Sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana pengelolaan media dengan prinsip-prinsip dan seluruh proses manajemennya dilakukan, baik terhadap sebagai industri yang bersifat komersial maupun sosial, media sebagai institusi komersial maupun sebagai institusi sosial.
Manajemen Media online adalah bagaimana pengelolaan media seperti definisi di atas dalam ranah internet. Mulai dari manajemen media yang berkonvergensi, iklan online dsb.
Kegiatan Manajemen: Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan/Pengerakan Dan Pengawasan Dalam Perubahan Ke Media On-Line. Dalam perencanaan media, yang terlebih dahulu dilakukan adalah merencanakan keputusan apa yang akan diambil serta mengali pemahaman tentang target khalayak dari sisi geografis dan demografis pasar yang hendak dituju. yang mencakup, jenis kelamin, usia, pendapatan, pendidikan, dan lain-lain yang bisa mengambarkan dengan jelas siapa target khalayak yang akan disasar sebagai perubahan metode penyampaian informasi dari Media cetak ke media on-line.
Sebagian media online tidak memiliki kanal khusus untuk membuat para pembaca bisa menyalurkan aspirasinya seperti yang biasa dikenal dengan istilah jurnalisme warga (citizen Journalism). Sehingga produksi berita yang dihasilkan oleh manajemen media online tersebut hanya berasal dari internal redaksi. Sang pemimpin redaksi mensiasati dengan melihat beberapa flatform seperti twitter, Facebook, Youtube.
Yang dilihat adalah tren yang ditunjukkan media sosial tersebut dan kemudian pemimpin redaksi membuat artikel berbentuk straight news dan juga feature. Jadi hampir 90 persen artikel yang dihasilkan, semua tercipta dengan melihat sebuah tren di Media sosial. Di sisi lain, ada media online mengandalkan kiriman berita dan foto dari sejumlah wartawan. Seiring berjalannya waktu, hanya berita mendalam tetapi berita terkini
Pengorganisasian yang mencakup pembagian dalam pekerjaan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam struktur media. Organisasi yang terjadi di media online pada umumnya terbagi menjadi beberapa desk seperti redaksi, programmer, administrasi hingga produksi.
Sedangkan untuk bagian periklanan terpisah dari redaksi karena tergabung dalam gabungan perusahaan secara holding campany, strategi yang diambil oleh pemimpin redaksi adalah melakukan rekruitmen dengan menerina reporter yang baru lulus dari perguruan tinggi. Alasaannya adalah reporter yang sudah berpengalaman pada pindah pekerjaan kepada media yang lebih mapan.
Sehingga hal ini kerap menimbulkan permasalahan karena perusahaan media ditinggalkan oleh beberapa karyawan yang dianggap sudah bisa untuk memenuhi kualifikasi untuk menciptakan berita yang menarik dan mengundang banyak pembaca. Berita yang menjadi andalan adalah berita yang bersifat feature atau ringan. Biasanya berita feature berbentuk listing atau daftar urutan.
Beberapa media online merencanakan tampilan dari portal beritanya, disajikan dengan informasi yang lebih beragam dan kaya, lebih segar, dan lebih elegan. Tujuannya, agar mampu memikat pembaca dan pengunjung portal. Manajmen media harus mampu mengedepankan unsur userfriendly dan advertiser-friendly. Misi utama manajemen media, yakni menyajikan berita cepat, tepat, dalam dan akurat. Dengan tujuan utamanya memiliki penyebaran berita dengan dukungan tenaga handal, profesional dan teap berpegang pada prinsip etika jurnalistik yang mengacu sesama portal
b. Menjaga Independensi Redaksi
• Kontrol antarpenulis: tidak ada rapat redaksi, informasi mengalir dari lapangan, penulis bebas mengembangkan berita, fungsi pemimin redaksi terbatas, dll.
• Kontrol pembaca: tanggapan berita secara langsung, komentar via email, protas lewat telepon, jumlah pembaca terekam dengan pasti
Online Advertising dan Mobile Advertising
Dunia pemasaran telah memasuki era baru yang revolusioner. Pada saat efektifitas komunikasi pemasaran tradisional mengalami penurunan, sebuah metode baru di dunia pemasaran mengalami perkembangan signifikan.
Cara baru tersebut dikenal sebagai “pemasaran digital” yang menggabungkan faktor-faktor psikologis, humanis, antropologis, dan teknologis melalui multimedia dengan kapasitas besar dan interaktif. Hasilnya adalah babak baru interaksi antara produsen, intermediari pasar dan konsumen, dengan perantaraan medium teknologi begerak (mobile) sebagai unsur dominan.
Online Advertising telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Baik pemasangan iklan dengan situs yang gratis ataupun pemasangan iklan dikenakan biaya tertentu. Iklan melalui media internet dinggap sangat menguntungkan dan efektif. Hal tersebut didasari dengan maraknya masyarakat yang menggunakan internet, sehingga iklan yang mereka tawarkan dapat dengan mudah terakses dan informasinya dapat ditangkap secara langsung oleh konsumen.
Bagi jaringan operator telekomunikasi, Mobile Advertising memberi banyak manfaat antara lain: Pertama, produk baru dalam manajemen jaringan telekomunikasi seluler maupun aplikasi fasilitas menjadi nilai tambah dalam berinovasi. Kedua, memberikan pendapatan tambahan bagi operator seluler—di luar pendapatan dari trafik pembicaraan—yaitu pendapatan dari advertensi dengan memanfaatkan teknologi layanan berbasis lokasi.
Ketiga,meningkatkan peluang mendapatkan kepuasan pelanggan dan pengguna jasa operator telekomunikasi seluler, sebagai bentuk implementasi dari prinsip costumer intimacy. Keempat, Memberikan peluang timbulnya alternatif usaha-usaha baru di sektor telekomunikasi, seperti dalam hal penyedia muatan (content) layanan.
Bisnis Media Gurevitch dalam Rusadi ( 2015: 39) menjelaskan bahwa produk media sejak awal tidak semata-mata memiliki nilai ekonomi, tetapi juga nilai-nilai yang berkaitan dengan manusia dan kehidupannya. Oleh karena itu, industri media sejak awal memiliki keunikan yang tidak bisa disamakan dengan produk manufaktur lainnya, yaitu produk pengetahuan dan imaji tentang dunia. Sementara Albarran, melihat intitusi bisnis media terdiri dari perusahaan media (media firm) dan indutsri media.
Perusahaan media merupakan perusahaan individual yang bergabung dalam lingkup domestik suatu Negara dengan tujuan memperoleh keuntungan. Sedangkan industri media merupakan penjual yang menawarkan produk yang sama dan sejenis. Karakteristik media online Straubhaar dan LaRose dalam Nasrullah (2014: 13) mencatat bahwa adanya perubahan terminologi menyangkut media. Perubahan itu berkaitan dengan dengan perkembangan teknologi, cakupan area, produksi massal (mass production), distribusi massal ( mass distribution), sampai pada efek yang berbeda dengan apa yang ada di media massa.
Media Siber (Cyber media) Gilmor dalam Nasrullah (2014: 23) menyatakan bahwa jika selama ini pola komunikasi terdiri dari one-to-many atau dari satu sumber ke banyak audiences (seperti buku, radio dan tv), dan pola dari satu sumber ke satu audience atau one-to-one (seperti telepon dan surat), maka pola komunikasi yang ada di media siber bisa menjadi many-to-many dan few-to-few.
Komunikasi yang terjadi ini pada intinya ternjadi karena ada koneksi perangkat komputer dengan perangkat komputer lain; dari penjelasan inilah kata internet itu muncul, yaitu menghubungkan (interconected) komputer secara global. Nasrullah 2014: 23), menjelaskan terkait dengan koneksi internet, kata “portal” dan “web” merupakan kata yang menjadi penting untuk memahami cara kerja dan sekaligus melihat bagaimana perkembangan perkembangan teknologi jaringan global ini.
Thurlow et.al dalam Nasrullah (2014: 23-24) menjelaskan portal adalah pintu untuk memasuki ruang di siber atau bisa juga bermakna sebagai gerbang yang mengantarkan pengguna untuk berselancar (surfing) lebih jauh. Portal dalam bahasa Indonesia juga diartikan sebagai gerbang atau terowongan yang mengarahkan seseorang ke suatu tempat. Penting untuk digarisbawahi bahwa portal bukan akhir, portal merupakan pengalaman pertama atau “first-hand experience” dari satu titik yang akan menuju titik-titik lainnya.