan rencana karier.”


(intinya, Anda harus memiliki argumen tentang keunggulan apapun yg PT Anda miliki. Jangan sampai ada kesan Anda masuk ke sana karena terpaksa, meskipun tyt begitu perihal yg sebenarnya. Anda tak boleh biarkan pewancara mengetahuinya Cepat atau lambat, Anda pasti bisa membaca keunggulan PT Anda; entah dosen2nya yg amat suportif, iklim kemahasiswaan yg amat kondusif, pemfasilitasan prestasi mahasiswa, atau apalah yg lain.)

“Kebanyakan teman SMU saya memilih PT atas pilihan orang tua mereka, namun saya berbeda. Saya tetapkan sendiri di mana saya hendak lanjutkan pendidikan. Meskipun biaya kuliah dari PT pilihan saya relatif lebih mahal dari PT yang lain, tapi justru itu malah bisa mendorong saya untuk bekerja lebih keras. Tidak bisa tidak, saya harus berupaya untuk menghidupi diri sendiri.

Pada akhirnya saya merasa puas dg keputusan saya, karena pengalaman saya di ____ (nama PT) mengajarkan banyak hal seperti kemandirian, manajemen waktu, dan nilai-nilai kerja keras.”

Apakah keluarga Anda memiliki pengaruh dalam menentukan pilihan PT Anda?

“Keluarga saya tentu memiliki beberapa saran untuk saya, tapi mereka menyadari bahwa saya telah cukup yakin dengan diri sendri dan sudah tahu apa-apa yang saya inginkan. Sehingga mereka pun memberi keleluasaan pada saya. Mereka sepakat dengan pilihan saya asalkan saya membagikan hasil temuan dan riset saya kepada mereka.”

Apa yg membuat Anda memilih jurusan _____ ?

Jika Anda merasa bahwa pilihan jurusan Anda relevan dengan posisi yg Anda bidik sekarang:

“Sejak dahulu saya telah mengetahui bahwa bidang ____ (sebut saja: informatika, sejarah, atau yg lain) merupakan bidang di mana saya bisa mengembangkan potensi saya secara maksimal, dan saya tetap bertahan di sana karena memang terbukti bahwa pilihan saya benar.

Tidak semua orang merasakan keberuntungan seperti yg saya alami; yakni telah mampu membuat rumusan karier sejak usia 18 tahun. Dan saya bersyukur karenanya.”

…atau jika Anda di jurusan tertentu tapi melakukan/mempelajari perihal yg lain:
“Sewaktu saya berusia 18 tahun, tidak ada yg terlihat lebih penting ketimbang ____ (sejarah, sastra inggris, sebut saja). Dan karena dasarnya saya suka belajar, maka saya pun akhirnya memutuskan untuk mengambilnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saya sadar bahwa saya perlu ilmu lain untuk membantu saya meniti karir.”

Apakah Anda sudah merasa membuat pilihan yg benar?

Jika memang iya, dan telah membuat titian karir yg relevan dg bidang keilmuan Anda:

“Iya, tentu saja. Sampai sekarang saya masih merasa puas dg pilihan bidang studi dan karir yg saya titi terkait dengannya.”

Atau jika Anda model orang yg berpindah-pindah minat ataupun kerja:
“Iya, pada waktu itu saya memang merasa telah membuat pilihan yg benar. Saya meyakini nilai dari pendidikan yg telah saya jalani, dan saya terus mencari hal yang lebih dengan melakukan pembelajaran di tempat kerja.

Saya cukup merasa bersyukur karena mendapat pengalaman yang kaya di beberapa jenis pekerjaan. Hal itu secara nyata telah meningkatkan kemampuan kreatif dan fleksibilitas saya, karena saya jadi bisa mempelajari pendekatan yg berbeda untuk merampungkan kerja dengan baik.”

Bagaimana perkuliahan dan pengalaman magang atau kerja Anda membawa manfaat untuk sekarang?

“Pendidikan perkuliahan memberi saya tool untuk meraih sukses. Sementara itu, pengalaman magang mengajarkan saya tentang bagaimana agar bisa merampungkan kerja dengan baik.

Saya mendapatkan banyak wawasan dari perkuliahan dan mendapatkan skill untuk menerapkan wawasan itu dari tempat magang dan kerja praktek. Lebih jauh lagi, saya juga mendapatkan kompetensi manajerial dan mentalitas produktif melalui kegiatan organisasi mahasiswa.”

“Saya juga mengambil banyak kesempatan untuk melakukan pengembangan diri seperti kuliah tamu, workshop dan seminar. Bahkan ketika perusahaan/orang tua tidak membiayai, saya tetap berusaha mengikuti acara2 pengembangan diri dengan uang pribadi. (klo bisa, sebutkan dua jenis training dg materi atau pemateri terkenal)”

Mengapa Anda tidak melanjutkan kuliah?

Ini tentunya adl pertanyaan bagi Anda yg drop out dari kuliah.
“Ada dua alasan. Yang pertama adl ketidaksabaran saya untuk segera mencari uang alih-alih sekedar belajar tentang teori.

Alasan kedua adl saya merasa senang bila bisa aktif dan produktif. Jadi saya bekerja sebagai part-timer untuk mencukupi biaya hidup bulanan saya, dan saya merasa beruntung bisa bekerja di salah satu perusahaan yg mapan & profesional.”

“Bos di tempat kerja selalu inginkan yang lebih dari waktu dan bakat-bakat saya. Dalam banyak kasus, saya bekerja di level yang jauh di atas apa-apa yg sedang saya pelajari di perkuliahan.

Akhirnya, saya memutuskan untuk drop out pada tahun ke ___ dan mendedikasikan waktu saya secara full time untuk karir. Saya tidak pernah menyesali keputusan saya itu karena saya terus belajar dan bertumbuh di karir dan pekerjaan saya.”

Bagaimana nilai mata kuliah Anda?

(jika nilai Anda selalu bagus, maka tentu bukan masalah. Tak perlu saya bahas di sini)

“Nilai saya tergolong rata-rata, namun saya menghabiskan cukup banyak waktu untuk membuat pencapaian di bidang lain, seperti kerja part-time dan aktivitas kemahasiswaan. Jadi saya dulu pernah menjadi ____, ___, dan terlibat di kepanitiaan besar seperti ___ dan ___. Semua itu memberikan pembelajaran yg amat kaya dalam hal kompetensi manajerial dan mentalitas profesional.”

Harap sebutkan tiga hal yang Anda pelajari di perkuliahan yang mana itu kiranya bisa bermanfaat di posisi yg Anda bidik sekarang?

“Dari banyaknya mata kuliah yang saya pelajari di kampus, saya melihat bidang yg secara spesifik bisa diterapkan di posisi ini adalah ____, _____, dan ____. Namun sebenarnya saya belajar tidak hanya dari mata perkuliahan, namun juga dari dosen dan rekan-rekan saya.

Dari perkuliahan, saya belajar banyak tentang problem solving, bagaimana membuat sebuah sasaran dan kemudian mencapainya, serta bagaimana berkolaborasi dengan orang lain. Seluruh pengalaman yang saya alami selama kuliah sesungguhnya telah memberikan sumbangsih yg amat besar bagi saya.”


PERTANYAAN PEWAWANCARA

1. “Mari kita mulai dengan menceritakan tentang siapa Anda.”

Pilihlah jawaban yang paling kuat.

(A) Saya lahir di Bandung. Ibu saya usaha katering dan ayah saya seorang dosen. Selepas SMA saya kuliah di UGM jurusan akuntansi. Saya sudah bekerja selama 5 tahun di perusahaan asing sebagai asisten auditor.

Kemudian saya pindah ke bank swasta nasional dan bekerja 2 tahun sebagai auditor internal. Dan di perusahaan terakhir ini saya baru bekerja selama setahun sebagai manajer keuangan.

(B) Saya pernah bekerja di bidang pelayanan pelanggan selama 7 tahun. Dalam pekerjaan terakhir, saya memimpin sebuah tim beranggotakan 8 orang. Saya memiliki kemampuan komunikasi dan hubungan antarpersonal yang luar biasa, dan itulah yang memungkinkan saya bekerja dengan orang banyak pada beragam tingkatan.

Saya punya latar belakang bekerja di perusahaan besar maupun kecil. Keunggulan saya adalah kemampuan dalam mengorganisasi dan mengoordinasikan proyek untuk memastikan agar tenggat waktu terpenuhi.

(C) Senang sekali. Apakah Anda ingin mengetahui kehidupan pribadi saya atau pengalaman kerja saya? Mana yang Anda inginkan?

EVALUASI JAWABAN

Jawaban Terkuat


(B) Jawaban ini paling kuat karena ia menampilkan ringkasan yang bagus tentang apa yang harus Anda tawarkan. Sang pewawancara mengetahui berapa tahun pengalaman Anda, jenis-jenis perusahaan di mana Anda pernah bekerja, dan apa yang menjadi keunggulan Anda berkaitan dengan pekerjaan itu.

Di dalam jawaban itu juga terdapat kombinasi antara kemampuan berbasis pengetahuan, kemampuan yang dapat ditransfer (transferable skills) dan watak pribadi Anda. Di sini tampak bahwa Anda sedang berupaya menampilkan kesan yang bagus tentang diri Anda.

Jawaban Pertengahan

(A) Jawaban ini benar adanya, namun tidak sekuat jawaban (B). Ini adalah model jawaban yang mengacu pada resume atau CV: “Saya lahir, masuk universitas, dan bekerja.” Akan lebih bagus jika Anda memberikan informasi yang lebih detail dan spesifik, seperti jenis perusahaan tempat Anda pernah bekerja.

Jawaban yang ideal berisi gambaran yang ringkas dan padat tentang diri Anda sekarang ini.

Jawaban Terlemah

(C) Ini jawaban paling umum namun lemah. Jawaban ini tidak menunjukkan persiapan atau perencanaan sesuai yang ingin diketahui pewawancara.


BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA

Bila Anda memilih jawaban (B), beri nilai diri Anda 5 poin.

Bila Anda memilih jawaban (A), beri nilai diri Anda 3 poin.

Bila Anda memilih jawaban (C), beri nilai diri Anda 0 poin. _____




2. “Mengapa Anda meninggalkan—atau mengapa Anda berencana meninggalkan—pekerjaan terakhir Anda?”

Pilihlah jawaban yang paling kuat.


(A) Perusahaan melakukan reorganisasi, dan departemen saya dihapus. Pekerjaan mulai membingungkan, dan itu tidaklah mengejutkan. Saya menyukai pekerjaan saya dan orang-orang yang bekerja dengan saya, sehingga saya berharap hal itu tidak mempengaruhi kami, tetapi sayangnya kami semua harus pergi. Saya akan mencari pekerjaan yang sama dengan pekerjaan itu.

(B) Saya sedang mencari tantangan baru. Saya telah bekerja di perusahaan itu selama 2 tahun dan tidak mendapati pekerjaan itu semenarik yang pernah saya lakukan. Saya mencari sebuah perusahaan di mana saya dapat menghadapi tantangan-tantangan baru dan berkembang. Pekerjaan saya yang sekarang ini benar-benar sudah buntu bagi saya.

(C) Karena tidak ada peluang lagi di perusahaan itu, saya akhirnya memutuskan bahwa inilah waktunya untuk mencari pekerjaan baru. Saya telah menetapkan beberapa jenjang karir untuk diri saya dan itu tidak dapat saya capai di perusahaan itu.

Yang saya cari adalah sebuah pekerjaan di perusahaan besar di mana saya dapat memberikan kontribusi, namun juga dapat menjajaki jalan karir yang memiliki lebih banyak tanggung jawab.



EVALUASI JAWABAN

Jawaban Terkuat

(A) Inilah jawaban terkuat, bukan karena perampingan itu, melainkan adanya kesan kemantapan. Anda menyukai apa yang Anda lakukan dan berharap perampingan itu tidak terjadi.

Dengan kata lain, jika masalah itu tidak berada di luar kendali Anda, Anda masih berada di sana. Jawaban ini mengisyaratkan adanya sikap yang bagus terhadap kejadian yang tidak menguntungkan.

Jawaban Pertengahan

(C) Ini jawaban yang dapat diterima. Memang alamiah mencari tanggung jawab yang lebih, sebagaimana halnya dapat diterima untuk meninggalkan sebuah pekerjaan.

Seorang pewawancara yang ahli akan melanjutkannya dengan pertanyaan tentang tujuan-tujuan karir Anda dan mengapa Anda beranggapan hal itu dapat Anda peroleh di perusahaan yang baru. Sudah siapkah Anda untuk menjawab pertanyaan itu?


Jawaban Terlemah

(B) Inilah jawaban terlemah karena terdengar klise. Salah satu jawaban paling umum untuk pertanyaan ini adalah bahwa Anda “sedang mencari tantangan.” Seorang pewawancara mungkin akan beranggapan bahwa jika Anda bosan pada

pekerjaan terakhir, Anda akan menganggap pekerjaan ini juga membosankan, atau setidaknya tidak cukup “menantang” lagi.

BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA

Bila Anda memilih jawaban (A), beri nilai diri Anda 5 poin.

Bila Anda memilih jawaban (C), beri nilai diri Anda 3 poin.

Bila Anda memilih jawaban (B), beri nilai diri Anda 0 poin.


3. “Mengapa Anda ingin bekerja di sini?”

Pilihlah jawaban yang paling kuat.

(A) Saya melakukan riset dan memilih perusahaan-perusahaan yang paling membuat saya tertarik, dan perusahaan Anda berada di puncak daftar saya. Saya melakukan riset itu berdasarkan reputasi perusahaan, tingkat kehandalan produknya, dan stabilitas industri.

Demikian juga bagaimana karyawan-karyawannya memandang pekerjaan di perusahaan itu.Saya melakukan pekerjaan yang terbaik ketika tujuan dan nilai-nilai saya selaras dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan. Saya tahu bahwa saya dapat menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan dan memiliki banyak kontribusi.

(B) Saya melihat lowongan kerja itu di internet. Pekerjaan ini sangat tepat untuk keahlian dan kemampuan saya. Saya melihat ini sebagai kesempatan nyata untuk menemukan tantangan. Saya ingin bekerja untuk perusahaan di mana saya dapat tumbuh, berkembang, dan tertantang.

Saya mencari perusahaan dengan catatan finansial yang solid dan prestasi industri—seperti perusahaan Anda. Saya tahu saya akan cocok di sini dan mampu “menyatu sampai ke dasar.”

(C) Ketika saya melihat lowongan itu di koran, saya sadar itulah pekerjaan yang tepat untuk saya. Saya adalah penggemar produk kain Anda dan selalu membelinya di toko. Saya akan senang sekali dapat bekerja di sini.


Sangat penting bagi saya bahwa perusahaan tempat saya bekerja mempunyai reputasi dan produk yang bagus. Saya melihat ini sebagai kesempatan besar bagi saya untuk bekerja di perusahaan besar yang benar-benar saya kagumi.


EVALUASI JAWABAN

Jawaban Terkuat

(A) Inilah jawaban paling kuat, karena menggambarkan perencanaan dan kontrol di pihak Anda. Bukan sekadar sikap “ada lowongan dan saya akan melamar.”

Anda menunjukkan bahwa Anda mengetahui apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda mendapatkannya. Anda memilih perusahaan ini dengan melakukan riset dan mengecek bagaimana karyawan menilai perusahaan itu.

Jawaban ini menunjukkan keyakinan pada keahlian dan kemampuan Anda untuk menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan tersebut. Namun harus diperhatikan, terlalu percaya diri (over confidence) bisa menimbulkan masalahbesar sebagaimana kekurangan kepercayaan diri.

Jawaban Pertengahan

(C) Inilah jawaban yang sangat umum. Jawaban ini memberi tekanan pada “Anda” dan apa yang bisa Anda dapatkan dari peluang itu. Meskipun menjadi pengagum atau pelanggan sebuah perusahaan adalah bagus dari kacamata konsumen, namun akan lebih kuat jika Anda menambahkan hal-hal spesifik yang Anda kagumi,

misalnya favorit yang mereka buat atau cara mereka mengalahkan kompetitor—sesuatu yang mengindikasikan bagaimana peran Anda sebagai konsumen memiliki kaitan dengan pekerjaan yang Anda cari. Menjadi pengagum atau pelanggan tidak memberi nilai tambah dari kacamata pewawancara. Sedikit merayu tidak apalah, namun ingat Anda sedang melihat sisi bisnis itu bukan dari sisi konsumen.


Jawaban Terlemah

(B) Inilah terlemah. Penekanan ada pada “Apa tujuan Anda—mencari tantangan, tumbuh, dan berkembang.” Dasar dari proses wawancara adalah “Apa yang dapat Anda lakukan terhadap perusahaan?” bukan “Apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk Anda?”


BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA

Bila Anda memilih jawaban (A), beri nilai diri Anda 5 poin.

Bila Anda memilih jawaban (C), beri nilai diri Anda 3 poin.

Bila Anda memilih jawaban (B), beri nilai diri Anda 0 poin


4. “Apa tujuan yang hendak Anda capai?”

Pilihlah jawaban yang paling kuat.

A). Tujuan saya adalah bekerja untuk perusahaan di mana saya dapat tumbuh dan akhirnya menjadi seorang manajer marketing. Saya ingin memimpin sebuah tim yang terdiri dari orang-orang terampil dan memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan. Saya tertarik pada perusahaan yang berpikiran ke depan dan berorientasi pada pertumbuhan.

B). Saya ingin bekerja di sebuah departemen yang mempercayai pelatihan lintas fungsi. Saya beranggapan bahwa itulah cara terbaik untuk belajar dan melihat gambaran yang lebih besar dalam sebuah perusahaan.

Pada akhirnya, saya berharap kembali ke sekolah untuk mendapatkan gelar MBA. Saya pikir itu akan memperluas ilmu saya, sehingga suatu hari saya dapat memiliki perusahaan konsultan sendiri, yang bekerja secara nasional maupun internasional.

C). Saya membagi tujuan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang di kepala. Saat ini saya mencari sebuah posisi dalam sebuah perusahaan dengan catatan prestasi yang solid.

Saya ingin memberikan kontribusi pengalaman-pengalaman saya di bidang ini. Tujuan jangka panjang akan bergantung pada perjalanan karir yang ada di perusahaan ini. Idealnya, saya ingin berkembang secara progresif dalam sebuah perusahaan.


EVALUASI JAWABAN

Jawaban Terkuat

C). Inilah jawaban terkuat di antara tiga pilihan. Karena ini adalah pertanyaan terbuka, tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban ini adalah yang terbaik karena sifatnya yang terbuka atas peluang pertumbuhan, namun tidak membuat tujuan Anda tampak tidak realistis, kaki atau spesifik.

Jawaban Pertengahan

A). Masalah yang berkaitan dengan jawaban ini adalah terlalu spesifik dan dapat menjadi faktor yang tidak menguntungkan jika perusahaan tidak memiliki jenjang karir yang memungkinkan seorang karyawan mencapai tujuan ini. Lebih baik Anda menghindari jawaban-jawaban yang sempit atau tidak fleksibel.

Jawaban Terlemah

B). Jawaban ini awalnya bagus, namun kemudian agak senonoh. Meski jujur, jawaban ini akan mengecewakan sang pewawancara. Pihak perusahaan sedang mencari seseorang yang bersedia bertahan dan memberikan kontribusi pada perusahaan. Bukanlah tujuan perusahaan itu untuk menyewa seseorang dan melatihnya untuk menjadi pesaing di kemudian hari.

BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA

Bila Anda memilih jawaban (C), beri nilai diri Anda 5 poin.

Bila Anda memilih jawaban (A), beri nilai diri Anda 3 poin.

Bila Anda memilih jawaban (B), beri nilai diri Anda 0 poin.