Pengertian Wawancara
Baca Cepat
1. Pengertian Wawancara
1. Bentuk wawancara
2. Jenis Wawancara
1. Wawancara bebas
2. Wawancara terpimpin
3. Wawancara bebas terpimpin
3. Tahap Tahap Wawancara
4. Syarat wawancara
2. TUJUAN WAWANCARA
1. LANGKAH WAWANCARA
2. SAAT WAWANCARA
3. ETIKA WAWANCARA
4. LAPORAN WAWANCARA
5. Bentuk Wawancara
3. Teknik Wawancara
4. Metode Wawancara
1. A. MASA PERSIAPAN
2. B. MASA LATIHAN
3. C. RENCANAKAN KUNJUNGAN
4. D. PELAKSANAN KUNJUNGAN
5. E. KONSEP WAWANCARA
5. Ciri – Ciri Wawancara
1. WAWANCARA PERSONAL
2. WAWANCARA TELEPON
3. BENTUK
6. Contoh Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
Menurut Para Ahli
Charles Stewart dan W.B. Cash
Wawancara adalah proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.
Robert Kahn dan Channel
Wawancara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
Koentjaraningrat
Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka.
Lexy J. Moleong
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu).
Denzig
Wawancara dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
Lexy J Moleong (1991:135)
Menjelaskan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden berhadapanlangsung (tatap muka) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan mendapatkandata tujuan yang dapat menjelaskan masalah penelitian.
Sutrisno Hadi ( 1989:192 )
Wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang dapat melihat mukayang orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alatpemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) atau manifest.
Ankur Garg
Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari informasi.
Bentuk wawancara
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
Wawancara pribadi.
Wawancara dengan banyak orang.
Wawancara dadakan / mendesak.
Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
Jenis Wawancara
Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Wawancara bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.
Wawancara terpimpin
Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.
Wawancara bebas terpimpin
Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.
Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki Pewawancara
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
- Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
- Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.
- Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.
- Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
1).Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.
Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.
Syarat wawancara
Syarat-syarat wawancara di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Ada pewawancara atau wartawan
2. Ada narasumber atau orang yang diwawancarai
3. Ada bahan yang di pertanyakan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berwawancara adalah sebagai berilut:
1. Menentukan topik wawancara
2. Menetapkan narasumber
3. Menulis daftar pertanyaan
4. Merencanakan kegiatan wawancara
5. Mengidentifikasi pernyataan yang tepat untuk pendahuluan wawancara
6. Membuat janji dengan narasumber dan mengawali kegiatan wawancara
7. Menyempurnakan pernyataan untuk menutup wawancara
8. Melaksanakan wawancara
Persiapan seorang wawancara
Persiapan seoarang pewawancara antaralain sebagai berikut:
1.Sebelum melakukan wawancara seroang pewawancara sebaiknya menyusun daftar pertanyaan serang pewawancara harus memiliki pengetahuan seputar hal-hal yang akan di wawancarai
2.Ketika melakukan wawncara bersikaplah sopan dan jangan memojokkan narasumber
3. Jadilah pendengar yang baik, jangan mengulang pertanyaan
4.Catatlah hal-hal pokok/penting dari hasil wawancara
5.Rangkumlah hasil wawancara, dan janganlah menulis yang bukan hal-hal pokok/penting dari berita jadikanlah sebagai bahan menulis berita
Kerangka wawancara
Kerangka wawancara adalah segala hal yang berisi atau menyangkut kegiatan wawncara seperti
1. Topik wawancara
2. Calon narasumber
3. Pokok-pokok isi pertanyaan
TUJUAN WAWANCARA
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasidi mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
LANGKAH WAWANCARA
Menentukan topik wawancara
Menentukan tujuan wawancara
Menyusun daftar pertanyaan
Menentukan narasumber
Melakukan wawancara
Mencatat pokok-pokok wawancara
Menyusun laporan wawancara
SAAT WAWANCARA
Memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan wawancara
Menyebutkan nama narasumber dengan benar
Bersikap sopan terhadap narasumber
Pertanyaan harus sesuai dengan tema
Hindari pertanyaan yang berbelitdan membingungkan
Jadilah pendengar yang baik saat wawancara
Jangan berdebat dengan narasumber
Mencatat semua informasi penting untuk mepermudah dalam membuat laporan
Mengucapkan terima kasih bila wawancarai telah selesai
ETIKA WAWANCARA
Identifikasi diri dengan menyebutkan nama
Jelaskan tujuan dan topic wawancara
Datanglah tepat waktu yang dijanjikan
Memperhatikan penampilan , termasuk cara berpakaian
Bersikap sopan , satun , dan ramah
Menggunakan Bahasa yang komunikatif
LAPORAN WAWANCARA
Topik
Narasumber
Tujuan wawancara
Tempat wawancara
Tanggal wawancara
Informasi hasil wawancara
Kesimpulan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara:
Tentukan topic wawancara dan nara sumber yang akan diwawancarai.
- Tanyakan informasi yang ingin didapat dari narasumber secara singkat sesuai dengan topik dan narasumber.
- Berbicaralah dengan bahasa yang sopan dan santun.
- Hindari pertanyaan yang menyinggung narasumber.
- Cara melakukan wawancara
- Tentukan topik dan narasumber yang akan kamu wawancarai.
- Susunlah daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepada narasumber sesuai dengan topic yang kamu tentukan.
- Lakukan wawancara sederhana sesuai dengan daftar pertanyaan yang kamu buat dengan narasumber.
- Gunakan bahasa Indonesia yang santun, baik, dan benar.
- Catatlah semua informasi yang kamu peroleh.
- Untuk penilaian catatlah informasi tersebut dalam bentuk laporan.
- Serahkan laporan pada gurumu untuk dinilai.
- Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
- Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
- Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
- Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
- Wawancara pribadi.
- Wawancara dengan banyak orang.
- Wawancara dadakan / mendesak.
- Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
Wawancara yang komunikatif dan hidup juga dibentuk oleh isu-isu dan informasi tentang materi pelajaran baik oleh pembicara dan wartawan.
Teknik Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data,sedangkan pengumpulan data antara lain ada 3,yaitu:
Metode pengmatan secara langsung
Metode dengan menggunakana pertanyaan(wawancara)
Metode khusus
Dalam pembagian diatas,dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si pengambil data langsung atau tidak langsung bergaul sampai dengan subjek penelitian
Perbedaan wawancara dengan dengan percakapan sehari-hari:
Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal
Responden selalu menjawab pertanyaan
Pewawancara selalu bertanya
Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban tetapi harus selalu bersikap netral
Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumya pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide
Wawancara merupakan proses interakasi anatara pewawancara dan responden.walaupaun bagi pewawancara proses tersebuta adalah satu bagian dari langkah-langkah dalam penelitian,tetapi belum tentu bagi responden ,wawancara adalah langkah dalam penelitian,tetapi belum tentu bagi responden,wawancar adalah bagian dari penelitian.
andaikata pewawancara dan responden menganngap bahwa wawancara adalah bagian dari penelitian,tetapi sukses tidakanya pelaksanaan wawancara bergantung sekali dari proses interaksi yang terjadi.Suatu hal yang piling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah wawasan dan pengertian(insight)
Masalah isyarat-isyarat yang berada di bawah persepsi(subliminal cues) sukar dikenali karena antara pewawancara dan responden belum saling mengenal.Karena itu pewawancara sedapat mungkin dapat memperbaiki wawasan atau pengertian dalam interaksi,antara lain:
Siaga terhadap banyak isyarat dan mencoba isyarat tertentu
Memcoba membawa isyarat tersebut ke batas yang diberi makna
Metode Wawancara
A. MASA PERSIAPAN
Sebelum peneliti melaksanakan tugas lapangan, beberapa hal harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu dengan masak.
Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat responden sudah ditentukan. Sudah ditetapkan cara mencari ganti (subtitusi) responden yang karena sesuatu hal tidak dapat ditemui. Kuesioner sudah disusun dengan baik dan sudah ditentukan bahasa apa yang akan dipakai.
Bila akan menggunakan bahasa daerah, dapat ditempuh dua cara: pertama, terjemahan kuesioner sudah selesai dikerjakan; kedua, terjemahan dikerjakan oleh seluruh pewawancara secara “gotong-royong”, yaitu secara bergiliran pewawancara menerjemahkan pertanyaan demi pertanyaan.
Sesudah itu, hasil terjemahan diperbaiki oleh peneliti, dan selanjutnya diperbanyak untuk dibagikan kepada semua pewawancara sebagai pedoman menyampaikan pertanyaan. Keuntungan cara yang kedua ini ialah pewawancara lebih menghayati isi tiap pertanyaan, karena mereka ikut terlibat dalam pemikiran terjemahannya.
Jadwal latihan untuk pewawancara direncanakan dengan seksama. Organisasi lapangan dan jadwal harian di lapangan di susun. Orientasi lapangan dilakukan oleh peneliti dan tempat tinggal yang cocok ditetapkan.
B. MASA LATIHAN
Latihan wawancara diadakan untuk memberikan bekal keterampilan kepada wawancara untuk mengumpulkan data dengan hasil baik. Karena tidak ada ukuran standar untuk survei ataupun pewawancara, maka tak ada pula program latihan yang baku.
Sifat, materi dan lamanya program latihan disesuaikan dengan kebutuhan survai yang akan dilakukan. Misalnya tergantung pada jumlah dan kualitas pewawancara, waktu yang tersedia, mudah atau sulitnya kuesioner yang harus dipelajari dan juga besarnya anggaran yang tersedia. Pada prinsipnya yang perlu diberikan selama masa latihan formal ialah :
Penjelasan tujuan penelitian
Penjelasan tujuan tugas pewawancara dan menekankan pentingnya peranan pewawancara.
Penjelasan tiap nomor pertanyaan dalam kuesioner, baik konsep yang terkandung di dalamnya maupun tujuan pertanyaan tersebut. Diberikan alasan mengapa pertanyaan disusun demikian. Apa tujuan pertanyaan tertentu. Pada hakekatnya pewawancara harus mengetahui dengan tepat maksud semua pertanyaan, supaya dapat mengumpulkan informasi yang tepat dan jelas.
Penjelasan cara mencatat jawaban responden. Bila jawaban belum jelas digunakan teknik probing.
Penjelasan cara pengisian dan arti dari semua tanda-tanda pengisian kuesioner.
Pengertian yang mendalam tentang pedoman wawancara, untuk mengurangi sejauh mungkin kegagalan dalam mendekati responden. Pedoman wawancara mencakup etika, sikap, persiapan dan taktik wawancara.
Prosedur wawancara, dari memperkenalkan diri sampai dengan meninggalkan responden.
Orientasi tentang masalah apa yang dapat timbul di lapangan dan bagaimana mengatasinya.
Latihan wawancara
C. RENCANAKAN KUNJUNGAN
D. PELAKSANAN KUNJUNGAN
OPENING INTERVIEW
Adalah wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya atau tidak terkait
REAL INTERVIEW
CLOSING INTERVIEW
E. KONSEP WAWANCARA
SITUASI WAWANCARA
situasi wawancara terbabi menjadi 4,yaitu
1. waktu wawancara harus dicari sedemikina rupa sehingga bagi responden merupakan waktu yang tidak digunakan untuk pekerjaan lain,dan dijaga agar responden tidak menggunakan waktu terlalu lama untuk wawancara
2. tempat untuk wawancara haruslah suatu tempat yang dapat diterima oleh responden dan masyarakat sekelilingnya
3. kehadiran orang lain dalam wawancara dapat menambah komunikasi,dan ada pula yang dapat mengurangi kelancaran komunikasi.
4. sikap masyarakat dalam wawancara ,harus diperhatikan,agar terjalin komunikasi yang baik
FAKTOR PEWAWANCARA
Faktor pewawancara ada empat yaitu
1.Karakteristik sosial
Yaitu faktor yang pentung dalam komunikasi wawancara.penampilan dari pewawancara ,latar belakang dari sosial dari pewawancara , merupkana sifat yang dapat melancarkan atau menghambat komunikasi.ciri-ciri sosial, sikap, kesehatan, latar belakang dari responden juga merupakan sifat-sifat yang mempengaruhi interaksi .
2.Keterampilan melaksanakan wawancara
Keterampilan dalam bertanya ataupun gerak- gerik yang mengundang jawaban yang tepat dan lancar sangat diperlukan bagi seorang pewawancara .
3.Motivasi
Pewawancara harus mempunyai motivasi yang tinggi serta meras aman dalam melaksanakan wawancara.
4.Rasa aman
Pewawancara harus dapat membuat pertanyaan serta situasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai rasa aman.
FAKTOR RESPONDEN
ISI SCHEDULE KUISIONER
Kuisioner adalah alat lain untuk mengumpulkan data atau daftar pertanyaan. Pertanyaaan- pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut cukup terperinci dan lengkap. jika yang menuliskan ke kuesioner adalah responden,maka daftar pertanyaan tersebut disebut kuesioner.
Sedangkan yang vmenulis isiannya adalah pencatat yang membawakan daftar isian dalam suatu tatap muka,daftar pertanyaan tersebut disebut scedule.walaupun nama yang diberikan kepada daftar pertanyaan disebut kuesioner atau schedule tetapi isi dari daftar pertanyaan tersebut sama saja sifatnya.
kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis yang berhubungan dengan masalah penelitian,dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawanban yang mempunyai makana dalam menguji hipotesis.
Ciri – Ciri Wawancara
WAWANCARA PERSONAL
Wawancara personal adalah wawancara pribadi misalnya seseorang tokoh penting didatangi secara khusus untuk mendapatkan pendapat atau informasi tentang sesuatu yang perlu dijelaskan secara panjang lebar.
Untuk wawancara model ini,wartawan perlu mempersiapkan gambaran masalah dan butir pertanyaannya. Ini penting untuk mendapat informasi dan pendapat yang diinginkan. Dan dengan persiapan itu wartawan dapat mengendalikan pembicaraan sehingga tidak menyimpang kemana-mana.
A. DOOR TO DOOR
B. MAIL INTERCEPT INTERVIEWS
WAWANCARA TELEPON
Wawancara telepon adalah wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Lazim digunakan dalam keadaan mendesak. Pada wawancara via telepon wartawan tidak menangkap suasana orang yang diwawancarai.
BENTUK
A. WAWANCARA TERSTRUKTUR
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya.
Dalam wawancara terstruktur pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternative saja.Jawaban yang paling mudah terhadap pertanyaan terstruktur adalah “ya” atau “tidak”.Beberapa contoh dari pertanyaan terstruktur adalah:
a.Apakah anda mempunyai mobil dinas?
-ya -tidak
b.Apakah anda setuju dengan recana kenaikan harga BBM?
-ya -tidak
Adakalanya pertanyaan sudah terstruktur dengan sendirinya,karena jawaban yang dapat diberikan kepada pada pertanyaan tersebut hanya satu saja.misalanya”Berapakah umur anda pada hari ulang tahun anda yang terakhir?”
—- tahun
Namun adakalanya juga pertanyaan tidak dapat dibuat berstruktur karena kita tidak mengetahui jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut.dalam hal ini maka pertanyaan dibuat menjadi semi terstruktur,dimana di bawah alternative-alternatif jawaban ditambahkan “lain-lain”
Contoh:
a.menngapa anda tidak mengikuti program BIMAS?
-Tidak mengetahui ada program BIMAS di desa ini
-takut mengambil resiko
-tidak dibenarkan oleh tuan tanah
-alasan lain-lain
Wawancara terstruktur ada baiknya ada pula buruknya,kebaliaknya adalah:
a.wawancara terstruktur mudah dianalisa
b.jawaban yang diberikan akan lebih mendapat gambaran yang lebih jelas dari pertanyaan yang diajukan
c.responden sendiri memberikan penilaian sendiri terhadap jawaban yang harus diberikan
disamping kebaikan maka petanyaan tersttuktur mempunyai kelemahan sebagai berikut:
a.mendorong responden membertikan jawaban ,padahal responden tidak tahu akan masalah tersebut
b.jawaban dapat menimbulkan bias(ambigu/pengertian ganda),karena jawaban yang diinginkan tidak termasuk dalam alternative-alternatif penelitian
c.menutup kemungkinan ada jawaban lain yang lebih relevan yang tidak dipikirkan oleh si pembuat peneliti
Wawancara terstruktur hanya baik dibuat untuk mengetahui hal-hal yang mempunyai sedikit alternative jawaban
B. WAWANCARA TAK TERSTRUKTUR
Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat telah ditentukan sebelumnya mengenai jenis-jenis pertanyaan, urutan, dan materi pertanyaannya.
Wawancara tak terstruktur atau disebut juga dengan pertanyaan terbuka berarti juga pertanyaan yang dibuat sedemiakian rupa dan jawabannya serta cara pengungkapannya dapat bermacam-macam.Bentuk wawancara tertruktur jarang digunakan dalam kuesioner,tetapi banyak digunakan dalam inter guide.Responden mempunyai kebebasan dalam menjawab pertanyaan terbuka
Contoh Wawancara
1. Menurut Anda sendiri… apakah Anda ini pintar?
(ingat, ada beda antara rendah hati dan rendah diri. Dan ini bukanlah waktu untuk menjadi sempurna pada keduanya.)
Iya. Dalam artian bahwa kepintaran di sini bukan sekedar diukur dari hasil tes IQ. Saya pikir kepintaran seseorang akan benar2 tampak ketika seseorang menghadapi beragam situasi dan berinteraksi dengan banyak orang. Dan dari aspek itulah saya merasa miliki keunggulan.
Saya memiliki rasa percaya diri yg besar pada kemampuan saya untuk bekerja dengan orang lain, menyelesaikan permasalahan bisnis, dan juga membuat keputusan yg terkait urusan kerja. Tentu saja masih ada banyak hal yang saya belum tahu, tapi saya optimis bahwa saya bisa mempelajarinya.
Sehingga saya lalu juga mengartikan kepintaran sebagai kemampuan yg baik untuk mengajukan pertanyaan pintar, mendengarkan dengan seksama, dan menyadari tak ada orang yg tahu tentang segalanya.
2. Apakah Anda merasa bosan bila harus melakukan pekerjaan yg sama berulang-ulang?
Tidak juga. Bila pekerjaan itu memang sudah menjadi tugas saya, maka saya tidak akan merasa bosan karena itu memang tanggung jawab saya untuk merampungkannya dengan kemampuan terbaik. Menurut saya, pekerjaan itu tidaklah harus punya sifat menghibur, yg penting saya telah meyakini bahwa itu adalah harga yg harus dibayar untuk meraih kesuksesan yg lebih tinggi.
Saya berpendapat bahwa bila ada seseorang yang mudah bosan dengan repetisi, maka dia bisa jadi akan mengalami masalah yg cukup serius nantinya. Karena terkadang kita harus mengesampingkan kesukaan kita dan berfokus pada melakukan apa2 yang memang harus dilakukan – meskipun itu bukanlah suatu hal yg baru.
Saya pikir sampai saat ini saya sudah terlalu sibuk untuk mengerjakan tugas saya sehingga sampai2 tidak sempat untuk merasa bosan
3. Anda lebih menyukai kerja dalam tim atau sendirian?
Bekerja dalam tim adalah salah satu elemen terpenting dalam sukses karir dan juga hidup. Sepengetahuan saya, bila seseorang tidak bisa bekerja dengan baik dalam tim, maka dia pun biasanya juga akan susah untuk bekerja dan berkomunikasi secara produktif dalam hubungan orang per orang.
Meskipun kerja tim amatlah penting, namun saya tetap mampu produktif dalam bekerja sendirian. Terkadang tekanannya memang terasa lebih berat, tapi saya sudah terbiasa untuk menganggapnya sebagai tantangan.
Terkait manakah yg saya pilih; apakah bekerja dalam tim atau sendiri, maka itu tergantung pd manakah cara yg terbaik untuk merampungkan pekerjaan. Atas pilihan mana pun, saya masih bisa bekerja sama kerasnya dan dgn inisiatif penuh.
4. Apakah Anda suka bekerja dengan “benda”; apapun bentuknya?
(bila memang iya, apalagi pekerjaannya memang membutuhkan kompetensi teknis)
Ya, sedari dulu saya memang punya bakat dan kecepatan dalam mempelajari kemampuan teknis. Saya suka sekali bekerja dengan mesin dan gadget. Ketertarikan saya itu membuat saya bisa mengoperasikan banyak perangkat.
Meskipun begitu saya juga punya kemampuan untuk mengkonseptualisasi sebuah penugasan dan lalu menerjemahkan konsep itu ke dalam bentuk konkrit implementasi di lapangan (baca: artinya klo Bapak ngasih saya perintah, bapak ndak perlu tahu tentang cara pengoperasian perangkat/mesin/gadget untuk memfasilitasi perintah itu.
Cukup katakan saja perintahnya, ntar saya bisa kok mendayagunakan semua perangkat/mesin itu untuk memfasilitasi keinginan bapak.)
5. Apakah Anda suka bekerja dengan angka?
(bila memang iya, or bila pekerjaannya membutuhkan kemampuan analitis dan matematis)
Tentu saja. Itu memang yang menjadi dasar untuk pekerjaan ini. Saya punya bakat yg kuat dlm mengurusi angka saya mampu menangani sisi hitung2an dari bisnis. Pencatatan dan pembukuan yg akurat memang bagian manajemen yg penting dan bisa membantu dalam menunjukkan wilayah2 yg bisa dikembangkan. Dan di bagian situlah saya memiliki bakat dan kemampuan.
6. Apakah Anda suka bekerja dengan orang?
(bila memang iya, atau situasi yang diharapkan memang adalah kerja tim)
Iya, sangat. Bila kita bermaksud untuk memenuhi target dan menindaklanjuti rencana pertumbuhan yang telah dicanangkan, maka kita memang harus mengatur dan mengkoordinasi kerja dari banyak orang. Saya percaya dengan kekuatan sinergi dalam kerja tim, di mana daya kreativitas yang muncul di sana akan lebih besar ketimbang yang bisa dimunculkan oleh orang per orang secara sendiri-sendiri.
(tapi bila tidak, atau bila pekerjaannya menuntut Anda untuk bisa kerja sendirian)
Saya selalu bisa bekerja dengan orang lain, tapi saya tak punya kesulitan untuk bekerja sendirian. Saya punya kemampuan inisiatif yang besar. Saya juga bisa membuat target-target secara mandiri, atau menjalani target yang ditugaskan dan merampungkannya.
7. Apakah Anda betah menangani hal-hal detail?
Iya, saya kira begitu. Saya bersedia melakukan apa-apa yang ditugaskan kepada saya. Bila ketelitian ekstra pada detail adalah salah satu prasyarat di dalamnya, maka saya pun akan melakukannya.
Saya percaya bahwa sukses dan percepatan karir adalah hasil langsung dari terlaksanya tugas dengan baik, termasuk di dalamnya adalah ketelitian pada hal-hal yang detail.
8. Apakah Anda punya jiwa kompetitif?
Iya, saya punya itu. Menurut saya, sifat kompetitif itu diperlukan agar bisa sukses di lingkungan korporat.
Namun dengan sifat kompetitif ini bukan berarti berkompetisi secara ganas dengan rekan kerja untuk mendapatkan pengakuan, kenaikan gaji, atau promosi. Bila saya bekerja dengan baik dan selalu memberikan upaya terbaik, saya yakin imbalannya pasti akan datang.
Yang penting, kompetisi terbesar adalah dengan diri saya sendiri. Maksudnya, saya selalu berusah memecahkan rekor pribadi saya sendiri – untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih cepat dari yang sudah pernah saya lakukan.
9. Apa yang Anda lakukan bila Anda punya cara pandang yang berbeda dengan atasan?
Yang jelas saya bukan seorang yes-man. Tapi meskipun begitu, saya cukup berhati-hati dengan bagaimana saya mengekspresikan pendapat. Saya tidak akan seenaknya menyatakan ketidaksepakatan saya atas pimpinan di depan banyak orang. Karena saya tahu rata-rata orang tidak suka dicela di depan umum.
Selama rapat berlangsung, saya biasanya membuat mencatat dengan baik, lalu memberikannya kepada orang lain secara rahasia. Saya percaya kita bisa menunjukkan ketidaksepakatan dengan tanpa menunjukkan sikap pertentangan.
Yang penting kan bukan ketidaksepakatan kita itu, namun adalah agar pendapat kita didengar dan dihargai. Dan saya tahu betul bahwa cara kita menyampaikan sesuatu akan menentukan apakah pendapat kita akan didengarkan atau tidak.
Pertanyaan-pertanyaan saat wawancara kerja :
1. Wawancara kerja biasanya di tanya apa ?
Jawabanku :
Psikotes, tes umum, interview diri dan kemampuan, interview gaji
2. Terus jawaban yang benar gimana ?
Jawabanku :
Jangan mengada-ada, Percaya Diri, dan sesuaikan dengan kemapuan anda kalo masalah gaji
3. Gimana biar gak grogi ?
Jawabanku :
Ya itu, percaya diri, anggap mereka yang membutuhkan kita, bukan sebaliknya
4. Berapa kali sudah wawancara kerja ?
Jawabanku :
Banyak
Pertanyaan Terkait Keluarga
Sebutkan pekerjaan orang tua Anda?
Pikirkan jawaban Anda dg cermat. Hindari ucapkan sesuatu yg bernada negatif, seperti “Ayah saya cuma seorang tukang bersih-bersih” atau “Ibu saya nganggur di rumah” atau “Ibu saya tidak bekerja”.
Ini bisa terjadi bila Anda mengandalkan spontanitas ketika menjawabnya -tidak melatihnya dulu- sementara Anda berada dalam kondisi PeDe yg lemah. Tunjukkan kebanggaan atas latar belakang keluarga meskipun itu semisal sangat sederhana: “Ayah saya adl seorang penjaga kebersihan, dan ibu saya adl seorang ibu rumah tangga yg aktif.”
Tapi hati-hati untuk tidak berlebihan sehingga terkesan congkak juga lho. Jangan sampai ada kesan bahwa Anda merasa kompeten atau jagoan mentang2 orang tua adl orang -yg menurut perkataan Anda- berpangkat & terpandang.
Apakah Anda masih tinggal bersama orang tua?
Klo emg iya ya ga papa to. Yang penting berikan kesan bahwa Anda telah membuat pengaturan yg menunjukkan tanggung jawab alih2 ndak bondo.
“Iya, saya tinggal bersama kedua orang tua. Kami membuat pengaturan bahwa beban listrik dan air saya yang tanggung, sementara biaya perawatan rumah orang tua yang tanggung.
Pengaturan semacam ini membuat saya masih bisa mengalokasikan pemasukan bersih saya untuk pengembangan diri seperti untuk membeli buku atau mengikuti berbagai training dan seminar”.
(ndak usah ngaku klo uangnya juga dibuat utk beli novel, komik atau DVD PS2 )
Seberapa jauh rumah Anda dari sini (kantor)?
Jika Anda pas tinggal di tempat yg emang juauh dari kantor, ada baiknya Anda katakan bahwa Anda bersedia mencari tempat yg lebih dekat dengan kantor. Terutama bila Anda melamar pada kerjaan yg membutuhkan kehadiran sewaktu2 (misal surveyor).
“Jarak dari rumah ke sini 8 kilometer tepat, terhitung dari pintu rumah ke gerbang kantor. Dan pagi ini sudah saya catat: jarak tersebut saya tempuh selama 47 menit”
atau
“Berkendara dengan motor dari rumah butuh waktu sekitar 1 jam 50 menit, untuk jarak 18 kilometer dari rumah saya ke sini. Itu dengan pertimbangan kemacetan tidaklah terlalu parah. Saya tidak keberatan berkendara jauh dua kali sehari – toh saya sedari dulu suka memulai aktivitas lebih awal. Namun jika saya diterima di sini, bisa jadi saya akan mempertimbangkan untuk pindah di daerah sekitar sini”.
Berapa banyak waktu yg Anda habiskan bersama keluarga?
Perlu hati-hati juga untuk menjawab pertanyaan ini. Anda bisa jadi sedang diwawancara oleh interviewer yang work-oriented dan punya prinsip bahwa pekerjaan adalah segala-galanya, atau bisa jadi Anda diwawancara oleh mereka yang amat mementingkan keluarga.
Sebelum Anda menjawab, coba Anda lihat-lihat dulu ruangan sekitar Anda (sebaiknya segera setelah Anda masuk ke ruangan). Apakah di sana ada foto keluarga, aksesoris meja yang itu terkesan dibuat oleh anak-anak, atau yg lain. Yang berikut ini adalah jawaban umum. Silahkan Anda modifikasi sendiri.
“Saya rasa saya biasa menghabiskan waktu yg cukup dengan keluarga saya. Bagi saya, keluarga itu penting. Adalah keterikatan yang kuat dengan keluarga yang membuat saya amat temotivasi untuk sukses dalam karir. Keluarga saya adalah inpsirasi saya dalam bekerja keras.
Saya juga miliki tanggung jawab yg besar pada pekerjaan saya, seperti halnya tanggung jawab saya pada keluarga. Dan hal ini telah dimengerti dengan baik oleh keluarga saya. Keluarga saya memahami bahwa saya memiliki komitmen profesional yg harus dijaga terkait dengan karir dan pekerjaan.”
Menurut pendapat Anda, pernikahan yg sukses itu seperti apa?
Meskipun Anda belum menikah misal, mestinya Anda sudah punya gambaran tentang hal ini.
“Saya pikir pernikahan yang sukses itu adalah pernikahan yang didasarkan atas rasa saling menghormati dan percaya satu sama lain, dengan cukup waktu untuk saling berbagi, berkomunikasi satu sama lain, dan juga memberi. Klo salah satu anggota keluarga tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka, pernikahan itu akan jadi menyengsarakan.
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif untuk saling memahami kebutuhan satu sama lain dalam hubungan keluarga sesungguhnya mengajari kita untuk bisa sukses dalam pekerjaan. Lebih dari itu, pernikahan yang sukses akan mendorong kita untuk bisa lebih melesat di karir dan pekerjaan. Seluruh orang sukses yang saya tahu mengawali sukses karir mereka dari keluarga. Sehingga saya pikir pernikahan yg sukses patut untuk dicapai.”
Apakah Anda membuat pengaturan finansial untuk diri Anda?
Apapun jawaban Anda, yang penting itu menggambarkan tanggung jawab dan penilaian yg bagus.
“Iya, tentu saja.”
atau
“Tidak item per item, sih. Yang jelas secara mendasar saya memang membuat perencanaan dan budgeting untuk keperluan pribadi (dan keluarga) saya. ”
Apakah Anda punya tabungan?
(Hampir) Setiap orang pasti punya tabungan, kan. Meskipun isinya cuman tinggal 10 ribu perak, tapi kan ya punya sih Biasanya pertanyaannya nggak sampe nanyakan saldo kok
“Iya, saya ada tabungan. Biasanya saya menyisihkan 5 persen dari pemasukan bersih saya untuk ditabung”
Apakah Anda sekarang memiliki hutang?
Wadoh, ini Semoga saja Anda ndak punya hutang, sehingga njawabnya jadi gampang Jika semisal Anda punya hutang, tunjukkan bahwa Anda tidak sedang berada dalam lilitan hutang yg sedemikian pelik, dan bahwa Anda sedemikian perhitungannya sehingga tidak sembarangan dalam berhutang.
“Saya saat ini sedang memiliki tanggungan untuk kontrakan rumah dan motor, tapi yang jelas neraca keuangan keluarga saya masih sehat. Itu karena saya tidak pernah membuat hutang yang itu melebihi kemampuan saya untuk membayarnya”
Apakah Anda punya penyakit kronis yang perlu kami ketahui?
Semoga saja Anda sedemikian sehatnya sehingga bisa menjawab pertanyaan ini dengan “Tidak” yang lancar. Namun jika Anda memang ada penyakit kronis, cukup katakan saja penyakit yg sekiranya memang akan berpengaruh pada produktivitas kerja Anda, dan juga penyakit2 yang dengan jelas akan terdiagnosa pasca -semisal- Anda nanti diterima.
“Tidak, Pak. Saya tidak memiliki penyakit yang sekiranya akan mengganggu produktivitas saya. Saya memang sempat terkena diabetes selama kurang lebih 2 tahun. Namun Alhamdulillah saya mampu mengendalikan dan mendisiplinkan diri sehingga terbukti sampai sekarang saya tak pernah mengalami masalah serius dengan kesehatan dan produktivitas saya.”
Jadi Anda dulu kuliah di mana?
“Saya kuliah di _______, ______ (nama kota)”
Mengapa Anda memilih PT itu?
“Saya memilih ______(nama PT) karena atmosfir kompetitif yg ada di sana dan juga reputasi baik yg dimiliki oleh ______ (nama PT). Meskipun saya bisa memilih PT yang lain, _____ (nama PT) amat menekankan kompetensi praktis dan memfasilitasi aktivitas kemahasiswaan yg relevan dengan rencana karier.”
(intinya, Anda harus memiliki argumen tentang keunggulan apapun yg PT Anda miliki. Jangan sampai ada kesan Anda masuk ke sana karena terpaksa, meskipun tyt begitu perihal yg sebenarnya. Anda tak boleh biarkan pewancara mengetahuinya Cepat atau lambat, Anda pasti bisa membaca keunggulan PT Anda; entah dosen2nya yg amat suportif, iklim kemahasiswaan yg amat kondusif, pemfasilitasan prestasi mahasiswa, atau apalah yg lain.)
“Kebanyakan teman SMU saya memilih PT atas pilihan orang tua mereka, namun saya berbeda. Saya tetapkan sendiri di mana saya hendak lanjutkan pendidikan. Meskipun biaya kuliah dari PT pilihan saya relatif lebih mahal dari PT yang lain, tapi justru itu malah bisa mendorong saya untuk bekerja lebih keras. Tidak bisa tidak, saya harus berupaya untuk menghidupi diri sendiri.
Pada akhirnya saya merasa puas dg keputusan saya, karena pengalaman saya di ____ (nama PT) mengajarkan banyak hal seperti kemandirian, manajemen waktu, dan nilai-nilai kerja keras.”
Apakah keluarga Anda memiliki pengaruh dalam menentukan pilihan PT Anda?
“Keluarga saya tentu memiliki beberapa saran untuk saya, tapi mereka menyadari bahwa saya telah cukup yakin dengan diri sendri dan sudah tahu apa-apa yang saya inginkan. Sehingga mereka pun memberi keleluasaan pada saya. Mereka sepakat dengan pilihan saya asalkan saya membagikan hasil temuan dan riset saya kepada mereka.”
Apa yg membuat Anda memilih jurusan _____ ?
Jika Anda merasa bahwa pilihan jurusan Anda relevan dengan posisi yg Anda bidik sekarang:
“Sejak dahulu saya telah mengetahui bahwa bidang ____ (sebut saja: informatika, sejarah, atau yg lain) merupakan bidang di mana saya bisa mengembangkan potensi saya secara maksimal, dan saya tetap bertahan di sana karena memang terbukti bahwa pilihan saya benar.
Tidak semua orang merasakan keberuntungan seperti yg saya alami; yakni telah mampu membuat rumusan karier sejak usia 18 tahun. Dan saya bersyukur karenanya.”
…atau jika Anda di jurusan tertentu tapi melakukan/mempelajari perihal yg lain:
“Sewaktu saya berusia 18 tahun, tidak ada yg terlihat lebih penting ketimbang ____ (sejarah, sastra inggris, sebut saja). Dan karena dasarnya saya suka belajar, maka saya pun akhirnya memutuskan untuk mengambilnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saya sadar bahwa saya perlu ilmu lain untuk membantu saya meniti karir.”
Apakah Anda sudah merasa membuat pilihan yg benar?
Jika memang iya, dan telah membuat titian karir yg relevan dg bidang keilmuan Anda:
“Iya, tentu saja. Sampai sekarang saya masih merasa puas dg pilihan bidang studi dan karir yg saya titi terkait dengannya.”
Atau jika Anda model orang yg berpindah-pindah minat ataupun kerja:
“Iya, pada waktu itu saya memang merasa telah membuat pilihan yg benar. Saya meyakini nilai dari pendidikan yg telah saya jalani, dan saya terus mencari hal yang lebih dengan melakukan pembelajaran di tempat kerja.
Saya cukup merasa bersyukur karena mendapat pengalaman yang kaya di beberapa jenis pekerjaan. Hal itu secara nyata telah meningkatkan kemampuan kreatif dan fleksibilitas saya, karena saya jadi bisa mempelajari pendekatan yg berbeda untuk merampungkan kerja dengan baik.”
Bagaimana perkuliahan dan pengalaman magang atau kerja Anda membawa manfaat untuk sekarang?
“Pendidikan perkuliahan memberi saya tool untuk meraih sukses. Sementara itu, pengalaman magang mengajarkan saya tentang bagaimana agar bisa merampungkan kerja dengan baik.
Saya mendapatkan banyak wawasan dari perkuliahan dan mendapatkan skill untuk menerapkan wawasan itu dari tempat magang dan kerja praktek. Lebih jauh lagi, saya juga mendapatkan kompetensi manajerial dan mentalitas produktif melalui kegiatan organisasi mahasiswa.”
“Saya juga mengambil banyak kesempatan untuk melakukan pengembangan diri seperti kuliah tamu, workshop dan seminar. Bahkan ketika perusahaan/orang tua tidak membiayai, saya tetap berusaha mengikuti acara2 pengembangan diri dengan uang pribadi. (klo bisa, sebutkan dua jenis training dg materi atau pemateri terkenal)”
Mengapa Anda tidak melanjutkan kuliah?
Ini tentunya adl pertanyaan bagi Anda yg drop out dari kuliah.
“Ada dua alasan. Yang pertama adl ketidaksabaran saya untuk segera mencari uang alih-alih sekedar belajar tentang teori.
Alasan kedua adl saya merasa senang bila bisa aktif dan produktif. Jadi saya bekerja sebagai part-timer untuk mencukupi biaya hidup bulanan saya, dan saya merasa beruntung bisa bekerja di salah satu perusahaan yg mapan & profesional.”
“Bos di tempat kerja selalu inginkan yang lebih dari waktu dan bakat-bakat saya. Dalam banyak kasus, saya bekerja di level yang jauh di atas apa-apa yg sedang saya pelajari di perkuliahan.
Akhirnya, saya memutuskan untuk drop out pada tahun ke ___ dan mendedikasikan waktu saya secara full time untuk karir. Saya tidak pernah menyesali keputusan saya itu karena saya terus belajar dan bertumbuh di karir dan pekerjaan saya.”
Bagaimana nilai mata kuliah Anda?
(jika nilai Anda selalu bagus, maka tentu bukan masalah. Tak perlu saya bahas di sini)
“Nilai saya tergolong rata-rata, namun saya menghabiskan cukup banyak waktu untuk membuat pencapaian di bidang lain, seperti kerja part-time dan aktivitas kemahasiswaan. Jadi saya dulu pernah menjadi ____, ___, dan terlibat di kepanitiaan besar seperti ___ dan ___. Semua itu memberikan pembelajaran yg amat kaya dalam hal kompetensi manajerial dan mentalitas profesional.”
Harap sebutkan tiga hal yang Anda pelajari di perkuliahan yang mana itu kiranya bisa bermanfaat di posisi yg Anda bidik sekarang?
“Dari banyaknya mata kuliah yang saya pelajari di kampus, saya melihat bidang yg secara spesifik bisa diterapkan di posisi ini adalah ____, _____, dan ____. Namun sebenarnya saya belajar tidak hanya dari mata perkuliahan, namun juga dari dosen dan rekan-rekan saya.
Dari perkuliahan, saya belajar banyak tentang problem solving, bagaimana membuat sebuah sasaran dan kemudian mencapainya, serta bagaimana berkolaborasi dengan orang lain. Seluruh pengalaman yang saya alami selama kuliah sesungguhnya telah memberikan sumbangsih yg amat besar bagi saya.”
PERTANYAAN PEWAWANCARA
1. “Mari kita mulai dengan menceritakan tentang siapa Anda.”
Pilihlah jawaban yang paling kuat.
(A) Saya lahir di Bandung. Ibu saya usaha katering dan ayah saya seorang dosen. Selepas SMA saya kuliah di UGM jurusan akuntansi. Saya sudah bekerja selama 5 tahun di perusahaan asing sebagai asisten auditor.
Kemudian saya pindah ke bank swasta nasional dan bekerja 2 tahun sebagai auditor internal. Dan di perusahaan terakhir ini saya baru bekerja selama setahun sebagai manajer keuangan.
(B) Saya pernah bekerja di bidang pelayanan pelanggan selama 7 tahun. Dalam pekerjaan terakhir, saya memimpin sebuah tim beranggotakan 8 orang. Saya memiliki kemampuan komunikasi dan hubungan antarpersonal yang luar biasa, dan itulah yang memungkinkan saya bekerja dengan orang banyak pada beragam tingkatan.
Saya punya latar belakang bekerja di perusahaan besar maupun kecil. Keunggulan saya adalah kemampuan dalam mengorganisasi dan mengoordinasikan proyek untuk memastikan agar tenggat waktu terpenuhi.
(C) Senang sekali. Apakah Anda ingin mengetahui kehidupan pribadi saya atau pengalaman kerja saya? Mana yang Anda inginkan?
EVALUASI JAWABAN
Jawaban Terkuat
(B) Jawaban ini paling kuat karena ia menampilkan ringkasan yang bagus tentang apa yang harus Anda tawarkan. Sang pewawancara mengetahui berapa tahun pengalaman Anda, jenis-jenis perusahaan di mana Anda pernah bekerja, dan apa yang menjadi keunggulan Anda berkaitan dengan pekerjaan itu.
Di dalam jawaban itu juga terdapat kombinasi antara kemampuan berbasis pengetahuan, kemampuan yang dapat ditransfer (transferable skills) dan watak pribadi Anda. Di sini tampak bahwa Anda sedang berupaya menampilkan kesan yang bagus tentang diri Anda.
Jawaban Pertengahan
(A) Jawaban ini benar adanya, namun tidak sekuat jawaban (B). Ini adalah model jawaban yang mengacu pada resume atau CV: “Saya lahir, masuk universitas, dan bekerja.” Akan lebih bagus jika Anda memberikan informasi yang lebih detail dan spesifik, seperti jenis perusahaan tempat Anda pernah bekerja.
Jawaban yang ideal berisi gambaran yang ringkas dan padat tentang diri Anda sekarang ini.
Jawaban Terlemah
(C) Ini jawaban paling umum namun lemah. Jawaban ini tidak menunjukkan persiapan atau perencanaan sesuai yang ingin diketahui pewawancara.
BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA
Bila Anda memilih jawaban (B), beri nilai diri Anda 5 poin.
Bila Anda memilih jawaban (A), beri nilai diri Anda 3 poin.
Bila Anda memilih jawaban (C), beri nilai diri Anda 0 poin. _____
2. “Mengapa Anda meninggalkan—atau mengapa Anda berencana meninggalkan—pekerjaan terakhir Anda?”
Pilihlah jawaban yang paling kuat.
(A) Perusahaan melakukan reorganisasi, dan departemen saya dihapus. Pekerjaan mulai membingungkan, dan itu tidaklah mengejutkan. Saya menyukai pekerjaan saya dan orang-orang yang bekerja dengan saya, sehingga saya berharap hal itu tidak mempengaruhi kami, tetapi sayangnya kami semua harus pergi. Saya akan mencari pekerjaan yang sama dengan pekerjaan itu.
(B) Saya sedang mencari tantangan baru. Saya telah bekerja di perusahaan itu selama 2 tahun dan tidak mendapati pekerjaan itu semenarik yang pernah saya lakukan. Saya mencari sebuah perusahaan di mana saya dapat menghadapi tantangan-tantangan baru dan berkembang. Pekerjaan saya yang sekarang ini benar-benar sudah buntu bagi saya.
(C) Karena tidak ada peluang lagi di perusahaan itu, saya akhirnya memutuskan bahwa inilah waktunya untuk mencari pekerjaan baru. Saya telah menetapkan beberapa jenjang karir untuk diri saya dan itu tidak dapat saya capai di perusahaan itu.
Yang saya cari adalah sebuah pekerjaan di perusahaan besar di mana saya dapat memberikan kontribusi, namun juga dapat menjajaki jalan karir yang memiliki lebih banyak tanggung jawab.
EVALUASI JAWABAN
Jawaban Terkuat
(A) Inilah jawaban terkuat, bukan karena perampingan itu, melainkan adanya kesan kemantapan. Anda menyukai apa yang Anda lakukan dan berharap perampingan itu tidak terjadi.
Dengan kata lain, jika masalah itu tidak berada di luar kendali Anda, Anda masih berada di sana. Jawaban ini mengisyaratkan adanya sikap yang bagus terhadap kejadian yang tidak menguntungkan.
Jawaban Pertengahan
(C) Ini jawaban yang dapat diterima. Memang alamiah mencari tanggung jawab yang lebih, sebagaimana halnya dapat diterima untuk meninggalkan sebuah pekerjaan.
Seorang pewawancara yang ahli akan melanjutkannya dengan pertanyaan tentang tujuan-tujuan karir Anda dan mengapa Anda beranggapan hal itu dapat Anda peroleh di perusahaan yang baru. Sudah siapkah Anda untuk menjawab pertanyaan itu?
Jawaban Terlemah
(B) Inilah jawaban terlemah karena terdengar klise. Salah satu jawaban paling umum untuk pertanyaan ini adalah bahwa Anda “sedang mencari tantangan.” Seorang pewawancara mungkin akan beranggapan bahwa jika Anda bosan pada
pekerjaan terakhir, Anda akan menganggap pekerjaan ini juga membosankan, atau setidaknya tidak cukup “menantang” lagi.
BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA
Bila Anda memilih jawaban (A), beri nilai diri Anda 5 poin.
Bila Anda memilih jawaban (C), beri nilai diri Anda 3 poin.
Bila Anda memilih jawaban (B), beri nilai diri Anda 0 poin.
3. “Mengapa Anda ingin bekerja di sini?”
Pilihlah jawaban yang paling kuat.
(A) Saya melakukan riset dan memilih perusahaan-perusahaan yang paling membuat saya tertarik, dan perusahaan Anda berada di puncak daftar saya. Saya melakukan riset itu berdasarkan reputasi perusahaan, tingkat kehandalan produknya, dan stabilitas industri.
Demikian juga bagaimana karyawan-karyawannya memandang pekerjaan di perusahaan itu.Saya melakukan pekerjaan yang terbaik ketika tujuan dan nilai-nilai saya selaras dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan. Saya tahu bahwa saya dapat menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan dan memiliki banyak kontribusi.
(B) Saya melihat lowongan kerja itu di internet. Pekerjaan ini sangat tepat untuk keahlian dan kemampuan saya. Saya melihat ini sebagai kesempatan nyata untuk menemukan tantangan. Saya ingin bekerja untuk perusahaan di mana saya dapat tumbuh, berkembang, dan tertantang.
Saya mencari perusahaan dengan catatan finansial yang solid dan prestasi industri—seperti perusahaan Anda. Saya tahu saya akan cocok di sini dan mampu “menyatu sampai ke dasar.”
(C) Ketika saya melihat lowongan itu di koran, saya sadar itulah pekerjaan yang tepat untuk saya. Saya adalah penggemar produk kain Anda dan selalu membelinya di toko. Saya akan senang sekali dapat bekerja di sini.
Sangat penting bagi saya bahwa perusahaan tempat saya bekerja mempunyai reputasi dan produk yang bagus. Saya melihat ini sebagai kesempatan besar bagi saya untuk bekerja di perusahaan besar yang benar-benar saya kagumi.
EVALUASI JAWABAN
Jawaban Terkuat
(A) Inilah jawaban paling kuat, karena menggambarkan perencanaan dan kontrol di pihak Anda. Bukan sekadar sikap “ada lowongan dan saya akan melamar.”
Anda menunjukkan bahwa Anda mengetahui apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda mendapatkannya. Anda memilih perusahaan ini dengan melakukan riset dan mengecek bagaimana karyawan menilai perusahaan itu.
Jawaban ini menunjukkan keyakinan pada keahlian dan kemampuan Anda untuk menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan tersebut. Namun harus diperhatikan, terlalu percaya diri (over confidence) bisa menimbulkan masalahbesar sebagaimana kekurangan kepercayaan diri.
Jawaban Pertengahan
(C) Inilah jawaban yang sangat umum. Jawaban ini memberi tekanan pada “Anda” dan apa yang bisa Anda dapatkan dari peluang itu. Meskipun menjadi pengagum atau pelanggan sebuah perusahaan adalah bagus dari kacamata konsumen, namun akan lebih kuat jika Anda menambahkan hal-hal spesifik yang Anda kagumi,
misalnya favorit yang mereka buat atau cara mereka mengalahkan kompetitor—sesuatu yang mengindikasikan bagaimana peran Anda sebagai konsumen memiliki kaitan dengan pekerjaan yang Anda cari. Menjadi pengagum atau pelanggan tidak memberi nilai tambah dari kacamata pewawancara. Sedikit merayu tidak apalah, namun ingat Anda sedang melihat sisi bisnis itu bukan dari sisi konsumen.
Jawaban Terlemah
(B) Inilah terlemah. Penekanan ada pada “Apa tujuan Anda—mencari tantangan, tumbuh, dan berkembang.” Dasar dari proses wawancara adalah “Apa yang dapat Anda lakukan terhadap perusahaan?” bukan “Apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk Anda?”
BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA
Bila Anda memilih jawaban (A), beri nilai diri Anda 5 poin.
Bila Anda memilih jawaban (C), beri nilai diri Anda 3 poin.
Bila Anda memilih jawaban (B), beri nilai diri Anda 0 poin
4. “Apa tujuan yang hendak Anda capai?”
Pilihlah jawaban yang paling kuat.
A). Tujuan saya adalah bekerja untuk perusahaan di mana saya dapat tumbuh dan akhirnya menjadi seorang manajer marketing. Saya ingin memimpin sebuah tim yang terdiri dari orang-orang terampil dan memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan. Saya tertarik pada perusahaan yang berpikiran ke depan dan berorientasi pada pertumbuhan.
B). Saya ingin bekerja di sebuah departemen yang mempercayai pelatihan lintas fungsi. Saya beranggapan bahwa itulah cara terbaik untuk belajar dan melihat gambaran yang lebih besar dalam sebuah perusahaan.
Pada akhirnya, saya berharap kembali ke sekolah untuk mendapatkan gelar MBA. Saya pikir itu akan memperluas ilmu saya, sehingga suatu hari saya dapat memiliki perusahaan konsultan sendiri, yang bekerja secara nasional maupun internasional.
C). Saya membagi tujuan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang di kepala. Saat ini saya mencari sebuah posisi dalam sebuah perusahaan dengan catatan prestasi yang solid.
Saya ingin memberikan kontribusi pengalaman-pengalaman saya di bidang ini. Tujuan jangka panjang akan bergantung pada perjalanan karir yang ada di perusahaan ini. Idealnya, saya ingin berkembang secara progresif dalam sebuah perusahaan.
EVALUASI JAWABAN
Jawaban Terkuat
C). Inilah jawaban terkuat di antara tiga pilihan. Karena ini adalah pertanyaan terbuka, tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban ini adalah yang terbaik karena sifatnya yang terbuka atas peluang pertumbuhan, namun tidak membuat tujuan Anda tampak tidak realistis, kaki atau spesifik.
Jawaban Pertengahan
A). Masalah yang berkaitan dengan jawaban ini adalah terlalu spesifik dan dapat menjadi faktor yang tidak menguntungkan jika perusahaan tidak memiliki jenjang karir yang memungkinkan seorang karyawan mencapai tujuan ini. Lebih baik Anda menghindari jawaban-jawaban yang sempit atau tidak fleksibel.
Jawaban Terlemah
B). Jawaban ini awalnya bagus, namun kemudian agak senonoh. Meski jujur, jawaban ini akan mengecewakan sang pewawancara. Pihak perusahaan sedang mencari seseorang yang bersedia bertahan dan memberikan kontribusi pada perusahaan. Bukanlah tujuan perusahaan itu untuk menyewa seseorang dan melatihnya untuk menjadi pesaing di kemudian hari.
BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA
Bila Anda memilih jawaban (C), beri nilai diri Anda 5 poin.
Bila Anda memilih jawaban (A), beri nilai diri Anda 3 poin.
Bila Anda memilih jawaban (B), beri nilai diri Anda 0 poin.