Cari Blog Ini
Senin, 15 Oktober 2018
Perkembagan ICT 5: Sistem Relai dan Media Transmisi
Stasiun relay pada penyiaran radio dan televisi maksudnya adalah sistem penyiaran antara pemancar ke pemancar (transmitter) yang secara kontineu wilayah lain yang lebih jauh. Hal ini dikenal juga dengan istilah sistem terresterial/diatas tanah. Gelombang mikro yang digunakan untuk siaran televisi, merambat lurus dan tidak dapat mengikuti lengkungan bumi. Gelombang televisi ini hanya dapat diterima bila tidak terhalang. Walaupun tidak ada penghalang, tetapi jika jarak antara pemancar dan penerima ini sangat jauh, gelombang televisi juga tidak dapat diterima oleh pesawat penerima televisi. Jika gelombang terhalang oleh gunung maka di atas gunung dipasang stasiun relay, demikian selanjutnya hingga dapat diterima dengan baik oleh pesawat penerima televisi serta stasiun penyiaran televisi lain di daerah selanjutnya.
Sebagai contoh stasiun televisi TVRI di Jakarta mengirimkan gelombang elektromagnetik melalui kanal Very High Frequency pada wilayah Ibukota Jakarta melalui pemancarnya di Senayan. Sedangkan agar dapat menghubungkan siarannya dengan stasiun penyiaran di Bandung (termasuk wilayah diantara kedua kota tersebut) maka TVRI mengirim sinyal gelombang elektromagnetik (Super High Frequency) ke stasiun relay di Gunung Tella (Bogor). Stasiun relay di Bogor ini juga berfungsi sebagai stasiun penguat pada kanal Ultra High Frequency. Pancaran sinyal dari Bogor inilah yang mengirim gambar ke Ibukota Jakarta juga tetapi melalui kanal UHF. Mengapa TVRI mengirimkan gelombang siarannya dengan dua kanal berbeda? Karena sejak awal tahun 1962 stasiun televisi masih jarang dan jalur siarannya berada pada kanal VHF.
Ketika tahun 1990 dimana stasiun televisi swasta mulai berdiri, pemerintah menempatkannya pada kanal UHF, karena VHF ketika itu telah penuh. Untuk mengikuti perkembangan jaman maka manajemen TVRI memindahkan juga pada UHF dengan pemancar sterio dari Gunung Tella. Akan tetapi hingga saat ini pembangunan stasiun transmisi Gunung Tella yang lebih canggih dari pemancar di Senayan tidak mengangkat kualitas gambar siaran TVRI secara signifikan. Hal ini terjadi karena pemancar TVRI opposite/bertolak belakang dengan pemancar televisi swasta yang berkumpul di wilayah barat Jakarta, berpusat mengikuti trend RCTI yang telah leading dengan pemancar di Kebun Jeruk. Selanjutnya kebijakan manajemen TVRI akan membangun pemancar di wilayah Joglo yang diharapkan akan beroperasi pada tahun 2007. Maka fungsi stasiun relay ialah untuk menerima gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar, kemudian memancarkan gelombang itu di daerahnya.
Dibeberapa negara tetangga dapat kita lihat bahwa fungsi pemancar (transmitter) beberapa stasiun televisi dijadikan satu berpusat pada suatu pemancar yang tinggi dan indah. Hal ini dapat dijadikan tempat untuk pusat tujuan pesawat penerima televisi di setiap daerah untuk menerima sinyal. Selain tujuan utama telah didapatkan maka kepentingan selanjutnya untuk tempat rekreasi dan pariwisata daerah tersebut. Dimana setiap wisatawan dapat menikmati pemandangan kota secara luas melalui pemancar tersebut. Beberapa pemancar televisi yang dikenal adalah Menara Eiffel, Shanghai Pearl Tower, Tokyo Tower, Kuala Lumpur Tower, dan lain-lainnya.
Gelombang mikro yang digunakan untuk siaran televisi, merambat lurus dan tidak dapat mengikuti lengkungan permukaan bumi. Gelombang televisi ini hanya dapat diterima baik bila tidak terhalang. Walaupun tidak ada penghalang, tetapi jarak antara pemancar dan penerima ini sangat jauh, gelombang televisi juga tidak dapat diterima oleh pesawat penerima televisi. Jika gelombang terhalang oleh gunung maka diatas gunung dipasang stasiun relai.
Stasiun relai dipasang di Puncak agar siaran televisi dari Jakarta dapat diterima dengan baik di kota Bandung yang terhalang oleh pegunungan. Sedangkan untuk jarak Jakarta - Lampung atau Jakarta - Yogyakarta diperlukan beberapa stasiun relai untuk menyambungkan gelombang elektromagnetik. Fungsi stasiun relai ialah untuk menerima gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar, kemudian memancar luaskan gelombang itu didaerahnya.
Stasiun relai adalah bagian departemen teknik yang membuat suatu media penyiaran tetap mengudara. Stasiun penyiaran radio dan televisi harus memiliki tiga fasilitas pendukung utama siaran, yaitu ; menara atau antena pemancar, studio dan kantor pengelola. Ketiga fasilitas penyiaran itu tidak harus berada di satu lokasi yang sama. Banyak juga stasiun penyiaran yang memiliki studio/kantor yang terpisah dengan pemancar. Hal ini terjadi karena masing-masing fasilitas itu terkadang membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda-beda, seperti;
- TVRI memiliki kantor di kawasan Senayan, pemancarnya terletak di Senayan (VHF) hanya untuk kawasan Jakarta. Serta di Gunung Tela (Bogor) dan sekarang di pindahkan ke daerah Joglo.
- Indosiar memiliki kantor di jalan Daan Mogot, pemancarnya terletak di daerah Joglo dan yang terbaru serta tertinggi (390 m) di jalan panjang (samping RCTI).
- ANTV memiliki kantor di kawasan Kuningan, pemancarnya di daerah Joglo.
- SCTV memiliki kantor di kawasan Senayan City, pemancarnya di daerah Joglo.
- Trans TV memiliki kantor di kawasan Mampang, pemancarnya di daerah Joglo.
- TV7 juga memiliki pemancar di Joglo. Setelah dibeli oleh TRANS TV pemancarnya dapat bergabung.
- RCTI dan Global TV memiliki pemancar dan gedung yang bersamaan tempatnya.
- TPI memiliki kantor di daerah Cibubur sedangkan pemancarnya dapat mengunakan pemancar RCTI di Kebon Jeruk, karena memiliki manajemen yang satu atap.
Antena pemancar inilah yang selanjutnya akan memancarkan siaran televisi secara berantai keseluruh wilayah Indonesia kecuali daerah yang dibatasi oleh lautan yang sangat luas, tidak akan terjangkau. Sehingga harus menggunakan pengiriman sinyal ke satelit komunikasi di luar angkasa.
Kondisi pemancar televisi di Jakarta yang hampir seluruhnya berada di daerah Joglo dan Kebon Jeruk bukan merupakan ketidak segajaan. Akan tetapi hal itu disebabkan karena kondisi penyiaran diIndonesia yang menuntut akan kondisi tersebut. Pada awalnya pemancar televisi di Jakarta berpusat ke kawasan Senayan dimana TVRI memiliki pemancar. Namun sejak tahun 1989, ketika RCTI mulai melakukan siarannya dengan lokasi menara pemancar di Kebon Jeruk. Maka arah antena penerima televisi dirumah-rumah akan diarahkan ke Kebon Jeruk. Seiring dengan berdirinya beberapa televisi swasta di Jakarta, seluruhnya akan mencari perhatian pemirsa dengan mengikuti lokasi terdekat dari RCTI. Adapun wilayah yang tanahnya luas dan tidak padat penduduk serta gedung-gedung tinggi adalah kawasan Joglo. Hal ini memang saling menguntungkan karena stasiun televisi (komunikator) membutuhkan pemirsa (komunikan) demikian sebaliknya (dua arah). Dengan demikian akan menyebabkan arah antena pemirsa televisi akan dengan mudah menerima seluruh siaran televisi karena ada di kawasan yang searah.
Lokasi yang bagus untuk studio (biasanya yang mudah diakses dan memiliki nilai bisnis yang tinggi) belum tentu bagus secara estetis dan teknis untuk dipasang menara pemancar (biasanya dilokasi yang memiliki lahan luas, tidak terdapat gedung-gedung tinggi), demikian pula sebaliknya. Namun biasanya ketiga fasilitas pendukung itu berada di bawah kontrol pemilik yang sama, walaupun ada juga dalam kasus tertentu stasiun penyiaran menyewa antena pemancar dari pihak lain.
Stasiun relai berbeda dengan stasiun produksi dan penyiaran. Namun stasiun produksi dan penyiaran dapat berfungsi sebagai stasiun relai. Stasiun produksi dan penyiaran adalah stasiun penyiaran yang mampu menyiarkan dan memproduksi siarannya sendiri di suatu wilayah siarannya. Sehingga stasiun produksi dan penyiaran harus mampu memproduksi program siaran yang dibeli ataupun yang diproduksi sendiri, yang biasanya tentang ciri khas wilayahnya sendiri. Seperti siaran berita lokal, siaran program yang favorit di daerah tersebut, Ketoprak di Surabaya.
Stasiun produksi dan penyiaran dapat juga dikatakan televisi lokal, namun apabila stasiun tersebut dimiliki oleh stasiun induknya yang berada didaerah lain, maka fungsinya dapat menjadi stasiun relai yang menyiarkan program yang disiarkan stasiun induknya tersebut, selain menyiarkan program yang diproduksinya sendiri. Jumlah pegawainya dapat sekitar 10 sampai ratusan orang tergantung kebutuhan dan kemampuannya untuk mengerakkan operasional siarannya secara efektif. Sedangkan peralatan yang harus dimiliki tentunya sesuai dengan standar suatu stasiun penyiaran, kalau televisi yaitu peralatan master control, studio minimum dua buah, peralatan sistem lighting dan kamera yang lengkap. Sedangkan radio hampir sama hanya saja tidak diperlukan peralatan sistem kamera, karena tidak ada visualnya.
Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data
Berdasarkan bentuk fisik media transmisi ada 2 macam yaitu:
Media transmisi saluran fisik (Dapat dilihat dan diraba keberadaannya) : Disebut juga media guided atau terpandu, karena ada yang mengarahkan, dalam hal ini adalah kabel. Media dengan saluran atau jaringan kabel disebutWireline
Media transmisi saluran non fisik (Tidak dapat dilihat dan diraba keberadaannya): Disebut juga media unguided atau tidak terpandu, karena tidak ada yang mengarahkan biasanya berupa media udara. Gelombang yang digunakan adalah gelombang radio (frekuensi lebih tinggi daripada media transmisi fisik). Media dengan saluran non fisik disebut Wirelles
Contoh saluran fisik
Twisted Pair Cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi lektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP),dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Coaxial Cable
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain. Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index. Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar. Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya karena memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
Contoh saluran non fisik
Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
Gelombang radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio.
Kanal: adalah terusan atau media untuk meneruskan transmisi ke tujuan
Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berkembangnya sistem relai dan media transmisi. Di indonesia sendiri dulu TVRI menggunakan VHF (very high frequency) sampai ke tahun 1990 TVRI merubahnya menjadi UHF (ultra high frequency) agar salurannya menjadi lebih baik lagi dan memudahkan dalam melakukan penyiaran. dengan berkembangnya sistem relai dan media transmisi didunia sangatlah penting pada kehidupan manusia sehari hari. berbicara tentang transmisi dan sistem relai yang diterapkan pada saluran TV yang berada di indonesia memang tetap memiliki dampak negatif dan positif.
Dampak negatif yang ditimbulkan ialah berkurangnya hubungan sosial antar masyarakat dimana mereka lebih cenderung melalukan interaksi melalui media sosial dibandingkan bertemu secara langsungdan berkomunikasi satu sama lain.
Dampak positif yang dapat diambil ialah masyarakat lebih mengetahui perkembangan teknologi sekarang ini, dan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi seseorang dalam menggunakan sosial media ke hal positif seperti memiliki usaha belanja online atau e commerce untuk mendapatkan lebih banyak pembeli atau kustomer dan membukakan pintu lowongan kerja agar sumber daya manusia termanfaatkan dengan baik.