Cari Blog Ini

Jumat, 13 Oktober 2017

Jurnalistik Online 1: Junalistik, Beda Jurnalistik Online vs Konvensional












Apa itu Jurnalistik

1. Menurut Bahasa:

Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian.

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Jurnalistik adalah kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya. Jurnalistik menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran

3. Ensiklopedi Indonesia

Jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari (pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran dan pengkajian) secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.

4. Wikipedia

“Journalism is the craft of conveying news, descriptive material and comment via a widening spectrum of media. These include newspapers, magazines, radio and television, the internet and even, more recently, the cellphone. Jurnalisme merupakan keterampilan dalam menyampaikan berita, deskripsi, komentar, melalui media massa. Meliputi Koran, majalah, radio, televisi, internet (baca: internet sebagai media komunikasi), juga telepon genggam.

5. Wikipedia Bahasa Indonesia

Jurnalisme yang berasal dari kata journal mempunyai arti catatan harian, atau catatan mengenai kegiatan sehari – hari. Dapat diartikan juga sebagai surat kabar.

6. Adinegoro

Dalam buku “Hukum Komunikasi Jurnalistik“ yang diterbitkan pada tahun 1984, Adinegoro mendefinisikan Jurnalistik sebagai sebuah kepandaian dalam hal mengarang (red: menyusun kata) yang tujuan pokoknya adalah untuk memberikan kabar/ informasi pada masyarakat umum secepat mungkin dan tersiar seluas mungkin. Menurut Adinegoro, Jurnalistik mempelajari seluk beluk penyiaran berita, dalam berbagai media pers, termasuk juga dalam teater, film, atau rapat.

7. Muis

Muis berpendapat bahwa cukup banyak definisi tentang jurnalistik, namun secara umum definisi tersebut memiliki kesamaan; yaitu memasukan unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu (aktualitas).

8. Asep Syamsul M. Romli

Dalam buku “Jurnalistik Dakwah” yang diterbitkan pada tahun 2003, Asep Syamsul M Romli mengemukakan bahwa Jurnalistik merupakan sebuah proses kegiatan dalam mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa.

9. Astrid Susanto

Dalam buku “Komunikasi Massa” yang terbit pada tahun 1986, Astrid Susanto memberikan pengertian Jurnalistik sebagai suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam mencatata dan melaporankan serta menyebarkan informasi kepada masyarakat umum. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan kegiatan sehari-hari.

10. A.S. Haris Sumadiria, M.Si

Dalam buku “Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional” terbitan tahun 2005, Haris Sumadiria menyatakan pengertian Jurnalistik sebagai suatu kegiatan yang menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita. Dilakukan secara berkala, secepat mungkin dan seluas mungkin dan ditujukan kepada masyarakat umum.

Kata online:

Berasal dari kata on dan line, on artinya hidup,line artinya saluran. Pengertian online artinya keadaan komputer yang terkoneksi/ terhubung ke jaringan internet. Sehingga apabila komputer kita online, maka dapat mengakses internet/ browsing, mencari informasi-informasi di internet.

Teknik Penulisan Berita yang Baik dan Benar sesuai dangan Kaidah Jurnalistik

Enam unsur penulisan berita

5W1H : Who, Whan, When, Where, Why & How

Piramida Terbalik.

Keenam unsur berita tersebut lalu disusun dengan mengacu pada forma pemberitaan yang dikenal dengan istilah piramida terbalik (inverted pyramid), yakni mengedepankan unsur terpenting dalam peristiwa. Fakta terpenting atau paling menarik dituliskan di awal berita, sedangkan fakta lain dituliskan di bagian berikutnya.

Secara "teknis", menulis berita itu melaporkan peristiwa dengan menyusun unsur atau elemen berita yang terangkum dalam istilah 5W+1H:

* Who - Pelaku, subjek. Siapa? Siapa yang melakukan? Siapa yang mengadakan? Siapa yang terlibat? Biasanya nama orang atau lembaga.

* What - Peristiwa. Apa? Melakukan apa? Mengadakan apa? Ngomong apa? Menyelenggarakan apa?

* Where - Tempat. Di mana diadakannya? Di mana terjadinya? Di mana lokasinya?

* When - Waktu. Kapan? Hari apa tanggal berapa? Iraha? Berpa lama?

* Why - Tujuan, latar belakang peristiwa. Kenapa? Untuk apa? Apa tujuannya? Mengapa terjadi? Kenapa diadakan? Kenapa ngomong begitu?

* How - Detail peristiwa. Bagaimana ceritanya? Bagaimana kejadiannya? Prosesnya? Ada apa saja?

Ringkasnya, dalam menulis berita atau menyusun laporan peristiwa, penulis berita harus mengedepankan unsur terpenting dari 5W+1H di atas: pelaku, peristiwa, tempat, waktu, tujuan, atau detail?


Lazimnya, unsur WHO atau WHAT merupakan unsur terpenting sehingga dikedepankan. Karena itu, saya sudah menemukan formula bagus untuk menulis berita yang baik sesuai dengan kaidah jurnalistik, yaitu:

Who did What, When, Where, Why, How.

* SIAPA melakukan APA, kapan, di mana, kenapa, bagaimana?

* Contoh: Ikatan Wartawan Online menggelar Mubes Jumat (8/9/2017) di Jakarta untuk membahas visi misi organisasi.

* Contoh lain: TimNas U-19 Indonesia mengalahkan Brunai 8-0 dalam pertandingan Piala AFF, Rabu (13/9/20117) di Stadion Nasional Myanmar.

* Silakan buka situs berita atau media onlie favorit Anda. Silakan bandingkan alinea pertamanya dengan rumus di atas.

* Perhatikan awal kalimat (awal paragraf) yang saya kasih highlight kuning --unsur WHO.

* Tentu, formula "SIAPA melakukan APA" di atas tidak baku. Itu hanya "standar" penulisan berita yang baik sesuai dengan kaidah jurnalistik --5W1H plus Piramida Terbalik.

Jika unsur When, Why, Where, bahkan How dianggap paling penting, maka bisa dikedepankan, namun tindakan yang dilakukan tersebut bukan kebiasaan yang dilakukan selama ini.

Jurnalisme online

• Merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet. Internet mempermudah pekerjaan jurnalistik, sebab jurnalistik dapat dapat dilakukan melalui PC atau komputer.

. Dengan menggunakan internet sebagai alat reportase atau sumber informasi bagian media-media tradisional atau koran.

• Jurnalisme pada dasarnya adalah sebuah tulisan yang melaporkan / memberitakan / menganalisa tentang sebuah fakta / kejadian yang berakar pada waktu,yang kemudian dipilih dan diolah oleh reporter , penulis , dan editor untuk memberitakan sebuah berita dari sudut pandang yang berbeda.

• Kemudian “ONLINE” yang dimaksudkan di sini adalah dengan memanfaatkan jaringan Internet ditambah informasi layanan komersial secara online seperti pada AoL (American Online)

Ciri ciri jurnalisme Online :

1. Borderless = Dalam Jurnalisme Online tidak ada deadline, karena berupa running news

2.Breaking News / Running News dengan berita selalu di Update.

3. Cepat = Penerimaan berita oleh audience cepat karena melalui internet

4. Sebaran Luas = Jangkauan berita luas,karena bersifat global.

5. 24 jam non-stop = berita dapat diakses 24 jam non stop karena melalui media internet

6. Mudah dicerna = mudah dicerna karena kebanyakan straight news

7. Singkat = singkat karena berupa straight news.

8. Rekaman Mata = merupakan laporan langsung dari mata reporter

9. Langsung = sifatnya langsung ,pembaca dapat langsung berinteraksi.

Ciri-ciri Jurnalisme Online

1. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype.

2. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time, lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet, maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi perkembangan peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.

3. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme di web.

4. bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -- bahkan sama sekali berbeda.

5. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan.

6. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.

7. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan

8. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital

Kelebihan Jurnalisme Online, seperti yang tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005).

1. Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya.

2. Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami.

3. Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience.

4. Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.

5. Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience.

6. Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience.

7. Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita.

Kekurangan Jurnalisme Online

• 1) Jurnalisme online merupakan “mainan” masyarakat supra rasional. Masyarakaat yang tidak tergolong supra rasional tidak akan betah dengan mengakses jurnalisme online. Kalau mereka tidak mengakses jurnalisme online maka mereka akan dilanda oleh kecemasan informasi (information anxiety)

• 2) Tidak memiliki kredibilitas. Ini karena logis sebab, orang yang tidak memiliki ketrampilan yang memadai pun bisa bercerita lewat jurnalisme online. Orang yang tidak mengenal selik-beluk jurnalisme bisa menyampaikan idenya pada orang-orang di berbagai belahan bumi melalui internet. Yang kedua tingkat kebenaran jurnalisme online masih diraguklan. Berita televisi dan berita surat kabar yang notabene dihasilkan oleh orang-orang yang memiliki keterampilan jurnalistik memadai dianggap masih mengandung kesalahan.

Keahlian yang harus dimiliki Jurnalis Online

Seiring dengan perkembangan internet sebagai media komunikasi, jurnalis online dituntut untuk memiliki berbagai keahlian. Bukan hanya mahir menulis, namun juga mengolah foto/ video dan menguasai dasar-dasar HMTL. Berikut 9 keahlian yang harus dimiliki jurnalis online seperti ditulis dalam ‘Advancing The Story’:

  • Mampu menulis dan mengedit scrip berita/ infomasi (Writing or Editing Scripts).
  • Mampu melakukan manajemen project (Project Management).
  • Memiliki keahlian Blogging.
  • Mampu mendesain tampilan antarmuka laman (User Interface Design/Photo Shooting).
  • Mampu memproduksi video (Video Production).
  • Mampu melakukan administrasi dan organisasi staff (Staff Organization/Administration).
  • Dapat menggabungkan cerita dalam bentuk tulisan-tulisan pendek. (Story Combining/Shortening).
  • Dapat melaporkan dan menulis berita original (Reporting and Writing Original Stories).
  • Dapat melakukan editing foto/ gambar (Photo/Image Editing).




6 komentar: