Setelah ditemukannya media elektronik semacam radio dan televisi, ternyata penemuan ilmuwan akan media yang baru tidak berhenti di situ saja. Satu abad setelah Charles Babbage, ilmuwan Amerika, dalam mendesain mesin analitisnya mulai dikembangkan gagasannya. Pada tahun 1944 dipikirkan sebuah komputer digital elektronik skala besar yang didanai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II (Fidler, 2003 : 148).
Seiring dengan dikembangkannya media komputer maka ditemukan pula salah satu media komunikasi yang pada awalnya difokuskan pada domain pribadi bagi periset dan juga ilmuwan Amerika. Net ini sebenarnya adalah jaringan longgar ribuan jaringan komputer yang saling terhubung. Net dalam hal ini tidak ada badan pemerintah atau komersial yang memiliki Net ataupun secara langsung memperoleh keuntungan dari operasinya. Jaringan ini tidak memiliki presiden, CEO ataupun kantor pusat.
Sepanjang tahun 1980an diam-diam internet tersebar ke sebagian lembaga akademik dan pusat riset di Amerika Serikat serta banyak lokasi di seluruh dunia. Menjelang tahun 1995 sekitar 30 juta orang dalam lebih dari 100 negara telah memperoleh akses melalui komputer kepada layanan berita, perpustakaan, jurnal ilmiah dan akademik, papan buletin dan data base, serta pada satu sama lain melalui lebih dari tiga juta situs hubungan internet (Fidler, 2003 : 153).
Perpaduan antara internet dengan jurnalisme dimulai dengan ditetapkan oleh standar World Wide Web (WWW). Awalnya situs berita sekedar mengadopsi tempat ini untuk hal yang bernuansa cyberspace. Dalam hal ini hanya mencoba untuk memproduksi kisah-kisah dengan menerapkan kapabilitas internet.
Jurnalisme online ini sendiri diterapkan di Indonesia melalui prosedur yang ideal dalam media online yaitu oleh detik.com pada tanggal 9 Juli 1998. Sejak itu pula banyak bermunculan media-media baru dalam dunia maya ini terutama dalam penerapannya sebagai media penyampai jurnalisme online.
Jurnalisme online telah memicu trend alternated serta mengklaim bahwa jurnalisme online telah mengubah segala aktifitas jurnalistik dan kegiatan lama profesi jurnalisme. Sejak itu jurnalisme online maju secara dramatis serta hampir seluruh media berita memiliki web yang hadir dalam berbagai bentuk.
Media massa online adalah media yang disajikan secara online. Online adalah istilah bahasa dalam internet yang artinya sebuah informasi yang dapat diakses dimana saja selama ada jaringan internet. Sebagai medianya adalah website. Jika dilihat dari segi fisiknya, maka media online berarti media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia yaitu komputer dan internet.
Kedudukan media massa online merupakan media massa generasi ketiga di antara media lainnya yaitu: media massa cetak (koran, majalah, tabloid), media massa elektronik (radio, TV), media massa online.
Dalam Wikipedia, media massa online disebut juga dengan cyber journalism yang berarti reportase atau laporan hasil liputan peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet. Secara umum media massa online adalah semua format media yang bisa diakses melalui internet, baik itu media tulisan maupun foto digital, juga video termasuk TV dan radio online.
Lebih luas lagi, secara umum media massa online juga berarti sarana komunikasi secara online. Oleh karena itu, yang termasuk kategori media online secara umum adalah website, termasuk blog, serta berbagai media sosial seperti Facebook, twitter, dan lain-lain.
Sedangkan pengertian media massa online secara khusus adalah media komunikasi massa yang memiliki karakteristik tertentu. Media massa online secara khusus berarti media yang menyajikan karya jurnalistik berupa berita, artikel serta feature secara online, seperti dikatakan oleh Asep Syamsul M.Romli bahwa media massa online adalah media massa yang tersaji secara online di situs web internet.
Fungsi Media OnlineMencari Informasi, Berita, dan Pengetahuan
Media sosial berisi segudang informasi, berita, ilmu, pengetahuan, dan kabar terkini, malah informasi-informasi tersebut lebih cepat menyebar melalui media sosial dibanding media elektronik seperti TV.
Mendapat Hiburan
Perasaan sedih, stress, jenuh adalah perasaan yang bisa menimpa siapapun saja tergantung kondisi. Salah satu upaya yang dilakukan seseorang jika ia merasa jenuh, sedih, stress, dan kesepian adalah mendapatkan hiburan dengan berkunjung ke media sosial. Ya, tentu bukan hanya hiburan untuk mengisi kekosongan waktu dan pikiran, tetapi juga mendapatkan hiburan sesuai dengan sesuatu yang ia sukai.
Komunikasi Online
Dengan memanfaatkan media sosial atau jejaring sosial, semua orang bisa melakukan komunikasi secara online, seperti chatting, pemberitahuan kabar, dan undangan. Bahkan bagi mereka yang sudah terbiasa, komunikasi dalam media sosial lebih efektif dari pada melalui call atau sms mobile.
Interaksi Online Sesama Teman
Karena memang media yang digunakan untuk sosial dan publik, maka berbagai aktivitas online pun bisa di lakukan di sini, interaksi online dari satu orang kepada orang-orang lainnya. Interaksi sosial ini bisa berupa update status, memberikan komentar, menambah teman baru, dan lain-lain.
Pengertian Media Baru
Terdapat beberapa pengertian mengenai media baru salah satunya seperti yang telah dijelaskan oleh Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (1987 : 16-17). Ia menamakan media baru sebagai media telematik yang merupakan perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula.
Perangkat media elektronik baru ini mencakup beberapa sistem teknologi, sistem transmisi (melalui kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan pencarian informasi. Dan juga sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara lentur, dan sistem pengendalian (oleh komputer).
Lev Manovich, dalam The New Media Reader, mendefinisikan media baru dengan menggunakan 8 (delapan) proposisi, yaitu :
Media baru vs Cyberculture. Cyberculture adalah berbagai macam fenomena sosial yang diasosiakan dengan internet dan jaringan komunikasi. Sementara itu, media baru menekankan pada objek budaya dan paradigma.
- Media baru adalah teknologi komputer yang dipakai untuk sebuah platform distribusi.
- Media baru adalah data digital yang dikendalikan oleh perangkat lunak tertentu.
- Media baru adalah adalah penyatuan antara konvensi budaya yang telah ada dengan konvensi perangkat lunak.
- Media baru adalah estetika yang telah ada sejak awal tahapan di setiap media baru modern dan teknologi komunikasi.
- Media baru mampu mengeksekusi algoritma lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya yang dilakukan secara manual atau melalui teknologi lain..
- Media baru adalah sebagai metamedia
- Media baru sebagai artikulasi paralel gagasan serupa dalam seni dan komputasi modern Pasca-Perang Dunia II.
Karakteristik Media Baru
Denis McQuail dalam buku Teori Komunikasi Massa menjelaskan media telematik atau media baru tersebut memiliki beberapa ciri utama yaitu :
- Desentraslisasi – Pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi
- Kemampuan tinggi – Pengantaran melalui kabel dan satelit. Pengantaran tersebut mampu mengatasi hambatan komunikasi dikarenakan pemancar lainnya.
- Komunikasi timbal balik (interaktivitas) – Penerima dapat memilih, menukar informasi, menjawab kembali, dan dihubungkan dengan penerima lainnya secara langsung.
- Kelenturan bentuk, isi, dan penggunaan.
Sementara itu, Martin Lister dkk (2009 : 13-14) menyatakan bahwa media baru memiliki beberapa karakteristik, yaitu digital, interaktif, hipertekstual, virtual, jaringan, dan simulasi.
Digital.Media baru mengacu media yang bersifat digital dimana semua data diproses dan disimpan dalam bentuk angka dan keluarannya disimpan dalam bentuk cakram digital. Terdapat beberapa implikasi dari digitalisasi media yaitu dematerialisasi atau teks terpisah dari bentuk fisik, tidak memerlukan ruangan yang luas untuk menyimpan data karena data dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil, data mudah diakses dengan kecepatan yang tinggi serta mudahnya data dimanipulasi.
Interaktif
Merupakan kelebihan atau ciri utama dari media baru. Karakteristik ini memungkinkan pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan memungkinkan pengguna dapat terlibat secara langsung dalam perubahan gambar ataupun teks yang mereka akses.
Virtual
Karakteristik ini berkaitan dengan upaya mewujudkan sebuah dunia virtual yang diciptakan oleh keterlibatan dalam lingkungan yang dibangun dengan grafis komputer dan video digital.
Interaktif
Merupakan kelebihan atau ciri utama dari media baru. Karakteristik ini memungkinkan pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan memungkinkan pengguna dapat terlibat secara langsung dalam perubahan gambar ataupun teks yang mereka akses.
Hiperteks
Teks yang mampu menghubungkan dengan teks lain di luar teks yang ada. Hiperteks ini memungkinkan pengguna dapat membaca teks tidak secara berurutan seperti media lama melainkan dapat memulai dari mana pun yang diinginkan.
Teks yang mampu menghubungkan dengan teks lain di luar teks yang ada. Hiperteks ini memungkinkan pengguna dapat membaca teks tidak secara berurutan seperti media lama melainkan dapat memulai dari mana pun yang diinginkan.
Jaringan
Karakteristik ini berkaitan dengan ketersediaan konten berbagi melalui internet. Karakteristik ini melibatkan konsumsi. Sebuah contoh, ketika kita akan mengkonsumsi suatu teks media, maka kita akan memiliki sejumlah besar teks yang sangat berbeda dari yang tersedia dalam berbagai cara.
Karakteristik ini berkaitan dengan ketersediaan konten berbagi melalui internet. Karakteristik ini melibatkan konsumsi. Sebuah contoh, ketika kita akan mengkonsumsi suatu teks media, maka kita akan memiliki sejumlah besar teks yang sangat berbeda dari yang tersedia dalam berbagai cara.
Virtual
Karakteristik ini berkaitan dengan upaya mewujudkan sebuah dunia virtual yang diciptakan oleh keterlibatan dalam lingkungan yang dibangun dengan grafis komputer dan video digital.
SimulasiSimulasi tidak berbeda jauh dengan virtual. Karakter ini terkait dengan penciptaan dunia buatan yang dilakukan melalui model tertentu.
Teori-Teori Media Baru
Berbagai teori media baru berasal dari teori-teori media lama namun beberapa teori baru pun lahir sebagai bentuk kajian lebih lanjut mengenai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
1. Medium Theory – Teori Media
Teori ini menjelaskan bagaimana media berpengaruh dalam menyebarkan informasi baik secara fisik maupun psikologis. Teori ini bermanfaat dalam memahami tentang berbagai media dan bagaimana masing-masing media dapat bermanfaat dalam mendistribusikan informasi. Melalui analisis yang tepat dan penerapan teori ini pada media yang relevan, maka pemilihan teori ini dapat juga digunakan secara tepat.
2. Uses and Gratifications Model – Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch
Teori ini mempelajari asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media atau sumber lain yang membawa pada terpaan media yang berlainan, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta akibat-akibat lain termasuk yang tidak kita inginkan.
Teori ini memiliki asumsi bahwa khlayak dianggap aktif dalam artian sebagian penting dari penggunaan media diasumsikan punya tujuan. Mereka menemukan bahwa khalayak menggunakan media untuk mengirim pesan, membantu mengembangkan citra diri, dalam kaitannya dengan sosial dan interaksi atau hiburan (Rakhmat, 2001 : 205)
3. Teori Difusi Inovasi – Everett Rogers
Teori ini menggambarkan bagaimana, mengapa, dan pada tingkatan apa teknologi baru berkembang dan diadopsi ke dalam berbagai konteks. Teori ini menggarisbawahi adanya 4 (empat) elemen utama yang mempengaruhi berkembangnya media baru yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial. Rogers mendefinisikan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi keputusan seorang individu untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi.
Pendekatan ini menyatakan bahwa tidak hanya pemimpin yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku khalayak melalui kontak personal, namun terdapat agen-agen perubahan lain dan penjaga pintu gerbang atau gatekeeper yang turut terlibat dalam proses difusi. Pendekatan ini menawarkan kerangka untuk mempertimbangkan bagaimana informasi mengalir melalui suatu jaringan dan faktor-faktor yang membentuk opini melalui pengambilan keputusan penggunaan teknologi.
4. Participatory Media Culture – Henry Jenkins
Jenkins menguraikan cara-cara di mana budaya media baru menawarkan khalayak untuk secara bersama-sama mengambil peran sebagai konsumen media dan produsen media sekaligus. Jenkins berpendapat bahwa dalam Participatory Media Culture, orang mampu secara kreatif menanggapi isi media dengan menciptakan komoditas budaya mereka sendiri sebagai upaya mereka untuk menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan pesan yang ada. Dalam Participatory Media Culture masyarakat dapat lebih mudah merespon dan memberikan kontribusi dan pesan kepada media.
5. Social Construction of Technology
Teori Social construction of technology (juga disebut sebagai SCOT) adalah teori dalam bidang Sains dan Teknologi Studi. Teori ini berpendapat bahwa teknologi tidak menentukan tindakan manusia, melainkan tindakan manusialah yang membentuk teknologi. Mereka juga berpendapat bahwa cara teknologi yang digunakan tidak dapat dipahami tanpa memahami bagaimana teknologi yang tertanam dalam konteks sosialnya. SCOT merupakan respon terhadap determinisme teknologi dan kadang-kadang dikenal sebagai konstruktivisme teknologi.
6. A Three-Stage Model of Theory-Building (Carlile & Christensen)
Teori ini digunakan untuk melakukan terhadap konsep citizen journalism sebagai dampak media baru dimana setiap orang dapat berperan sebagai jurnalis.
Teori yang digagas oleh Carlile & Christensen ini menunjukkan bahwa kuatnya teori-bangunan muncul melalui tiga tahap yaitu deskriptif, kategorisasi dan normatif. Ada tiga sub-tahapan dalam deskriptif teori-bangunan yaitu, pengamatan fenomena, klasifikasi induktif dalam skema dan taksonomi, dan hubungan korelatif untuk mengembangkan model. Setelah penyebab didirikan, teori normatif berkembang melalui logika deduktif yang tunduk pada pergeseran paradigma Kuhnian dan Popperian falsifiability.
7. Network Theory
Berkaitan dengan produksi komunikasi dan informasi dalam media baru, digunakan analisis Network Theory. Dalam ilmu komputer dan jaringan, yang dimaksud dengan teori jaringan adalah studi tentang grafik sebagai representasi hubungan simetris atau hubungan asimetris antara objek diskret. Teori jaringan memiliki aplikasi di banyak disiplin ilmu termasuk World Wide Web, Internet, jaringan sosial, dan lain-lain.
Manfaat Mempelajari Teori Media Baru
Setelah mempelajari Teori Media Baru, diharapkan kita dapat memperoleh beberapa manfaat bagi kita, yaitu :
Teori-Teori Media Baru
Berbagai teori media baru berasal dari teori-teori media lama namun beberapa teori baru pun lahir sebagai bentuk kajian lebih lanjut mengenai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
1. Medium Theory – Teori Media
Teori ini menjelaskan bagaimana media berpengaruh dalam menyebarkan informasi baik secara fisik maupun psikologis. Teori ini bermanfaat dalam memahami tentang berbagai media dan bagaimana masing-masing media dapat bermanfaat dalam mendistribusikan informasi. Melalui analisis yang tepat dan penerapan teori ini pada media yang relevan, maka pemilihan teori ini dapat juga digunakan secara tepat.
2. Uses and Gratifications Model – Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch
Teori ini mempelajari asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media atau sumber lain yang membawa pada terpaan media yang berlainan, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta akibat-akibat lain termasuk yang tidak kita inginkan.
Teori ini memiliki asumsi bahwa khlayak dianggap aktif dalam artian sebagian penting dari penggunaan media diasumsikan punya tujuan. Mereka menemukan bahwa khalayak menggunakan media untuk mengirim pesan, membantu mengembangkan citra diri, dalam kaitannya dengan sosial dan interaksi atau hiburan (Rakhmat, 2001 : 205)
3. Teori Difusi Inovasi – Everett Rogers
Teori ini menggambarkan bagaimana, mengapa, dan pada tingkatan apa teknologi baru berkembang dan diadopsi ke dalam berbagai konteks. Teori ini menggarisbawahi adanya 4 (empat) elemen utama yang mempengaruhi berkembangnya media baru yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial. Rogers mendefinisikan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi keputusan seorang individu untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi.
Pendekatan ini menyatakan bahwa tidak hanya pemimpin yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku khalayak melalui kontak personal, namun terdapat agen-agen perubahan lain dan penjaga pintu gerbang atau gatekeeper yang turut terlibat dalam proses difusi. Pendekatan ini menawarkan kerangka untuk mempertimbangkan bagaimana informasi mengalir melalui suatu jaringan dan faktor-faktor yang membentuk opini melalui pengambilan keputusan penggunaan teknologi.
4. Participatory Media Culture – Henry Jenkins
Jenkins menguraikan cara-cara di mana budaya media baru menawarkan khalayak untuk secara bersama-sama mengambil peran sebagai konsumen media dan produsen media sekaligus. Jenkins berpendapat bahwa dalam Participatory Media Culture, orang mampu secara kreatif menanggapi isi media dengan menciptakan komoditas budaya mereka sendiri sebagai upaya mereka untuk menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan pesan yang ada. Dalam Participatory Media Culture masyarakat dapat lebih mudah merespon dan memberikan kontribusi dan pesan kepada media.
5. Social Construction of Technology
Teori Social construction of technology (juga disebut sebagai SCOT) adalah teori dalam bidang Sains dan Teknologi Studi. Teori ini berpendapat bahwa teknologi tidak menentukan tindakan manusia, melainkan tindakan manusialah yang membentuk teknologi. Mereka juga berpendapat bahwa cara teknologi yang digunakan tidak dapat dipahami tanpa memahami bagaimana teknologi yang tertanam dalam konteks sosialnya. SCOT merupakan respon terhadap determinisme teknologi dan kadang-kadang dikenal sebagai konstruktivisme teknologi.
6. A Three-Stage Model of Theory-Building (Carlile & Christensen)
Teori ini digunakan untuk melakukan terhadap konsep citizen journalism sebagai dampak media baru dimana setiap orang dapat berperan sebagai jurnalis.
Teori yang digagas oleh Carlile & Christensen ini menunjukkan bahwa kuatnya teori-bangunan muncul melalui tiga tahap yaitu deskriptif, kategorisasi dan normatif. Ada tiga sub-tahapan dalam deskriptif teori-bangunan yaitu, pengamatan fenomena, klasifikasi induktif dalam skema dan taksonomi, dan hubungan korelatif untuk mengembangkan model. Setelah penyebab didirikan, teori normatif berkembang melalui logika deduktif yang tunduk pada pergeseran paradigma Kuhnian dan Popperian falsifiability.
7. Network Theory
Berkaitan dengan produksi komunikasi dan informasi dalam media baru, digunakan analisis Network Theory. Dalam ilmu komputer dan jaringan, yang dimaksud dengan teori jaringan adalah studi tentang grafik sebagai representasi hubungan simetris atau hubungan asimetris antara objek diskret. Teori jaringan memiliki aplikasi di banyak disiplin ilmu termasuk World Wide Web, Internet, jaringan sosial, dan lain-lain.
Manfaat Mempelajari Teori Media Baru
Setelah mempelajari Teori Media Baru, diharapkan kita dapat memperoleh beberapa manfaat bagi kita, yaitu :
- Memahami perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
- Memahami aplikasi teori media lama untuk menjelaskan fenomena media baru
- Memahami aplikasi internet seperti e-learning, e-government, e-commerce
- Memahami bagaimana mengelola isi informasi dalam berbagai aplikasi media daring (online)
Pendapat saya internet dan komunikasi mempunyai banyak kelebihan dan juga tidak memungkiri bahwasaanya banyak juga kekurangan nya. Memang dengan adanya internet Jurnalisme online telah memicu trend alternated serta mengklaim bahwa jurnalisme online telah mengubah segala aktifitas jurnalistik dan kegiatan lama profesi jurnalisme. Sejak itu jurnalisme online maju secara dramatis serta hampir seluruh media berita memiliki web yang hadir dalam berbagai bentuk. Dengan adanya berita online yang mudah diakses memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi terupdate yang terjadi didunia ini. Banyaknya penjelasan, fungsi dan teori didalamnya yang sebagai mana kita tau banyak berita yang bisa dipalsukan atau hoax.