Cari Blog Ini

Senin, 07 Desember 2020

PERKEMBANGAN ICT 11 FUNGSI SOSIAL MEDIA UNTUK KEHUMASAN PERIKLANAN DAN APRESIASI DESAIN



Pergeseran pola komunikasi di era digital telah menjadikan citizen journalism sebagai suatu fenomena baru, komunikasi sekarang bukan lagi two-step communication model, tetapi multi-step communication model, yang memposisikan individu menjadi kekuatan baru yang dapat mempengaruhi opini publik sehingga penyajian materi yang kaya data menjadi yang utama (content is the king).

Sebenarnya sosial media memang sangat menguntungkan untuk pemasaran hanya saja jika social media marketers paham tentang karakteristik sosial media yang digunakan dengan hubungannya pada bisnis yang sedang direpresentasikan. Setiap sosial media memiliki karakteristik, setidaknya mewakili hal berikut; jenis audiens, ukuran, serta konten seperti apa yang efektif untuk direpresentasikan.

Agar bisnis Anda berjalan lancar di situs jejaring sosial melalui social media marketing seharusnya Anda membangun strategi terlebih dahulu yang akan dilaksanakan saat berbisnis melalui social media marketing, antara lain yaitu:

1.Fokus Pada Satu Sosial Media
Media sosial yang tersedia saat ini sudah cukup banyak. Namun untuk pemasaran, jangan pakai semua media sosial. Pilihlah satu media sosial yang tepat dan sesuai dengan target pasar Anda. Karena, ada beberapa pertimbangan kenapa Anda harus fokus disatu media sosial yaitu masalah sumber daya yang Anda miliki sudah cukup dan paham untuk menjalankan pemasaran media sosial. Jika Anda menjalankannya sendiri, kemungkinan besar tidak akan sanggup harus mengurus beberapa media sosial sekaligus. Jadi cara yang efektif untuk menjalankan strategi pemasaran via media sosial pertama-tama, fokus pada satu media sosial saja digunakan untuk pemasaran Anda.

Inilah sosial media yang bisa Anda gunakan untuk bisnis Anda antara lain
· Facebook : Pastikan untuk setup geo-targeting
· Instagram : Bagus untuk usaha kecil
· Twitter : Dapat mengkaji percakapan di Twitter yang pastinya akan memberikan pemahaman yang bagus

Jika Anda sudah menentukan satu sosial media yang akan Anda gunakan, Anda bisa mempromosikan konten Anda secara menyilang antar sosial media yang telah Anda pilih. Dengan diverfikasinya pemasaran online Anda, Anda akan memperluas jangkauan bisnis Anda lebih dari yang Anda bahkan dapat membayangkan.

2.Membangun Kredibilitas
Jika Anda telah menentukan satu media sosial yang menurut Anda efektif sebagai tempat pemasaran produk. Saatnya membangun kredibilitas produk. Tahap awal yang bisa dilakukan adalah dengan mencoba membangun brand awareness. Tahap ini, Anda harus menjelaskan identitas produk yang Anda jual tersebut. Baik dari segi produk, kegunaan produk, serta produk Anda tawarkan untuk siapa.

3.Fokus Pada Target
Kesalahan yang paling sering terjadi pada pengusaha yang baru menjalankan strategi social media marketing adalah mengincar seluruh orang. Inilah kesalahan terbesar, Anda bisa memilih orang-orang yang memang menjadi fokus Anda. Tak perlu mengincar orang yang tidak tertarik dengan produk, karena hal tersebut hanya akan membuat Anda membuang-buang tenaga saja. Fokuslah pada konsumen yang ingin Anda incar.

4.Membangun Relasi di Sosial media
Dalam dunia sosial media, membangun koneksi sangatlah penting.
Tidak dapat dibantah lagi jika aktif dalam memanfaatkan jejaring sosial maka nanti Anda pasti bisa berkomunikasi dengan banyak orang baik yang berasal dari mancanegara bahkan internasional. Dalam memaksimalkan bisnis Anda agar dapat berkembang di media sosial maka tambah dan perluaslah relasi Anda. Dengan begitu, kemungkinan besar Anda dapat bertemu dengan calon investor yang tertarik dengan bisnis Anda.

5.Memperhitungkan Waktu dan Uang
Sebagai pemilik bisnis, Anda tahu waktu adalah uang.
Apabila Anda berencana menggunakan strategi di social media marketing untuk menjalankan bisnis Anda dalam cara yang paling efisien, selalu FOKUS dalam mengelola bisnis Anda merupakan salah satu hal terpenting.

Cara mudah untuk tetap pada tujuan sosial media Anda antara lain
1. Menjabarkan tujuan Anda
2. Tulis tujuan Anda
3. Membuat rencana untuk secara jelas membuat strategi, objektif dan taktik.
4. Mengatur deadline dari tujuan yang dapat Anda capai secara realistis.

Apabila Anda merasa bahwa telah keluar dari jalur saat menggapai tujuan Anda, Anda dapat melihat lagi rencana yang telah Anda buat dan kembali ke rencana awal.

Ketika Anda mulai mendapat laba, Anda dapat menggunakan Iklan Facebook dengan mengatur budget Anda. Anda bisa terus tetap menjaga anggaran yang Anda miliki dan juga iklan tersebut tetap bekerja untuk Anda.

Menggunakan strategi disocial media marketing Anda sangatlah berpengaruh dengan kesuksesan bisnis online yang akan Anda bangun. Karena disatu sisi menggunakan sosial media untuk berbisnis memang dinilai sangat efektif. Jadi, tunggu apalagi? Segeralah berbisnis online menggunakan sosial media dengan membangun strategi yang tepat.

Mencermati perkembangan pola komunikasi pemerintah dan swasta di era digital telah membawa konsekuensi bahwa petugas humas organisasi pemerintah sesungguhnya tidak lagi tunggal, namun seluruh pegawai di organisasi pemerintah harus dapat berperan sebagai humas bagi organisasi kerjanya.

Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma komunikasi pemerintah dan swasta dimana penyampaian komunikasi pemerintah dan swasta yang tunggal dan terjadwal dalam gaya komunikasi tradisional, kini telah berubah menjadi majemuk dan anytime dengan channeling yang tidak hanya media masa mainstream, namun berkembang menjadi micro/targeted channel (youtube, blogs, instragram dll).

Perubahan pola komunikasi diera digital, dengan semakin masifnya penetrasi internet, diproyeksikan akan semakin mempercepat transformasi ke “pola komunikasi model baru”, yang menuntut adanya perubahan pola komunikasi pemerintah dan swasta kepada publik.

Premis ini bukan tanpa alasan yang mendasar, merujuk 2018 Global Digital Report terkait pengguna internet di Indonesia, menunjukkan telah mencapai angka 132 juta orang atau berkisar 50% dari penduduk dengan durasi penggunaan internet 8 jam 51 menit setiap harinya.

Dari data statistik tersebut di atas, Indonesia sejatinya telah memasuki fase interactive communication era sebagai tahapan lebih lanjut dari pengembangan era telekomunikasi. Era ini ditandai dengan penggunaan internet sebagai media baru (new media). Transformasi ini menegaskan bahwa second media age, dengan pola simetris dan interaktif, telah mulai menggeser dominasi media broadcast seperti surat kabar, radio dan televisi, pemberitaan yang viral dan menjadi tranding topic dalam media sosial bahkan acapkali menjadi pemberitaan utama pada media mainstream.

Hadirnya era digital dan terjadinya pergeseran pola komunikasi, dengan trend meningkatnya penggunaan internet seyogyanya menjadi momentum bagi pucuk pimpinan dalam kelembagaan organisasi pemerintah dan swasata untuk menjadikan praktisi humas (hubungan masyarakat) atau PR (public relations) dan seluruh SDM untuk mampu berubah dan beradaptasi dengan mentrasformasikan diri dalam paradigma baru komunikasi pemerintah dan swasta tersebut.

Langkah Strategis Transformasi
Trasnformasi komunikasi pemerintah dan swasta sebagai langkah strategis dapat dilakukan dengan menata ulang rencana komunikasi strategis (strategic communication plan), sebagai peta jalan perubahan dengan pola kekinian, melakukan market intelejen sehingga strategi komunikasi publik disesuaikan dengan penerima pesan.

Eksistensi praktisi humas, PR atau pengelola informasi publik dan swasta pada organisasi pemerintah dan korporasi perlu mendapatkan dukungan dari seluruh SDM yang ada dalam organisasi pemerintah dan swata untuk mengoptimalkan sinergitas dalam mempercepat diseminasi informasi dan capaian kerja organisasi pemerintah dan swasta.

Suksesnya diseminasi informasi dan capaian kerja organisasi pemerintah dan swasta perlu didukung dengan penyiapan konten yang berkualitas (content is the King) dan data yang akurat sebagai narasi tunggal sekaligus materi agenda setting terkait kinerja program dan kegiatan pemerintah dan swasta guna mendapatkan dukungan dan kepercayaan publik.

Hal ini sangat diperlukan dalam mendukung agenda-agenda kerja pemerintah dan swasta secara keseluruhan, strategisnya positioning SDM sebagai praktisi humas, PR atau pengelola informasi publik dan privat dipertegas dalam riset, Sallot dan Johnson (2006), yang melakukan survei terhadap pers di Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa 44 persen media berita di AS dipengaruhi oleh praktisi humas, yang menjadikan output pekerjaan praktisi humas sebagai agenda setting. Bahkan, surat kabar bergengsi seperti the Washington Post dan New York Times mendapatkan lebih dari setengah konten mereka berasal dari siaran dan konferensi pers.

Oleh karena itu, praktisi humas harus mampu mentransformasi mindset dari bekerja secara linier dan business as usual menjadi visioner (think ahead) dan kreatif serta inovatif, berpikir holistik dan lintas sektor (think across), memiliki kompetensi layaknya seorang chief editor atau newsroom head, utamanya dalam meningkatkan kemampuan menghasilkan konten komunikasi publik yang menarik, lebih padat, berisi, inovatif dan kreatif dengan mengedepankan pemanfaatan media sosial dalam mengakselerasi diseminasinya.

Strategi komunikasi pemerintah dan swasta yang dikembangkan harus mampu melayani kebutuhan informasi public (service delivery culture), membentuk citra positif institusi, memberikan update mengenai apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan, apa manfaatnya bagi masyarakat, merangkul umpan balik dari publik,praktisi komunikasi publik di K/L harus dapat berperan sebagai “mata dan telinga”.

Coorporate level strategy dalam merancang manajemen strategik komunikasi pemerintah dan swasta harus dapat diterjemahkan secara kongkrit sampai dengan tingkatan fungsional level strategy, melalui perencanaan, implementasi dan evaluasi sebagai suatu kerangka kerja terintegratif, hal ini diperlukan dalam memberikan arah rencana strategis organisasi sehingga adaktif terhadap perubahan-perubahan lingkungan strategis eksternal yang terjadi dengan cepat.

Perubahan budaya kerja (coorporate culture) dari yang berorientasi output menjadi berorientasi outcome dan benefit perlu terus ditumbuhkembangkan dalam organisasi sehingga praktisi humas yang ada tidak hanya berkutat menghabiskan seluruh energi dan waktunya untuk “kerja pola-pola lama”, seperti menyiapkan rilis, menyiapkan konferensi pers, peliputan dan dokumentasi.

Untuk itu praktisi komunikasi pemerintah di K/L pemerintah harus dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi dan mengubah mindset bekerja dari pelayanan teknis semata menjadi praktisi komunikasi publik yangvisioner (think ahead) dan bekerja dalam ritme inovatif dan kreatif, berpikir holistik dan lintas sektor(think across) sehingga terjadi transformasi menuju kinerja pemerintahan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan strategis (dynamic government).

Dalam pengembangan kompetensi petugas atau praktisi humas (PR), utamanya peningkatan kemahirannya (skills) soal media online, dapat terus dibudayakan kebiasaan baru yang kondusif dalam mendukung perubahan paradigma komunikasi pemerintah dan swasta, antara lain

· Secara sederhana dapat dimulai dengan melembagakan budaya Blogging, membuat blog pribadi untuk melatih keterampilan menulis di media online,
· Netizen diajak dengan menjadi user internet yang aktif.
· Share dan publikasi info aktual, aktif di forum-forum online atau masyarakat dunia maya serta
· Terus aktif mengembangkan Strategi dengan mendalami strategi komunikasi pemerintah dan swasta, dengan Googling, misalnya dengan kata kunci “social media strategy”.

Pengembangan SDM komunikasi pemerintah dan swasta sebagai prasyarat dalam mendukung perwujudan think ahead, berpikir strategis layaknya pemimpin redaksi dalam merencanakan dan membuat framing pemberitaan terkait dengan apa yang telah, sedang dan akan dikerjakan oleh K/L, menetapkan berbagai channeling yang akan digunakan dan target audience yang akan disasar dengan mendasarkan pada monitoring media merujuk pada keyword tertentu melalui goggle alert.

Pola baru dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat perlu terus dikembangkan dengan menggali umpan balik , keterlibatan masyarakat harus menjadi fokus perhatian dengan interaktif dalam menyerap aspirasi masyarakat, utamanya untuk mengetahui outcome dari program dan kegiatan K/L.

Cara-cara penyajian dan kemasan komunikasi publik harus mengacu pada kemasan kekinian yang menjadi trend dan mudah dicerna, tanpa mengurangi makna subtansial dari pesan, model-model penyajian melalui infografis, vblog, animasi serta modeling analisis berita dengan coding teknologi secara realtime.

Di era digital media, komunikasi pemerintah dan swasta yang dilakukan tidak cukup hanya menyampaikan informasi saja, tetapi harus dikelola secara terintegrasi dengan membangun sinergitas dan koordinasi antara K/L terkait data dan informasi kebijakan dan program lintas sektor, untuk itu dashboard komunikasi pemerintah yang terintegrasi antar K/L, perlu terus dikembangkan melalui interface data sebagai one big data yang dapat menjadi rujukan bersama sebagai materi diseminasi komunikasi pemerintah sekaligus sebagai alat kendali pimpinan dalam melakukan perubahan dibelakang panggung (manufacturing quality) dan depan panggung (service quality).

Dalam berkomunikasi praktisi humas pada K/L pemerintah perlu terus mengefektifkan dan mengefesiensikan komunikasi pemerintah yang dilakukan, dengan meningkatkan sinergitas antara K/L, menghapus sekat-sekat sektoral, sehingga komunikasi publik pemerintah dapat mendukung conversation di digital media guna memenangkan “pertempuran udara” sekaligus menciptakan atmosfir yang kondusif terkait citra positip kinerja pemerintah.

Perubahan mindset dari owning economy menjadi sharing economy terkait dengan konten komunikasi publik perlu terus digelorakan, konsep berbagi konten, untuk mendapatkan narasi tunggal menjadi satu keniscayaan, hilangkan belenggu dengan pola pikir konvensional,dan sektoral gunakan pola-pola baru dengan inovasi dan kreatifitas sehingga efektifitas dan efesiensi komunikasi publik dapat dicapai.

Ibarat sebuah paduan suara dan simfoni orkestra, harmonisasi pengelolaan komunikasi pemerintah dan swasata sangatlah penting, mengingat banyak topik, agenda dan kegiatan yang memerlukan pengelolaan yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik, konsistensi dan kejelasan dalam agenda setting serta narasi tunggal menjadi isu strategis yang perlu terus ditangani secara profesional sehingga dapat berkonstribusi dalam membangun image positif tentang kinerja pemerintah.

Kita tentunya berharap dengan paradigma baru komunikasi pemerintah dan swasta di era digital akan semakin meningkatkan kualitas dan responsif komunikasi pemerintah dan swasta dalam mendiseminasikan kerja-kerja pemerintah dan swasta secara efektif, guna menciptakan persepsi positip dalam membangun kepercayaan (trust) dari masyarakat, sehingga efektifitas agenda-agenda pembangunan yang tersebar di berbagai K/L pemerintah dan swasta dapat terus dipacu sebagai jawaban terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar