Cari Blog Ini

Selasa, 24 Oktober 2017

Digital Media 4: Digital Marketing Apa dan Bagaimana




Digital marketing merupakan istilah umum untuk segala kegiatan marketing online yang Anda lakukan. Bisnis channel digital yang berpengaruh seperti pencarian google, sosial media, email, dan website para pebisnis terhubung dengan pelanggan baru dan pelanggan prospektif mereka.
Kenyataannya, kebanyakan orang menghabiskan dua kali waktu untuk online dibandingkan dengan 12 tahun yang lalu. Dan dapat dikatakan, cara berbelanja dan membeli sesuatu telah berubah, artinya offline marketing tidak lagi efektif seperti sebelumnya.

Marketing selalu tentang berhubungan dengan pelanggan Anda di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat. Saat ini, hal itu berarti Anda harus menemui mereka dimana mereka banyak menghabiskan waktu : on the internet. Yups, bisa dikatakan Anda melakukan penjualan dengan sistem “jemput bola”.

Saat inbound marketer mungkin mengatakan bahwa inbound marketing dan digital marketing secara virtual adalah hal yang sama, sebenarnya ada beberapa perbedaan kecil.
Jadi, apa sebenarnya digital marketing?

Dari website hingga branding assets online Anda, iklan digital, email marketing, brosur online, dan lainya, ada spektrum yang besar dari taktik dan aset yang berada dibawah naungan digital marketing. Dan digital marketers yang terbaik memiliki gambaran jelas mengenai bagaimana setiap aset atau taktik dapat mendukung tujuan mereka.

Berikut ini adalah quick rundown dari beberapa aset dan taktik yang paling umum :
Assets
  • Website
  • Postingan blog
  • Ebooks dan whitepapers
  • Infografis
  • Channel media sosial (Facebook, LinkedIn, Twitter, Instagram, dll.)
  • Hasilkan cakupan online (PR, media sosial, dan reviews)
  • Brosur online dan lookbooks
  • Branding assets (logos, font, etc.)
Taktik
  • Search Engine Optimization (SEO)
    Sebuah proses untuk mengoptimasi website Anda ke ‘ranking’ yang lebih tinggi di search engine result pages, hal ini dapat meningkatkan jumlah traffic yang akan diterima website anda.
  • Content Marketing
    Membuat dan mempromosikan aset konten dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap brand Anda, penumbuhan traffic, lead generation, atau pelanggan.
  • Inbound Marketing
    Inbound marketing mengarah pada pendekatan ‘full-funnel’ untuk menarik, menukar, menutup, dan menyenangkan customer menggunakan konten online.
  • Sosial Media Marketing
    Praktik dari mempromosikan brand dan konten Anda di channel sosial media adalah untuk meningkatkan kesadaran brand, menambah traffic, dan menghasilkan leads untuk bisnis anda.
  • Pay-Per-Click (PPC)
    Salah satu metode untuk menaikan traffic ke website Anda adalah dengan membayar penerbit setiap kali iklan yang Anda klik. PPC yang paling umum digunakan adalah Google AdWords.
  • Affiliate Marketing
    Sebuah tipe iklan performance-based dimana Anda menerima komisi setelah mempromosikan produk orang lain di website Anda.
  • Native Advertising
    Native advertising mengacu pada iklan yang umumnya ‘content-led’ dan memiliki fitur yang berdampingan, konten tak berbayar. Postingan yang disponsori Buzzfeed adalah contoh yang baik, tapi banyak orang yang mempertimbangkan bahwa iklan sosial media menjadi periklanan ‘asli’ seperti iklan di facebook dan iklan di instagram.
  • Marketing Automation
    Marketing automation mengacu pada software yang telah ada dengan tujuan agar aksi marketing menjadi otomatis. Banyak departemen marketing harus membuat beberapa task otomatis seperti email, media sosial, dan aksi-aksi website lain.
  • Email Marketing
    Perusahaan menggunakan email marketing sebagai jalan untuk berkomunikasi dengan audiens mereka. Email banyak digunakan untuk mempromosikan konten, diskon dan event, sama seperti untuk mengarahkan seseorang langsung ke website.
    Anda dapat menggunakan MailTarget sebagai penyedia layanan email marketing automation berbasiskan cloud computing atau Anda dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui kelebihan MailTarget.
  • Online PR
    Online PR adalah praktek dari mengamankan cakupan online yang dihasilkan melalui publikasi digital, blogs, dan website content-based yang lain. Lebih seperti tradisional PR, tetapi pada ranah online.

Perbedaan Digital Marketing dan Inbound Marketing

Sekilas, dua hal tersebut tampak sama : keduanya pada umumnya terjadi secara online, dan keduanya memiliki fokus pada pembuatan konten digital bagi orang-orang untuk dikonsumsi. Jadi, apa bedanya?

Kata ‘digital marketing’ tidak berbeda dengan dorong dan tarik-taktik pemasaran (atau yang mungkin saat ini kita tahu metode ‘inbound’ dan ‘outbound’). Keduanya masih berada dibawah naungan digital marketing.

Taktik digital outbound menempatkan pesan marketing langsung diatas sebanyak mungkin kepada orang di ruang online tanpa mempertimbangkan apakah relevan atau diterima. Contohnya, banner iklan menyolok yang Anda lihat pada bagian atas kebanyakan website mencoba untuk mendorong atau push sebuah produk atau promosi kepada orang-orang yang tidak terlalu membutuhkannya.

Sebaliknya, marketer yang menggunakan taktik inbound menggunakan konten online untuk menarik target pelanggan mereka untuk mengunjungi website dengan menawarkan aset yang akan membantu mereka. Salah satu yang simpel tetapi juga paling kuat dalam aset inbound digital marketing adalah blog, yang mengijinkan website Anda untuk menunjukkan sesuatu yang pelanggan Anda cari.

Terakhir, inbound marketing adalah sebuah metode yang digunakan aset digital marketing untuk menarik, mengubah, menutup, dan menyenangkan pelanggan online. Digital marketing, disisi lain, sederhananya adalah istilah umum untuk mendeskripsikan taktik pemasaran online. Tidak peduli apakah itu inbound atau outbound.

Apakah digital marketing bekerja untuk semua bisnis?

Digital marketing dapat bekerja pada bisnis dalam industri apapun. Tanpa memperhitungkan apa yang perusahaan Anda jual, digital marketing masih terlibat dalam membangun buyer personas untuk mengidentifikasi apa yang audience butuhkan, dan membuat nilai konten online. Bagaimanapun, hal tersebut tidak dapat dikatakan bahwa semua bisnis mengimplementasikan strategi digital marketing dengan cara yang sama.
  1. Untuk B2B (Business to business)
    Jika perusahan Anda adalah B2B, upaya digital marketing yang dapat anda lakukan lebih seperti berpusat disekitar online lead generation, dengan tujuan akhir agar seseorang dapat berbicara dengan salesperson. Untuk alasan tersebut, peran dari strategi marketing Anda adalah untuk menarik dan mengubah kualitas tertinggi pada bagian pemasaran via website Anda dan mendukung channel digital.

    Di luar website, Anda mungkin memilih untuk fokus pada upaya channel business-focused seperti LinkedIn dimana demografis Anda adalah menghabiskan waktu mereka online.
    Anda mungkin tertarik untuk membaca artikel berikut ini.
  2. Untuk B2C(Bussiness to Consumer)
    Jika perusahaan Anda jenis B2C, tergantung pada harga dari produk Anda, sepertinya tujuan dari upaya digital marketing Anda adalah untuk menarik orang-orang membuka website Anda dan membuat mereka menjadi pelanggan tanpa butuh berbicara dengan salesperson.

    Dengan alasan tersebut, Anda mungkin lebih sedikit fokus terhadap ‘leads’ dalam pengertian tradisional, dan lebih banyak fokus pada membangun dan mempercepat perjalanan pembeli, pada saat seseorang mengunjungi website Anda, pada saat itu juga mereka membeli. Hal ini sering membuktikan bahwa fitur produk pada konten meningkat dalam saluran marketing dibandingkan dengan hal ini dalam bisnis B2B, dan Anda mungkin membutuhkan calls-to-action (CTAs) yang lebih kuat.

    Untuk perusahaan B2C, channel seperti Instagram dan Pinterest lebih sering bernilai dibandingkan dengan business-focused platform seperti LinkedIn.

Apa keuntungan pertama dari digital marketing?

Tidak seperti kebanyakan upaya offline marketing, digital marketing mengijinkan para pebisnis untuk melihat hasil yang akurat saat itu juga. Jika Anda pernah beriklan di koran, Anda akan memahami sulitnya memperkirakan berapa banyak orang yang sebenarnya membuka halaman tersebut dan memperhatikan iklan Anda. Tidak ada cara pasti untuk mengetahui iklan Anda diminati oleh para pembaca.

Disisi lain, dengan digital marketing, Anda dapat memastikan ROI dalam banyak aspek dari upaya marketing Anda.

Berikut adalah contohnya :
  • Website traffic
    Dengan digital marketing, Anda dapat melihat angka berapa banyak orang yang mengunjungi website Anda dengan pasti menggunakan digital analytics software. Anda juga dapat melihat berapa banyak halaman yang mereka kunjungi, device apa yang mereka gunakan, dan dari mana mereka berasal. Anda dapat membaca di sini  untuk informasi lebih lengkap mengenai tools yang berguna untuk anda.

  • Content Performance dan Lead Generation
    Bayangkan Anda menciptakan sebuah brosur produk dan mengirimnya melalui kotak surat orang-orang. Masalahnya, Anda tidak tahu berapa banyak orang yang membuka brosur Anda atau berapa banyak yang melemparnya segera ke tempat sampah.

    Sekarang bayangkan Anda memiliki brosur di website Anda. Anda dapat memastikan berapa banyak orang yang melihat brosur Anda, dan Anda dapat mengambil informasi detail kontak dari mereka yang tertarik dengan brosur Anda. Tidak hanya Anda dapat memasatikan jumlah orang yang tertarik dengan konten Anda, tetapi juga menghasilkan kontak berkualitas saat orang-orang mendownloadnya.

  • Attribution Modeling
    Sebuah strategi digital marketing yang efektif dipadukan dengan tools dan teknologi yang benar mengiinkan Anda mengikuti jejak pelanggan sejak pertama mengunjungi website Anda. Kami menyebutnya attribution modeling, dan hal ini mengiinkan Anda untuk mengidentifikasi trend bagaimana orang-orang mencari dan membeli produk Anda, membantu Anda untuk membuat keputusan terhadap bagian mana dari strategi Anda yang membutuhkan lebih banyak perhatian, dan bagian mana yang perlu dihilangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar