Cari Blog Ini

Sabtu, 15 September 2018

Manajemen Media 1: Apa dan Bagaimana Manajemen Media / Pers



Apa dan bagaimana manajemen Media atau pers? Untuk memahami tentang pengertian manajemen pers tentunya kita harus mengetahui makna dari kedua kata tersebut, yaitu kata “Manajemen” dan “Pers”.

Pengertian manajemen secara harfiah berarti mengelola atau mengatur, sedangkan pengertian persmerupakan suatu lembaga penerbitan media massa cetak seperti majalah, surat kabar, tabloid dan lainnya. Dengan begitu, maka pengertian manajemen pers secara umum adalah suatu usaha atau cara untuk mengelola media massa berupa koordinasi dengan unsur-unsur yang terkait di dalamnya.

Dari pengertian manajemen pers tersebut maka prosedur manajemen mengacu pada empat komponen fungsi penting yaitu:
Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengendalian media massa

Baca juga: Pengertian Manajemen Komunikasi
Komponen Manajamen Pers

Keempat komponen manajemen pers menjadi prinsip dasar untuk membangun bisnis di bidang pers atau media massa. Berikut penjelasan dari masing-masing komponen tersebut:
1. Perencanaan
Dalam perencanaan mencakup persiapan sumber daya manusia berserta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pers. Perencanaan membahas hal-hal yang terkait dengan strategi dan bagaimana perusahaan pers akan membuat, menjual dan mendistribusikan produknya. 


2. Pengorganisasian
Pada komponen ini menyangkut struktur organisasi dalam pers seperti redaksi, tata usaha/ pemasaran dan produksi/ percetakan. Ketiga hal tersebut merupakan unsur dasar yang harus ada dalam sebuah bisnis pers. Setiap bagian memiliki job description yang berbeda dan bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing. 


3. Pelaksanaan
Segala perencanaan dan strategi yang sudah dibuat, kemudian diimplementasikan atau dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku di perusahaan pers. Pada tahap ini sangat menentukan keberhasilan bisnis pers termasuk bagaiman pers dapat diterima di masyarakat. 


4. Pengendalian
Dengan adanya UU yang memuat tentang kebebasan pers, tidak berarti bisnis pers yang Anda jalankan bisa sepenuhnya bebas. Adanya unsur pengendalian di dalam bisnis pers yang Anda kembangkan akan membantu mempertahankan bisnis tersebut.

Media massa yang baik adalah media massa yang dapat diterima masyarakat dan tidak mengganggu keamanan nasional, apalagi mengandung konten-konten yang menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat.

Etika Bisnis Media Massa Dalam Manajemen Pers
Mengacu pada pengertian manajemen pers sebelumnya dimana tujuannya untuk mengelola media massa maka di dalam manajemen pers juga mengandung etika bisnis media massa yang harus dipenuhi yaitu diantaranya:
1. Menyajikan Konten yang Benar
Sebuah media massa wajib menyajikan konten atau informasi yang benar dan tidak mengandung unsur kebohongan. Biasanya untuk menarik minat pembaca, media massa seringkali dilebih-lebihkan dari kenyataannya. Padahal hal tersebut tidak dibenarkan dalam UU pers.

Fakta harus disajikan sebagai fakta, begitu juga pendapat harus disampaikan sebagai pendapat. Masyarakat modern saat ini sudah bisa membedakan mana media massa yang berbobot dan mana yang tidak memiliki kredibilitas. 


2. Sebagai Forum Diskusi
Peran media massa di Indonesia tidak hanya sebagai penyebar informasi atau berita saja, melainkan sebagai sebuah forum untuk berdiskusi, bertukar pendapat, komentar dan kritik. 


3. Bersikap Netral
Media massa tidak berpihak pada kelompok atau etnis tertentu dalam masyarakat sehingga media massa dituntut untuk memahami kondisi dan karakteristik di tengah kehidupan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menghindari konfilk yang bisa saja timbul akibat isi berita yang disajikan. 


4. Sebagai Sarana Edukasi
Media massa memiliki peran sebagai sarana edukasi sehingga bertanggung jawab untuk mendidik masyarakat melalui berita-berita yang menjelaskan nilai kepada masyarakat. Media massa berperan untuk mengaitkan suatu peristiwa dengan hakikat keberadaan masyarakat tersebut. 


5. Memuat Informasi yang Dibutuhkan Masyarakat
Media massa harus memuat berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat. Di jaman modern ini dengan kemudahan akses informasi membuat kebutuhan pers masyarakat semakin tinggi. Masyarakat memanfaatkan media massa untuk hidup yang lebih bekembang misalnya dalam bidang ekonomi. 



KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang tergolong dimediasi oelh medai massa dimana produk-produk informasi diciptakan dan didistribusikan oleh suatu organisasi komunikasi massa untuk dikonsumsi khalayak. Menurut Wright, khalayak yang dituju itu bersifat luas, heterogen dan anonim. Luas mencakup wilayah geografis dan sejumlah besar populasi. Heterogen dalam hal karakteristik sosial, serta anonim berarti bahwa anggota tidak dikenal oleh komunikatornya.

FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
Wright mengembangkan pendapat Laswell dalam menentukan fungsi-fungsi komunikasi massa, yaitu :
  1. Fungsi pengawasan : bisa memperingatkan akan bahaya-bahaya yang terjadi.
  2. Korelasi : menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terpisah ke dalam suatu pola umum yang dapat menandai suatu perubahan kompleks dalam masyarakat
  3. Transmisi budaya : mensosialisasikan individu-individu untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Transmisi  budaya berfokus pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma sosial dari generasi ke generasi.
  4. Hiburan
MODEL – MODEL KOMUNIKASI MASSA
Ruben (1992) menyajikan pendapat Ruben tentang model komunikasi massa yang melibatkan tiga komponen.
Production        Information      Consumption

  1. Model jarum suntik (Hypodermic needle model) (Katz 1963) : intinya model datu tahap dimana medaia massa membawa pesan kepada khalayak dan menimbulkan pengaruh langsung, segera dan sangat kuat pada khalayak. Model ini menggambarkan media massa sebagai jarum suntik raksasa yang menyuntik kahlayak yang pasif.
  2. Model dua tahap : Tahap pertama sumber informasi ke pemuka pendapat (semata-mata hanya sebagai pengalih informasi), tahap kedua dari pemuka pendapat ke pengikutnya yang merupakan penyebarluasan pengaruh.
  3. model komunikasi satu tahap (Troldahl 1967) : perbaikan dari model jarum suntikyang mengakui bahwa tidak semua medai massa berpengaruh kuat, adanya aspek penyaringan, persepsi dan retensi, adanya perbedaan pengaruh bagi beragamnyakhaayak sertamemungkinkan pengaruh langsung dari komunikasi massa tanpa perantara pemuka pendapat.
  4. Model komunikasi banyak tahap : Menginkorporasikan semua model komunikasi. Banyaknya tahap dalam proses ini tergantung kepada tujuan sumber informasi, ketersediaan media massa, jumlah khalayak yang terdedah, sifat kepentingan pesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar